Bab 39 : Kenyataan Pahit

129 5 0
                                    

Sasha nampak berpikir keras dalam merespon ajakan Novi. Dia begitu kangen dengan teman-teman SMA yang sudah lulus. Tetapi di sisi lain, dia teringat ada tumpukan tugas kuliah yang menunggu dikerjakan di rumah.

"Hah! Aku ingin sekali ikut denganmu, Nov. Tapi, aku lagi ada banyak tugas kuliah yang harus dikumpulkan besok. Maaf ya, aku tidak bisa gabung," Tolak Sasha berat hati.

"Ya mau gimana lagi. Aku paham kok kalau kuliah kedokteran itu berat. Baiklah, semoga lain waktu kamu bisa gabung bareng kita ya, Sha," Balas Novi.

"Semoga ya. selamat menikmati waktu kumpul kalian ya di Henshin. Sampaikan maafku sama teman-teman yang lain ya, Nov!" Pinta Sasha sepenuh hati.

"Baiklah. Pulang yuk! Aku mau siap-siap buat nanti malam," Ajak Novi sambil merangkul gadis berkacamata itu dengan hangat ke luar cafe.

Jam 8 malam, Sasha masih fokus mengerjakan tumpukan tugas-tugas di ruang belajarnya. Dia merasa sangat haus jadi dia turun ke lantai 1 untuk mengambil minum di dapur. Nampak, lantai 1 rumahnya sangat sepi karena kedua orangtuanya masih bekerja. Mereka sering pulang tengah malam jadi Sasha sudah terbiasa di rumah sendirian. Saat sedang minum di ruang makan, Novi mengirimkannya sebuah foto yang tak terduga.

Saat Sasha membuka foto yang dikirimkan oleh Novi, dia langsung menyemburkan air yang sudah diminumnya karena terlalu kaget. Di foto itu, terlihat Maydea sedang merangkul leher Marcel dengan mesra. Lelaki gondrong itu juga nampak tersenyum bahagia.

Hati yang dingin berubah menjadi panas dan sesak saat gadis itu menatap foto mesra mereka di layar HP. Tanpa pikir panjang, Sasha langsung menelepon Novi untuk minta penjelasan. "Nov! Apa maksud foto yang kamu kirim itu!" Ucap Sasha serius.

"Aku kan lagi ngumpul sama teman-teman SMA kita di Henshin. Tanpa sengaja, aku lihat idolamu itu, Marcel Anderson lagi makan malam romantis di ruang VIP. Sepertinya cewek yang ngerangkul Marcel itu pacarnya," Jelas Novi bersemangat.

"A-apa kamu yakin dengan apa yang kamu lihat? Mungkin aja wanita itu teman atau sebatas rekan kerjanya Marcel," Tampik Sasha berpikiran positif.

"Ck! Mana ada teman atau rekan kerja yang rangkul-rangkulan. Aku juga lihat mereka berciuman dengan mesra kok. Aku yakin sekali bahwa wanita itu adalah pacarnya, Marcel Anderson. Jadi berhenti tergila-gila sama dia," Respon Novi.

"A-apa? Ci-ciuman? I-itu tidak mungkin!" Tampik Sasha masih tak percaya.

"Kenapa tidak mungkin? Marcel mungkin memang sengaja merahasiakan hubungannya dengan wanita itu. Jadi belum banyak orang yang tahu," Balas Novi rasional. Sasha semakin kalut.

Momen kebersamaan mereka saat di Jakarta Fashion Week 2024 terus terlintas di dalam pikiran Sasha. Hatinya yang cerah mendadak diselimuti awan hitam pekat. Sasha langsung menutup teleponnya.

"I-ini tidak mungkin terjadi. Marcel bilang Maydea hanya sebatas rekan kerja saja. A-aku harus kembali meminta kejelasan Marcel tentang hubungan mereka!" Putus Sasha penuh tekad.

Dia langsung memakai jaket pemberian Marcel dan mengambil kunci motor ninjanya di ruang tamu. Sasha memutuskan untuk pergi ke apartemen Marcel untuk meminta penjelasan terkait fotonya dengan Maydea. Sesampainya di area parkir apartemen Marcel, Sasha merasa lega sekaligus deg-degan saat melihat mobil kekasihnya terparkir di sana.

