Kakinya tidak bisa berhenti naik-turun cepat—kebiasaannya kalau sedang cemas. Sesaat lagi mereka akan mendarat di bandara Heathrow. Baru besok dia akan mengikuti acara makan malam bersama keluarga kerajaan, tapi Beau sudah kelewat cemas sejak beberapa hari kemarin.
"Tenang, keluargaku tidak makan orang," ucap Fred sambil memegang lutut Beau agar kakinya berhenti bergerak. Senyumnya tersungging—senyum yang sejak pertama kali berkenalan sudah membuat Beau tertarik.
Beau balas tersenyum, meski tetap terlihat gugup. Kalau sekarang saja Beau sudah tidak bisa tenang, bagaimana besok sebelum bertemu raja? Beau hanya mampu menatap Fred lekat-lekat, lagi-lagi memastikan apa dia cukup mencintai pria ini untuk rela melewati ini semua?
Iya, Beau mencintai Fred.
Lagipula ini hanya sebuah perkenalan. Beau selalu dikenalkan pada keluarga kekasih-kekasihnya yang terdahulu bahkan setelah baru dua minggu berpacaran. