11

952 125 10
                                    

Disisi lain ada seseorang yang melihat kebodohan Aldo tersebut,dia berlari kencang dari tepi pantai.

Dia tidak memperdulikan apapun saat ini,dia langsung masuk ke dalam pantai lalu berenang mencari keberadaan Aldo tersebut.

Karena ombak cukup besar, dia kesusahan untuk mencari keberadaan Aldo yang mungkin sudah hanyut tak sadarkan diri.

"Dooo,aldooo "

"Lo dimana hiks...hiks...hiks"

Dia berusaha berjalan melawan ombak pantai sambil terus memanggil nama Aldo dan menangis,
Samar-samar dia dapat melihat  ada sesuatu yang seperti mengapung  ,dia langsung berlari mendekat ke tempat tersebut.

Dugaannya benar itu adalah Aldo yang sudah tak sadarkan diri.

Dia dengan susah payah mengangkat tubuh kekar Aldo tersebut menuju ke tepi pantai.

"Do sadar do"

"Hiks... hiks...Lo harus bertahan"ucapnya sambil menekan-nekan dada Aldo

Usahanya tidak berhasil,Aldo masih tidak sadarkan diri.
Wajah Aldo semakin memucat.

"Tuhan gimana ini,pliss bangun do"

Dia mencoba dengan cara lain,dia mencoba memberi nafas buatan buat Aldo.

Dia sudah mencoba selama tiga kali tapi juga nihil,dia sekarang sudah menyerah .

"Hiks...hiks..hiks" dia terus menangis sambil memangku kepala Aldo di paha miliknya.

Terlintas di pikirannya bahwa dia harus menghubungi seseorang untuk bisa membantunya.

Dia berusaha meraba-raba semua kantong baju miliknya,tapi ternyata dia tidak dapat menemukan handphonenya juga.

"AH SHIT"

"DIMANA HP GUE BANGSAT"

"ah pasti jatuh di air tadi,hiks...hiks"

"Do bangun dong do"

"Gue harus gimana sekarang do"suaranya melirih.

Kini seorang tersebut tangisnya semakin pecah,wajahnya tertunduk tak kuasa melihat wajah milik Aldo yang semakin memucat di pangkuannya,tangan nya tak henti memukul dada bidang milik Aldo.

"Hiks.....hiks ....hiks"

Saat orang tersebut berdoa tiba-tiba dia dikagetkan oleh Aldo yang tersadar.

~uhuk...uhuk~

"Do..Lo sadar do "ucapnya sambil membantu mendudukkan Aldo dan mengelus punggung untuk membantu Aldo yang sedang terbatuk untuk mengeluarkan air yang ada di dalamnya.

Aldo pun kini sudah berhasil mengeluarkan semua air yang berada di tubuhnya.

Seseorang tersebut kini memundurkan tubuhnya sedikit menjauh dari Aldo.

Dia terduduk lalu menenggelamkan muka nya ke kedua lututnya dan tangannya merangkul kedua lututnya.

"Hiks...hiks..hiks"

Entah mengapa kini tangisnya semakin pecah dari sebelumnya.

Aldo yang melihat itu pun dia segera mendekat kepadanya,lalu bertanya dengan suara lembutnya.

"Hei kenapa?"

"Chikaaa"

"Kenapa hei?"

Bukannya menjawab ,Chika malah terus menangis.

Aldo yang melihat hal itu pun,dia langsung memeluk tubuh Chika guna untuk menenangkannya.

Chika pun membalas pelukan itu dengan erat,tak henti-henti Aldo mengelus punggung Chika.

Dia yang selalu ada (Delchik)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang