12.cambukan🌷

8 2 0
                                    

Di lapangan pesantren seluruh warga pesantren sudah berkumpul di lapangan....

Termasuk siswa siswi pesantren
Dan Dila yang tersenyum atas kemenangan...

Nifa hanya bisa menangis tersedu-sedu melihat suami nya yang akan di cambuk

Yang bertugas mencambuk nya adalah ustadz Yusuf
"Gus,apa Gus yakin"
Ucap nya ragu ragu

"Lakukanlah,saya bisa menahan nya,ini tidak lebih menyakitkan dari sakit hati yang istri saya rasakan"

"Saya mulai Gus"

"Hiks jangannnnnn"
Nifa berteriak histeris ingin menghampiri Akbar tapi di tahan oleh Tiara dan Kalsum

1

2

3

Plak

Plak

"Arkrhhh"

"Arkrhhh"

Ringis Akbar yang merasa panas dan perih saat badan nya di cambuk

"Umi hentikan, hentikan umi"

"Umi tidak bisa sayang hiks, hiks umi juga tidak mau hiks anak umi di cambuk"

Di lain tempat Jefri membawa mobil dengan kecepatan tinggi karna dia tau hari ini hari di dimana Akbar di cambuk, dia lupa untk memperlihatkan video itu

"Huek,Gus pelan²kasian anak anak mual semua ini ya Allah"
Ucap ayden

"Gus kami Masi mau idup,aku baru aja tunangan guss ya Allah"
Dey yang takut kehilangan nyawa karna memang Jefri membawa mobil dngn kecepatan tinggi

"Bertahan lah sebentar,ana lupa memberi tau sesuatu ke kyai"

"Huek ya Allah"

Kembali lagi ke Akbar,wajah Akbar sudah pucat belakang Akbar sudah merah dan mengeluarkan sedikit darah

"49"

Plak

Plak

"51"

Plak

Plak

Plak

"54"

"Gakk berhenti"
Nifa berhasil lolos lalu mendekati akbar

"Mass hisk bertahan yaa"
Nifa memegang pipinya Akbar

"Ni_fa,Anna uhibbuka ilfi zauji"

"Masssss bertahan ya hiks mas aku mohon bertahan"

Nifa di tarik kembali ke tempat awalnya oleh said
"Abbah,hiks mas Akbar abbah tolong mas Akbar"

"Maaf nak abbah gak bisa bantu apa apa nak"

kita balik ke Jefri kini dia sudah melihat gerbang pesantren

"Alhamdulillah"

Brak

Jefri menumbur gerbang,lalu dia langsung berlari ke arah lapangan pesantren, penumpang yang dia bawa hanya bisa mengucapkan "astagfirullah,ih gerem Ama Gus satu ini he"ucap surya kesal

Plak

Plak

"70"

"Aaarkhhh"

"STOP"
Ucap Jefri

"Kenapa ini Jefri??"
Tanya Yusuf dan Abdullah

"Gus Akbar tidak bersalah,ini semua rencana dila"Jefri menunjuk Dila yang sedang duduk di dekat nifa

Serpihan Cinta Gus AkbarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang