Pergi

21 5 2
                                        

Sejak kemarin para pelayat terus berdatangan, para tetangga dan sanak saudara dari tuan serta nyonya Park bergantian datang. Bahkan keluarga dari tuan Park di Busan juga datang untuk melayat. Chaeyong sangat terpukul saat mendengar kabar kematian sang kakak, ia sering pingsan dan tak henti menangis saat melihat jasad sang kakak yang akan di kremasi.

Shin-hye tetap bersama Dong-Wook, Eunwoo dan juga Donghyuk, orang tua mereka berdua juga sudah datang untuk melayat. Mereka mengucapkan rasa berduka cita kepada Shin-hye , disaat ia berbahagia karena kelulusannya, disaat itu pula ia harus menerima bahwa kedua orang tuanya telah tiada.

Setelah acara kremasi selesai, keluarga dari tuan Park pamit untuk kembali ke Busan. Mereka tidak akan pernah mencampuri harta benda milik sang kakak, karena mereka tahu semua harta benda telah diwariskan kepada Shin-hye.

Dong-Wook membantu Shin-hye untuk membawa abu sang ayah, mereka menempatkan nya disebelah abu milik orang tua Dong-Wook.

"Shin, ikhlaskan orang tuamu. Kau harus menjalani hidupmu" ujar Donghyuk

"Kami disini akan selalu bersamamu Shin, kami tidak akan meninggalkan mu" ucap Eunwoo

"Terima kasih, tapi, saat ini aku hanya ingin sendiri" jawab Shin-hye

Shin-hye berjalan menjauh dari ketiga laki-laki yang selama ini mengisi hari-harinya.

"Ahjussi, bagaimana ini ?" Tanya Eunwoo khawatir

"Gwenchana, biar aku urus. Lagipula dia adalah kekasihku" jawab Dong-Wook

"Jinjja ?" Tanya Donghyuk kaget

Dongwook hanya mengangguk

"Daebakk, ternyata benar dugaan kita selama ini" ujar Eunwoo

"Iya, selera pria Shin-hye sangat keren" puji Donghyuk

Brukkk,,, Shin-hye pingsan saat berada di depan pintu masuk. Ketiga pria itu langsung lari ke arah Shin-hye, Dong-Wook dengan sigap membopong tubuh Shin-hye dan menidurkannya di kursi belakang bersama Eunwoo. Sementara ia dan Donghyuk duduk didepan, dengan cepat Dong-Wook melajukan mobilnya ke arah rumah sakit.

Akhirnya, Shin-hye harus dirawat di rumah sakit hingga keadaannya kembali pulih. Dokter sudah memberikan beberapa suntikan agar Shin-hye bisa tidur dengan nyenyak.

"Nona Shin-hye akan bangun besok, malam ini saya telah memberikan obat tidur agar nona Shin-hye tetap tenang. Coba hibur dia ketika sudah sadar, nona Shin-hye butuh dorongan untuk bangkit dari keterpurukannya" jelas Dokter

"Nee, gomapseumnida" ucap Dong-Wook

Setelah dokter pergi, mereka bertiga masuk kedalam ruang rawat inap Shin-hye.

"Ahjussi, ini sudah larut. Aku dan Eunwoo harus pulang dahulu" pamit Donghyuk

"Nee, kalian pulang lah. Orang tuamu pasti khawatir, terima kasih" jawab Dongwook

"Nee Ahjussi" balas Donghyuk

"Shin, kami pulang dahulu. Esok kami akan menjenguk mu" ujar Eunwoo

Setelah kepergian Eunwoo dan Donghyuk, Dong-Wook menyuruh Sohyuk untuk datang ke rumah sakit.

Dong-Wook sangat telaten menjaga Shin-hye, bahkan dari siang ia tidak makan apapun. Yang utama adalah keselamatan Shin-hye.

"Tidurlah yang nyenyak, aku ada disini untukmu" ujar Dong-Wook, tetap memegangi tangan Shin-hye

Pintu ruangan Shin-hye terbuka dan munculah Sohyuk dengan membawa beberapa makanan untuk Dong-Wook. Sohyuk meletakkan makanan di meja dekat jendela. Kemudian, ia mendekat ke arah Dong-Wook dan menepuk punggungnya.

Annyeong AhjussiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang