"Sayang, mari kita makan malam bersama" Panggil Diana setelah membuka pintu kamar Aletta. Diana menyunggingkan senyuman yang hangat dan menggeleng. Ternyata putrinya sedang tidur. Lalu, ia berjalan mendekati kasur.
"Letta, bangun sayang"
Aletta merasa terusik, ia menggeliat. Ia segera merubah posisi tidurnya saat Alettaa ingin tidur posisi tengkurap tiba-tiba ada sebuah benda empuk yang mengganjal perutnya. Aletta merasa terganggu dengan benda tersebut, ia membuangnya ke sembarang tempat dan kembali merubah posisinya.
"Aletta sayang" Panggil Diana dengan kesal setelah tau putrinya membuang bantal yang ia tempati disebelah perut putrinya agar tidak menyakiti bayi dalam kandungan.
Aletta segera bangun dari tidurnya saat mendengar panggilan dari sang ibu. "Mah, ada apa? Maaf mah aku sangat mengantuk sekali. Rasanya aku ingin tiduran terus di kamar"
Diana tersenyum, ia merapikan rambut Aletta yang berantakan. Ia mengambil tangan Aletta dan meletakkannya di atas perut putrinya.
"Itu bawaan dari sang bayi, sayang. Tadi juga kamu hampir mencelakai bayi yang ada di kandunganmu kalau mamah tidak segera membangunkanmu" Jelas Diana. Mendengar hal itu Aletta segera meraba perutnya dan mengelus nya. Ia sangat takut terjadi hal yang tidak diinginkannya.
Tok! Tok!
"Mohon maaf nyonya dan nona muda. Saya hanya ingin mengantarkan bingkisan bunga dan juga coklat untuk nona muda" Pelayan meletakkan bingkisan bunga dan juga coklat di atas meja sebelah kasur Aletta.
"Dari siapa? Apa ada sebuah kartu atau apa gitu?" Tanya Aletta. Setau ia, ia tidak pernah mempunyai pengagum rahasia ataupun pria yang menjadi teman dekatnya.
"Ada nona muda, di bingkisan bunga itu ada sebuah kartu. Saya tidak berani untuk membukanya nona muda. Kalau begitu saya permisi nona muda, nyonya" Pelayan itu segera meninggalkan Aletta dan juga Diana.
Aletta segera mengambil dan membuka kartu ucapan tersebut. Setelah membacanya, ia terkejut dengan nama yang tertera di kartu ucapan itu.
"Siapa sayang yang mengirim itu?" Tanya Diana yang begitu penasaran. Setau Diana, Aletta hanya dekat dengan teman perempuan itupun hanya satu. Aletta tidak pernah berteman dengan pria kecuali pria yang telah mengambil mahkota karena kecerobohan putrinya.
"O—oh itu hanya orang iseng ma, mungkin Kayna yang kirim ini. Kan dia orangnya suka begitu" Gugup Aletta. Ia terpaksa bohong.
"Hello calon keponakan, aunty cantik sudah tiba"
Mampus! Aletta segera bangun dari tempat tidurnya segara membekap mulut temannya itu dengan tangan lentiknya. "Hehehe Kayna, kau sebegitu pedulinya ya sama calon keponakan mu sampai kirim bingkisan bunga dan juga coklat. Terima kasih" Ucap Aletta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletta's Second Life : There is Love
Fantasy[18+] Dituduh dan diselingkuhi oleh suami sendiri. Ia tidak pernah berfikir jika suaminya akan seperti itu. Sakit? tentu saja sakit. Dan lagi suaminya akan menceraikan dirinya yang sedang membawa nyawa dua sekaligus. Benar ia sedang mengandung anak...