Awal

22 6 2
                                    


Meskipun hari ini hari libur, nyonya Park tetap membangunkan putrinya pagi sekali. Hal itu ia lakukan karena untuk melatih putri semata wayangnya agar tidak telat bangun pagi lagi. Shinhye yang masih sedikit mengantuk, membuka gordennya. Betapa terkejutnya dia, ketika melihat tetangga nya yang sedang berolahraga tanpa menggunakan baju yang melihatkan otot perutnya yang sempurna. Shin-hye menelan salivanya kasar, tubuh tetangganya itu sangat seksi dan menggoda.

Merasa diperhatikan, Dongwook menghentikan aktivitasnya dan menatap ke arah Shin-hye berdiri. Shin-hye yang gelagapan segera membalikkan badannya dan pergi ke kamar mandinya. Wajahnya sudah seperti kepiting rebus, sangat merah akibat tetangganya itu.

"Ada apa dengan ahjussi itu ? Sangat mengerikan" ujar Shin-hye bergidik ngeri

"Gadis aneh" ucap Dongwook, lalu masuk kedalam kamarnya

Selesai dengan rutinitas paginya, Shin-hye segera turun ke lantai bawah. Saat hendak menyantap sarapan paginya, nyonya Park melarang Shin-hye untuk makan. Ia meminta putrinya itu untuk mengantar makanan pada tetangga barunya.

"Ini, antarkan dahulu pada tetangga baru kita" suruh nyonya Park

"Yaa, eomma. Ahjussi sebelah sangat mengerikan, apa eomma tidak takut ? Ku rasa dia adalah orang jahat" ujar Shin-hye

Tokk,,, nyonya Park memukul kepala Shin-hye dengan centong sayur karena perkataan putrinya yang kurang ajar.

"Aishhh, eomma !! Sakit tahu" protes Shin-hye

"Makanya jadi orang jangan berburuk sangka, cepat antar makanan itu atau kau yang ku antar ke panti asuhan" teriak nyonya Park

"Arra, arraseo eomma. Cerewet sekali padahal ini masih pagi" protes Shin-hye

"Sekali lagi kau menggerutu aku akan mengirim mu ke panti asuhan sekarang Park Shin-hye" ujar nyonya Park

Shin-hye mengambil rantang makanan dengan kasar, sejujurnya dia sangat takut karena tetangga sebelahnya sangat misterius. Sepanjang jalan dia terus menggerutu, karena eommanya dia tidak bisa menikmati hari liburnya. Saat didepan halaman rumah tetangganya, Shin-hye bertemu dengan ibunya yang hendak pergi ke restoran milik mereka.

"Tetangga baru itu sangat tampan" ujar nyonya Park

Shin-hye hanya menggerutu karena ibunya yang genit.

"Tampan apanya, mengerikan seperti itu" gerutu Shinhye

Dia menekan bel beberapakali, tapi sang pemilik rumah belum kunjung membuka pintu. Matanya sambil mengawasi sekitar rumah tetangganya itu, takut-takut ada jebakan yang akan dia temui. Merasa kesal dia menekan bel dengan kasar dan mengetuk pintu dengan keras.

"Ahjussi" teriak Shin-hye

"Sangat menyebalkan" ujar Shin-hye

Dia terus mengetuk pintu dengan kasar, hingga dia tak sadar sang pemilik rumah sudah berdiri tepat didepannya. Shin-hye tanpa sengaja mengetuk dada bidang milik Dongwook. Pria itu menatap Shin-hye sangat tajam dan menahan tangan Shin-hye.

"Ada apa kau kemari ?" Tanya Dongwook

"Itu, aku hanya ingin memberikan makanan dari ibu" ujar Shin-hye

"Masuklah" suruh Dongwook, lalu melepaskan tangan Shin-hye

Shin-hye hanya bisa menurut, dia berjalan perlahan masuk ke rumah Dongwook. Didalam rumahnya sangat nyaman, desain dan caranya menata ruang sungguh enak dipandang. Shin-hye membuntuti Dongwook menuju dapur.

"Taruh saja di meja" ujar Dongwook

"Ah, baiklah. Kalau begitu, saya permisi" balas Shin-hye

Annyeong AhjussiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang