Suara gratakan alias keributan dari dalam kamar menghiasi Jum'at pagi yang indah ini.
Sesuai peraturan, di hari Jumat santri boleh keluar, yah yang mau-mau aja.
"Pagi ini gw mau ke kantor Abi gw" Ucap kunimi memulai percakapan mereka. gadis itu tengah bersiap dengan stelan serba hitamnya
"Aku juga kayaknya bakal keluar deh" Tutur yamaguchi
Berbeda dengan peryataan kunimi yang sedikit terabaikan, kalimat Yamaguchi tadi langsung membuat mereka semua menoleh, bukan apa-apa, hampir tidak pernah yama keluar pesantren kecuali ada tugas yang berhubungan sama Habibie squad.
Tapi hari ini dia bilang mau keluar? tumben.
"Pasti lu mau ngapel kan sama tsukishima?!" Tebakan dari kunimi langsung di hadiahi senyuman malu-malu dari yamaguchi
"Kalian mau ngedate?" Himekawa ikut nimbrung "Boleh ga aku join?"
"Kagak ya hime" Sewot kunimi sambil memukul pelan pipi temanya "Jangan malu-maluin, cari partner sendiri buset dah. capek lu jadi nyamuk." Bukan maksud apa-apa, mbak Akira ini cuman takut Yama ngizinin, trus sampe sana si Aoi cuman ngeliatin doang kek orang dongo.
Ngebayangin nya aja udah ngenes parah, plis jangan malu-maluin gelar jomblo fisabilillah mereka.
"Bercanda" Himekawa kembali membaringkan dirinya di lantai kamar "Loh Yuki mau pergi juga?"
Ketiganya melirik adik kelas mereka yang tampak sudah siap, dengan gamis pink dan kerudung senada nya.
"Iya, aku ada janji sama temen hehe, boleh kan ya? pulang sebelum sore"
"Teteh ikut boleh ga?" Untuk kedua kalinya hime meminta
Kunimi sudah menepuk jidatnya, tadi himekawa mau ngikut dia juga, tapi kunimi larang soalnya dia keknya bakal lama ngurusin aplikasi kemaren, kasian hime diem aja nungguin di kantor.
Shibayama tampak menggeleng ragu, ia tidak enak menolak tapi ada hal penting yang jujur, memang tidak boleh ada yang ikut "Maaf teh, ga boleh" Dengan senyum canggung gadis 17 tahun itu tidak memberi izin.
----------
Dengan suasana hati yang tidak karuan, jantung yang berdebar karena keraguan, lev menghela nafas lantas menyalakan mesin motornya
"Kalem aja kalem"
Ngerrr
Ngerrr
Author nya ga bisa bikin ilustrasi suara motor parah banget wkwkwk
"Bentar lev, jangan di gas du—
wuzz
Sayangnya sebelum kalimat itu di selesaikan secara tidak sengaja, tangan kanan lev haiba yang tadi coba-coba menyalakan gas motor justru menariknya hingga full
Brakk
Duar
Alhasil motor yang masih ada di garasi terbuka itu menubruk pagar rumah yang hendak di buka oleh ayahnya, tentu dengan kecepatan 110 km perjam, bayangin kek mana nasib pagernya
"A!" Jerit lev agak telat, kepalanya sempat terbentur stang motor sebelum tubuh nya terjatuh
Brukk
Beruntung motor besar itu lebih dulu di tahan oleh bapak yuuji jadi ga sempe ngejatuhin badan lev "Di bilangin jangan di gas dulu!"
Lev yang masih ada di posisinya tidak berniat bangkit dari sana "Kan lev udah bilang, lev ga bisa naik motor ayaaaah." Rengeknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Habibie Till Jannah [Haikyu Religi] 2
Fiksi PenggemarCerita ini lanjutannya dari Habibie Till Jannah di akun @fadillahrezkei Kayanya ga usah di sinopsis hehe langsung aja ya gais