Setelah dirawat satu Minggu di rumah sakit, hari ini Shin-hye diperbolehkan untuk pulang. Dong-Wook sedang mengurus admistrasi selama di rumah sakit, semehtara Shin-hye sedang melihat beberapa buket bunga dan buah yang dikirim untuknya. Beberapa buket berisi nama dari sahabat dan saudaranya, sementara banyak buket bunga yang tak ada nama pengirim, hanya ada kata-kata dan inisial.
'Lekas Sembuh, (AB)'
"Siapa yang mengirimkan ini ?" Tanya Shin-hye
Ia sangat suka dengan wangi bunga yang dikirimkan untuknya. Ia mengambil ponsel mendiang ibunya yang diberikan Dong-Wook kepadanya, Shin-hye menyiapkan mental yang besar untuk mendengarkan rekaman suara orang tuanya. Tak terasa ia kembali menangis saat kedua orang tuanya mengatakan kami menyayangimu, suara benturan begitu terdengar sangat keras membuat Shin-hye mematikan ponsel dan meletakkan kembali ke meja.
Shin-hye kembali menangis, sehingga membuat dia tidak terkontrol. Dong-Wook yang kembali dari mengurus admistrasi segera memeluk Shin-hye untuk menenangkannya.
"Uljima, tenanglah. Kau harus bisa mengontrol dirimu"ujar Dong-Wook pelan
"Tidak, aku tidak bisa"lirih Shin-hye
"Kau pasti bisa, ada aku disini" timpal Dong-Wook
"Bagaimana aku melanjutkan hidupku, ketika melihat kedua orang tua ku telah pergi untuk selamanya. Lebih baik aku mati" Isak Shin-hye
"Ada aku, sudah aku katakan padamu. Ini memang berat, tapi, aku mohon. Bertahanlah untukku, untuk hubungan kita" pinta Dong-Wook
"Mengapa kau begitu peduli padaku ahjussi ? Kita baru kenal , hubungan kita bahkan masih baru" tanya Shin-hye
"Karena aku menyayangimu , bahkan aku ingin menikahimu segera mungkin" jawab Dong-Wook mantap
"Ahjussi, kau bisa mendapatkan perempuan yang lebih baik dari aku. Aku hanya bocah ingusan yang baru saja lulus, aku bahkan tidak tahu kelanjutan hidupku ini. Lebih baik kau pergi saja" balas Shin-hye
"Kau menyakiti hatiku, kau memutuskan aku ?" Tanya Dongwook sambil melepas pelukannya
"Hmm, aku hanya merasa tidak pantas disisimu ahjussi. Kau masih bisa mendapatkan yang jauh lebih cantik , jauh lebih mapan dan jauh lebih pintar dari aku"jawab Shin-hye
"Aku tidak mau, aku hanya menginginkanmu. Kau adalah segalanya bagiku, awalnya aku tidak percaya dengan wanita. Tapi, saat aku bertemu dengan mu, kau merubah pandanganku. Aku merasa ingin melindungi mu, aku ingin memilikimu. Aku mencintaimu, sangat mencintaimu Park Shin-hye" ujar Dong-Wook sedikit berteriak
"Ahjussi,,,"lirih Shin-hye
"Jangan pernah bicara tentang perpisahan, karena aku tidak ingin berpisah denganmu. Bahkan pikiran tentang perpisahan denganmu itu tidak ada sama sekali. Kau milikku, aku milikmu. Hanya kau yang berhak atas aku" jelas Dongwook
"Ahjussi, mianhe"lirih Shin-hye terus terisak
"Sudahlah, jangan menangis. Kajja kita pulang"ajak Dong-Wook
Shin-hye hanya mengangguk dan berjalan mendahului Dong-Wook.
°°°°°°°
Sementara di tempat lain, Eunwoo dan Donghyuk sedang merencanakan untuk membantu Shin-hye mengelola restauran milik keluarganya. Mereka akan membantu tenaga dan keuangan.
"Bagaimana denganmu ? Apa kau setuju jika kita ikut mengelola restauran milik samchon ?" Tanya Eunwoo
"Aku sih setuju aja. Kita tanya pada Shin-hye nanti jika sudah pulih, sekarang dia masih kalut. Lebih baik kita menghindari tentang bisnis keluarga nya dahulu"saran Donghyuk
KAMU SEDANG MEMBACA
Annyeong Ahjussi
Fiksi PenggemarSeorang mafia yang bekerja sebagai pembunuh bayaran Yang tak mempercayai apa itu cinta hingga kehadiran seorang gadis SMA yang mengubah hidupnya Antara pekerjaan dan cinta mana yang akan ia pilih ? Apakah kisah cintanya akan semulus yang dia pikirk...