Hal Buruk

16 5 2
                                        

Besok adalah hari kelulusan Shin-hye, yang berarti sudah hampir satu bulan orang tuanya belum pulang. Setiap hari ia selalu berhubungan via telfon dengan nyonya Park dan tuan Park. Mereka berjanji akan segera pulang hari ini demi menemani Shin-hye di hari kelulusannya. Terpaksa hari ini ia sendiri di rumahnya, Dong-Wook sedang pergi mengurusi pekerjaannya. Sudah tiga hari ia meninggalkan Shin-hye sendiri. Dia juga sering menerima pesan dari Dong-Wook.

"Jangan membuka pintu untuk sembarang orang" pesan Dong-Wook

Ting tong, suara bel rumah berbunyi, ia segera turun dari kamarnya. Shin-hye merasa ragu ketika akan membuka pintu sebelum suara yang ia kenal meneriaki namanya.

"Shin-hye, ini kami Eunwoo dan Donghyuk" teriak Eunwoo

Shin-hye segera membukakan pintu dan menarik masuk mereka. Shin-hye meletakkan tangannya dipinggang, ia sedang mengintrogasi dia sahabatnya itu yang datang sangat terlambat. Padahal dua jam yang lalu ia menyuruh mereka ke rumah.

"Wae ? Tak biasanya kalian terlambat" ujar Shin-hye marah

"Mianhae, tadi kami mampir untuk membeli sesuatu" ujar Donghyuk

"Jinjja ? Bukan karena kalian lupa ?" Tanya Shin-hye

"Nee, aku dan Donghyuk membeli ini untukmu" saut Eunwoo

Shin-hye menerima dua paper bag dari Eunwoo dan dua paper bag berukuran kecil dari Donghyuk.

"Ini sangat mahal" ujar Shin-hye terharu

"Gwenchana, itu orang tua ku yang memilihkan untukmu" ujar Donghyuk

"Jadi, jangan lupa untuk kau pakai esok hari" balas Eunwoo

"Gomawo" ujar Shin-hye terharu dan memeluk dua sahabat nya itu

Eunwoo memberikan sebuah gaun selutut berwarna navy dan juga high heels yang senada. Sementara Donghyuk, ia memberi satu set perhiasan yang berisi kalung, anting dan juga cincin berlian, serta sebuah tas kecil yang berwarna hitam. Shin-hye menangis haru karena sahabatnya sangat memperhatikannya, padahal ia belum bisa memberikan apapun yang berharga untuk mereka berdua, yang membuatnya merasa bersedih.

"Wae ? Kenapa kau bersedih ?" Tanya Eunwoo, sambil menyeka air mata Shin-hye

"Kalian sangat loyal dan baik padaku, tapi aku tidak bisa membalas apa yang kalian berikan padaku" lirih Shin-hye

"Kau sudah berharga untuk kami Shin, kau adalah segalanya untuk kami. Kau sahabat terbaik yang kami miliki, sampai kapan pun itu"jelas Eunwoo

"Tak usah kau berpikir bagaimana mengembalikan semua barang yang kami berikan, itu adalah hadiah untukmu karena mau berteman dengan kami, apalagi dia perwujudan setan" canda Donghyuk

"Kau mau mati ha ?" Saut Eunwoo

"Sekali lagi terima kasih banyak" timpal Shin-hye

Eunwoo dan Donghyuk memeluk Shin-hye, perlahan perasaan mereka berubah menjadi rasa sayang kepada adik perempuan. Mereka berdua telah merelakan Shin-hye untuk pria lain, daripada mereka harus bertengkar.

"Orang tua mu belum pulang ?" Tanya Donghyuk

"Mereka dalam perjalanan" jawab Shin-hye

"Sebelum mereka pulang, kami akan menginap disini. Aku akan memberitahu orang tua ku" saut Eunwoo

"Aku juga" timpal Donghyuk

"Terserah kalian, bagaimana kalau kita memasak. Sepertinya di kulkas masih ada beberapa bahan" ajak Shin-hye

Annyeong AhjussiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang