1

8.1K 374 8
                                    

Kepulan asap keluar melalui celah jendela yang sedikit terbuka, udara malam yang dingin tak membuat laki-laki yang tengah menyesap nikotin itu terganggu. Berdiri dengan angkuh sambil menatap keluar jendela seolah mengintai keadaan luar.

Tok tok tok~

" Masuk " ucapnya singkat.

Seorang perempuan memasuki kamar dengan membawa nampan berisi susu dan beberapa buah-buahan.

"Bisa bicara sebentar" itu bukan pertanyaan yang dilontarkan oleh perempuan tersebut namun perintah.

Mendengar pernyataan tersebut laki-laki itu lantas duduk di hadapan perempuan cantik itu dengan mulut yang senantiasa menyesap batang rokok.

"Mama ingin kamu bersikap baik di sekolah baru mu"

"Tidak janji" balas laki-laki itu.

"Mama tidak mau kamu di cap buruk terus oleh orang lain, sudah berapa kali kamu berpindah sekolah, sampai kapan  mama harus mendengar keluhan orang-orang tentang mu" ucap sang mama

"Jangan terlalu perduli omongan orang lain ma, mereka hanya tak tahu aku. Aku sudah pernah bilang kan aku tidak suka orang-orang yang mengusikku"

"Mama mohon sama kamu, kali ini saja jadilah anak yang baik" mohon sang mama

"Huft, akan ku usahakan. Apapun untuk mama" balas pria itu

"Kalau begitu mama pergi dulu, jangan lupa di minum susunya"

Mama beranjak keluar dari kamar dengan langkah perlahan, sebelum dirinya benar-benar menghilang dari pandangan sang anak, mama berbicara sesuatu.

"Jangan terlalu banyak menyesap nikotin, tidak baik" ucap mama sambil menunjuk asbak yang berisi banyak Putung rokok, entah berapa banyak rokok yang telah anaknya habiskan.

Pria itu melirik asbak di meja depannya, beberapa Putung rokok terlihat menumpuk di sana.

Apa yang harus ia lakukan agar tidak membuat mama nya kecewa. Ayolah dia adalah orang yang angkuh, nakal dan emosional, bagaimana bisa ia harus merubah sikap nya.

Pria itu memijit pangkal hidungnya.

"menyusahkan"

Ia lantas mematikan rokoknya dan beranjak ke kasur untuk beristirahat.







'''''''''




Tok tok tok~

Pria bersurai merah yang tengah terlelap itu nampak terganggu, menggeliatkan badannya seraya menggosok kedua mata ber netra kuning miliknya.

"Bangun sayang, bersiap-siaplah dan turun untuk sarapan"

Pria itu beranjak dari kasurnya dan berlalu ke kamar mandi, di lihatnya wajahnya yang tampan dan sedikit imut (menurut nya). Ia tak habis pikir, bagaimana mungkin ada seorang pria setampan dirinya di dunia ini.

"Males banget, kenapa Senin cepat banget sih!" Gerutu pria itu

"Baiklah ayo mandi sebelum ibunda marah"








'''''''''



Setelah selesai bersiap-siap ia turun kebawah untuk sarapan, kedua orang tuanya nampak sedang bercanda gurau di bawah sana.

"Pagi ibu, ayah" sapanya

"Pagi juga sayang"

Sarapan berlalu dengan hening, tidak ada yang boleh berbicara ketika makan. Sudah aturan di keluarganya.

Namun jangan heran jika di luar rumah sikapnya berbeda 180°, tapi orang tuanya tak mempermasalahkan hal tersebut. Karna mereka terlalu memanjakan anaknya

"Caine" ucap sang ayah setelah selesai sarapan, yang empunya nama menoleh kan kepalanya.

"Bagaimana sekolah mu nak, apakah baik-baik saja? Atau ada yang membuat masalah dengan mu?" Lanjut ayah

"Yahh seperti biasa, tidak ada yang menarik" jawab Caine

"Jika ada yang membuat masalah dengan mu pukul saja dia" perintah sang ayah

"Tenang saja ayah, aku tau apa yang harus ku lakukan" jawab Caine

"Jangan mengajari yang tidak-tidak kepada anak manisku" ujar ibu seraya menjewer telinga ayah.

"Aduhh aduh, sakit sayang"

Melihat penderitaan ayahnya Caine hanya tertawa sembari menyesap rokoknya.

"Masih pagi de jangan merokok" perintah ibu

"Satu saja ibu, hehehe" apalah anaknya ini, pagi-pagi sudah mengotori paru-parunya.

"Ya sudah sana berangkat, nanti dede telat" ucap ibu sambil mengelus rambut Caine.

"Kalau begitu Dede berangkat dulu, babay ibu ayah" ucap Caine seraya mencium tangan kedua orang tuanya

Caine menaiki sepeda motor miliknya, sebelum Caine menarik gas nya ibu terlihat melambaikan tangannya.

"Jangan balapan Dede!" Teriak sang ibu

"Tidak janji!" Balas Caine

Sang ibu lantas menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir, anaknya ini selain manja dia juga nakal. Sudah berapa kali dia mendengar sikap anaknya di sekolah.

"Ayah berangkat dulu Bu"

"Hati-hati di jalan ayah"












_tbc_

Sekedar info

Caine itu orangnya manja kalo di depan orang tuanya, dia juga agak tsundere. Tapi sifat dia beda banget kalo di luar rumah.

Aku buat karakter Caine sama Rion di sini beda, aku juga ngerubah sifat Caine yang biasanya lembut jadi nakal dan agak kasar, buat sifat Rion.... Tunggu aja hehehhe.

Aku berharap kalian suka ceritaku, maaf kalau penyusunan kata ku acak-acakan, Semoga kalian enjoyy.

Aku menerima kritik dan saran, tapi gunakan bahasa yang baik yaaa.

Jangan lupa vote ehe

mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang