Aletta's Second Life : There is Love

Prolog

Kepolosan dan keingintahuan Aletta mengantarkan ia kepada kejadian yang membuat ia menyesal seumur hidup. Aletta tidak pernah terpikirkan karena kepolosan ia akan berakhir seperti ini.

Keingintahuan Aletta menjadi penyebab utama yang membuat dirinya menyesal seumur hidup.

Teman-teman Aletta sudah melarang ia untuk meminum segelas Sampanye walaupun rendah tapi mempunyai kadar alkohol 12%. Aletta begitu menyukai rasanya hingga tidak sadar menghabiskan 1 botol Sampanye.

Aletta seperti kehilangan separuh jiwanya, ia sangat bodoh sekali. Aletta mengusap wajahnya dengan kasar, ia tak menyangka kejadian ini akan terjadi pada dirinya.

Pakaian berserakan di mana-mana, bau sangat khas yang menurutnya menjijikkan. Itu lah saat ini yang ia lihat di kamar yang begitu luas.

Karena kejadian itu, masa depan Aletta yang ia impikan hancur. Di usia sangat muda terpaksa harus menikah dengan pengusaha kaya raya.

Awalnya pernikahan mereka baik-baik saja walaupun keduanya tidak pernah satu kamar. Tapi semenjak ada orang ketiga, suaminya tidak pernah pulang ke mansion walau hanya sekedar melihat Aletta dan juga buah hatinya yang berada di kandungan Aletta.

Dituduh dan diselingkuhi oleh suami sendiri. Dan lagi suaminya akan menceraikan dirinya yang sedang membawa nyawa dua sekaligus. Benar ia sedang mengandung anak kembar dan usia kandungannya 30 minggu.

Bunyi klakson mobil terdengar ketika Aletta menyebrang dengan melamun. Orang menyaksikan itu berteriak histeris. Belum sempat diselamatkan, tubuh Aletta melayang dan terhempas ke aspal dengan keras. Ia merasakan sakit di bagian perutnya, darah mengalir deras di bagian kepala dan juga pahanya.

"Jika aku diberi kesempatan kedua, aku akan memperbaiki semuanya" Ucapnya sebelum kesadarannya hilang.

Tuhan mengabulkan permintaan yang terakhir kalinya. Ketika Aletta membuka mata, ia terkejut ketika melihat dimana ia berada. Aletta tidak menyangka bahwa sekarang dia berada dikamarnya. Ya, Kamar gadisnya sebelum menikah.

"Apakah aku diberi kesempatan kedua oleh Tuhan?" Ujarnya

Aletta meraba perutnya, ia berpikir anaknya belum ada di perut nya tetapi ternyata perutnya sudah membuncit. Ia segera mengambil ponsel nya dan mengeceknya.

Aletta menutup mulutnya. Berarti ia mengulang kejadian lima bulan sebelum ia meninggal. Aletta bertekad di kehidupan keduanya ini, akan membatalkan pernikahannya.

Satu hal yang harus dipastikan Aletta, ia berjanji akan merubah kesempatan keduanya, ia akan menjaga dan melindungi buah hatinya yang berada dikandungnya dan ia akan membesarkan anaknya seorang diri.

***