Sudah lebih dari tiga hari tapi kedua orang tua Shin-hye belum ada tanda-tanda untuk kembali dari Busan. Terakhir saat telfon Dong-Wook, nyonya Park berkata akan tinggal sedikit lama lagi karena ada saudara mereka yang meninggal, jadi mereka belum bisa pulang. Dong-Wook berniat untuk menyusul ke Busan bersama Shin-hye, namun niat baiknya ditolak secara halus oleh nyonya Park, ia sangat tahu betul jika Shinhye tidak akan betah di Busan terutama bertemu dengan ketiga bibinya. Maka dari itu nyonya Park tidak mengizinkan mereka untuk menyusul ke Busan.
"Huffft, aku merindukan eomma"Ujar Shin-hye lesu
"Jinjja ? Bukankah kau malah senang ditinggal sendiri di rumah?" Sangkal Dong-Wook
"Iya sih, tapi lama kelamaan aku merasa hampa tanpa hadirnya eomma dan appa. Apalagi Omelan eomma dipagi hari, aku sangat merindukannya" jelas Shin-hye
Dong-Wook tersenyum mendengar jawaban Shin-hye , ternyata perempuan yang ia sukai masih tetap mengingat pada keluarganya. Dong-Wook menarik Shin-hye kedalam pelukannya membuat Shin-hye terkejut bukan main. Jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya, suara dag dig dug terdengar sedikit kencang saat ia bersama Dong-Wook.
Entah mengapa kehadiran pria itu membuatnya nyaman dan aman. Shin-hye selalu salah tingkah jika berada terlalu dekat dengan Dong-Wook, bahkan ia sering merasa gugup ketika pria itu menatapnya. Mungkinkah perasaan itu sudah muncul dalam hati Shin-hye, lalu bagaimana dengan Soohyun ? Apakah ia sudah melupakan pria itu ?
Pria yang ia kagumi sejak bangku SMP, namun perasaanya di tolak mentah-mentah oleh Soohyun. Ia mengatakan bahwa Shin-hye hanya sahabatnya saja tidak lebih, ia memang menyayangi Shin-hye, sebagai sahabat tidak lebih.
Dong-Wook mengeratkan pelukannya, ia mengecup pucuk kepala Shin-hye , menyesap aroma mint yang menjadi candunya. Entah keberanian datang dari mana, Shinhye membalas pelukan Dong-Wook, membuat pria itu kembali menyunggingkan senyumnya.
"Ahjussi, apakah jika kita mempunyai hubungan itu normal ?"tanya Shin-hye
"Maksudmu ?" Ujar Dong-Wook tak mengerti
"Usia kita terpaut jauh, jika dilihat kau lebih cocok menjadi pamanku. Aku masih duduk di bangku SMA, ya walaupun tinggal beberapa Minggu saja. Tapi, aku takut pandangan orang lain terhadap kita, aku juga tak mau kau dikatakan pedofil atau aku dihina hanya mencari hartamu" jelas Shin-hye
"Tak usah repot mengurusi orang lain, yang menjalani hubungan ini adalah kau dan aku. Aku hanya ingin mendapat restu dari orang tuamu, itu sudah cukup"jawab Dong-Wook
"Ahjussi tidak takut menjadi bulan-bulanan saat orang tahu hubungan kita?" Tanya Shin-hye
"Aku tidak takut, aku akan melindungi mu dari apapun. Aku berjanji" ujar Dong-Wook
"Baiklah jika begitu, aku percaya pada ahjussi" balas Shinhye
"Will you be my mine?" Ujar Dongwook menyatakan rasa sukanya
"I will be your mine ahjussi", jawab Shin-hye
Dongwook tersenyum senang, akhirnya kini mereka menjadi sepasang kekasih.
"Berjanjilah kau tidak akan menyakiti dan meninggalkanku ahjussi" pinta Shin-hye
"I promise"jawab Dong-Wook
Shinhye menyandarkan kepalanya pada dada bidang milik Dong-Wook, ia masih belum berniat untuk bangkit dari posisinya.
'aku hanya takut kau tahu siapa aku sebenarnya dan bahaya yang akan mengintaimu nantinya Shin. Tapi, aku berjanji akan menjagamu apapun yang terjadi' batin Dong-Wook

KAMU SEDANG MEMBACA
Annyeong Ahjussi
Fiksi PenggemarSeorang mafia yang bekerja sebagai pembunuh bayaran Yang tak mempercayai apa itu cinta hingga kehadiran seorang gadis SMA yang mengubah hidupnya Antara pekerjaan dan cinta mana yang akan ia pilih ? Apakah kisah cintanya akan semulus yang dia pikirk...