Dia beruntung bisa menanyakan kejelasan foto yang dikirim Novi langsung kepada Marcel. Sepanjang jalan menuju ke kamar Marcel, Sasha berusaha mengontrol pikirannya agar tetap positif. Dia masih lebih mempercayai kekasihnya dibandingkan sahabatnya.

Di depan pintu apartemen, Sasha melihat sepasang sepatu high heels merah yang asing. Semua pikiran positifnya mendadak buyar. Jantungnya berdetak tak karuan saat melihat pintu apartemen Marcel sedikit terbuka. Gadis berkacamata itu memberanikan diri untuk mengintip dari celah pintu yang terbuka. Bagai petir menyambar di siang bolong, Sasha melihat Marcel sedang memeluk Maydea sambil berciuman panas. Jantungnya seperti ditusuk oleh ribuan jarum.

Usai berciuman, Marcel memeluk Maydea saat duduk di sofa.  Mereka tidak menyadari kalau Sasha sedang menguping di balik pintu apartemen.  "Jadi, kapan kamu akan memutuskan hubungan palsumu dengan Sasha?"  Maydea bertanya.

"Sudah kubilang aku perlu waktu yang tepat untuk melakukan itu agar Sasha tidak curiga dengan rencana kita," jawab Marcel serius.

"Tidak perlu lama-lama jadi pacar pura-puranya. Lagipula kita sudah mendapatkan apa yang kita inginkan. Dengan 3 lagu buatan Sasha, kamu bisa merilis album baru untuk mengembalikan popularitasmu lagi," usul Maydea.

"Iya, aku juga paham maksudmu, Sayang. Aku akan segera mengakhiri hubunganku dengan Sasha di saat yang tepat. Tenang saja," ucap Marcel sambil mencium kening Maydea dengan lembut.

"Baiklah. Aku akan lebih sabar menunggu. Aku sudah ingin cepat berangkat ke Amerika untuk memproduseri album barumu sambil berlibur sayang," jawab Maydea.

"Kita sungguh beruntung karena Sasha Almeera adalah gadis yang naif dan terlalu polos sehingga bisa dengan mudah dimanfaatkan. Kamu sudah bekerja keras berpura-pura mencintainya selama ini, sayang," puji Maydea sambil tersenyum lebar.

"Tentu saja! Aku harus melakukannya demi masa depan karirku sebagai penyanyi profesional. Aku merasa bersalah karena selama ini harus berbohong kepada Sasha tapi aku tidak punya pilihan," jawab Marcel. Mendengar kenyataan pahit dari mulut sang kekasih membuat hati Sasha hancur berkeping-keping. 

"Tidak perlu merasa bersalah sayang. Gadis itu hanya terlalu bodoh dan tidak sadar diri. Bagaimana mungkin seorang penyanyi terkenal bisa berkencan dengan gadis biasa yang baru lulus SMA. Dari awal tujuan kita hanya untuk menguasai lagu-lagunya." Cecar gadis itu.

Kamu hanya mencintaiku, kan?"  Maydea meminta validasi. 

"Tentu saja, aku hanya mencintaimu," jawab Marcel cepat. Sasha tak sanggup lagi menanggung kenyataan pahit dari mulut kekasih yang sangat ia percayai dan idolakan selama ini.

Marcel dan Maydea kembali berpelukan dengan bibir bersentuhan.  Marcel bahkan menggendong Maydea ala putri dan hendak membawanya ke kamar tidurnya.  Namun, Sasha langsung menerobos masuk ke dalam apartemen Marcel, matanya berkaca-kaca.

"Sasha! B-bagaimana kamu bisa sampai di sini!"  Marcel berteriak kaget dan spontan menghempaskan tubuh Maydea ke lantai.

"Marcel Anderson! Beraninya kamu membohongiku selama ini! Beraninya kamu mempermainkan cinta tulusku padamu!"  Sasha berteriak histeris.

"Tolong tenangkan dirimu. A-aku akan menjelaskan semuanya!"  Marcel bertanya dengan panik. 

"Tidak ada yang perlu dijelaskan. Aku sudah tahu segalanya! Tidak perlu menunggu waktu yang tepat. Kita akhiri saja!"  Sasha berteriak sambil terisak.

Pembalasan Seorang Fans Yang TersakitiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang