Selamat Membaca~
Sebagai anak bungsu yatim piatu, Solar benar-benar anti pada sentuhan fisik. Bocah ini tidak suka dan tidak nyaman kala seseorang memberikan sentuhan fisik padanya jika bukan ia yang memulai duluan.
Pernah suatu ketika, saking tidak sukanya ia dengan sentuhan, Solar nyaris menonjok Gempa karena tiba-tiba merangkulnya dari belakang, beruntung si sulung ketiga itu memiliki refleks yang bagus dan segera menghindar, saat itu Solar langsung ingin mengubur diri dan bersujud maaf di kaki sang kakak ketiga.
"Kak Gem maaf kak gue gak sengaja!" ujarnya dengan panik.
Tapi Gempa hanya tertawa geli melihat kepanikannya.
Pernah juga ketika ia sedang berbaring tengkurap di kasur, sang kembaran tiba-tiba melompat dan berbaring di atas punggung nya. Tanpa perasaan, bungsu Elemental ini langsung bangkit dan refleks menendang Thorn yang tak siap akan serangan itu, membuatnya jatuh ke lantai.
Thorn mengerang panjang sembari mengelus kepala dan pinggang nya yang berdenyut menyakitkan.
"YaAllah, Lar! Aku salah apa sampai kamu tendang kayak gini?!" protes kembarannya itu dengan mata yang berkaca-kaca, sakit cuy.
Solar segera memasang wajah jijik, ia merinding disko, bulu kuduknya sampai meremang kala ia masih merasakan sisa sentuhan yang Thorn lakukan.
"Salah lo tiba-tiba naik ke badan gue anjir! Merinding gue cok!"
Thorn langsung menganga mendengar jawaban adiknya itu.
"Sehina itu kah aku?!"
Besoknya, Thorn ngambek padanya selama sebulan lebih.
Solar tak tahu apa yang sebenarnya salah dari dirinya, semenakutkan itu sentuhan orang lain baginya. Dulu ketika ia masih kecil, rasanya ia biasa-biasa saja ketika Bunda atau Ayahnya memeluk dan menyentuhnya, tapi semenjak keduanya tiada, rasa nyaman ketika di sentuh juga menghilang darinya.
"Kenapa sih lo gak mau gue peluk?! Gue yang love language nya physical touch ini kan mau meluuuukkk!" kata Blaze sembari merengek.
Si bungsu langsung menatap Blaze dengan geli, bayangan ia di peluk membuat Solar ketar-ketir sendiri.
"Geli tau gak?! Lagian sama-sama cowok ngapain peluk-peluk?!" Solar berkata dengan defensif, menunjuk-nunjuk ke wajah Blaze dengan tidak sopan.
"LO KAN ADEK GUE! BIARIN GUE MELUK BENTAR AJA!"
"OGAH ANYING! JAUH-JAUH GAK?!"
"ADEEEEKKK!"
"GUE BUKAN ADEK LO SIAAAALLL!"
Yah, itulah yang terjadi jika engkau menanyakan dan memaksakan perihal sentuhan ini ke Solar. Solar akan menghindar selama sebulan dari orang yang bersangkutan.
Tapi, hanya satu orang yang tak membuat Solar merasa merinding ataupun geli ketika melakukan kontak fisik. Sosok itu adalah kakak sulungnya, Halilintar.
Kakak sulungnya itu jarang memberinya kontak fisik, namun ketika memberikan, Solar tak menolak, tak ada rada geli yang menjalar ke seluruh tubuhnya ketika Halilintar memberinya tepukan di kepala, rangkulan di bahu, atau tarikan di pipi.
Sangat berbeda jika yang melakukan hal itu adalah kakak-kakaknya yang lain.
"Kenapa kalo Alin yang meluk, lo gak nolak? Kenapa pas gue peluk lo kek kucing di siram air?"
Bahkan kakak kelimanya yang cuek bebek itu, Ice, ikut bertanya-tanya apa yang salah dengan dirinya.
Mendengar kata 'peluk' membuat Solar secara refleks menyentuh tengkuknya, merinding lagi dia. Si bungsu pun menggeleng dengan bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
✧𝘽𝙤𝙀𝙡 & 𝘽𝙤𝙁𝙪 𝙄𝙣𝙩𝙚𝙧𝙖𝙘𝙩𝙞𝙤𝙣'𝙨
Random‧ ⊹¨ ⧼ˋ ʙᴏᴇʟ & ʙᴏғᴜ. ˒ ⧽ ♪ ˎ✦ ꞌꞋ ࣪⋒⋒─ꜤDesk:⤾☁︎︎ ࣪ ▸ ִֶָ Hanya berisi tentang daily life/kehidupan para Boel & Bofu. Kurang suka? skip. Suka? jangan lupa votement ya reader's ^_^ ✁‑-‑-‑-‑-‑-‑-‑-‑-‑-‑-‑ _____________________________________ ∘₊✧─────...