•3•

611 47 4
                                    

Happy Reading ^^Bantu vote ⭐ dan comment 💬 ya biar aku lebih semangat buat ceritanya☺ bantu follow juga gapapa heheEnjoy💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading ^^
Bantu vote ⭐ dan comment 💬 ya biar aku lebih semangat buat ceritanya☺ bantu follow juga gapapa hehe
Enjoy💚

Mohon ya ada kata-kata yang tidak pantas untuk di baca. Bagi yang belum cukup umur harap jangan dibaca ya.

***

Fajar. Matahari terbit dengan semburat kuning, jingga dan juga merah yang menciptakan langit yang begitu indah. Para burung berkicauan dengan merdu, membuat alunan musik yang bisa membuat begitu tenang. Seperti pasangan yang tengah berpelukan sekarang ini.

Mereka tampak menikmati tidur dengan saling berbagi kehangatan. Sang wanita membuka mata perlahan dan mengedipkannya. Wanita tersebut ingin merenggangkan tubuhnya tapi ditahan oleh sebuah tangan besar yang melingkar di pinggangnya.

Tersadar dengan kejadian semalam wanita tersebut mendorong dada yang ada didepannya untuk menjauh tetapi tidak bisa.

"Jika anda berusaha untuk melepaskan pelukannya, saya akan melakukannya kembali. Morning sex pun juga tidak masalah untuk saya,nona Aletta" Ucap Revan dengan suara serak.

Untuk sesaat Aletta terpesona dengan suara Revan. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali. Revan terkekeh melihat terdiamnya Aletta. Ia pun melepaskan pelukan dari tubuh ramping Aletta dan bangun dari tempat tidur.

Seolah tersadar Aletta segera menutup matanya.

"Apakah anda tidak bisa menutupi tubuh anda itu dengan selimut?" Kesal Aletta yang sedang menutup matanya dengan tangan lentiknya. Revan tertawa kelak mendengar kesalan Aletta.

"Kenapa saya harus menutupinya? anda juga sudah melihat semuanya. tubuh saya milik anda dan tubuh anda juga milik saya. jadi impas kan kita" Ujar Revan dengan entengnya. Dengan kesal yang sudah memuncak, Aletta melempar bantal yang ada didekatnya dan melemparkan ke wajah Revan.

Bugh

Bugh

"Eyy... Sudah cukup. Daripada anda melemparkan bantal ke wajah saya lebih baik tutupi tubuh anda yang kembar itu. Jangan sampai saya menerkamnya kembali" Revan menaikan alisnya berkali-kali dan tak lupa senyum smirk andalannya.

Aletta pun menutupi buah dadanya.

"Yakkkk... Mesum kau Tuan"

"Mesum gini anda suka kan nona" Bangga Revan. Aletta mendengus, dan membuang muka.

Saat ingin mengucapkan sebuah kata, ponsel Revan yang berada di sofa berdering. Revan segera mengambilnya. Ia membaca sebuah pesan dari seseorang. Revan segara memakai bajunya yang tergeletak di sofa. Ia mengetik sebuah pesan dan mengirimkan pesan tersebut ke anak buahnya.

Revan pun meninggalkan Aletta sendirian di ruangan megah tersebut tapi sebelum itu, ia mendekati Aletta yang masih membuang mukanya. Revan menarik dagu Aletta agar ia bisa melihat bola mata yang sangat indah milik wanita itu.

Aletta's Second Life : There is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang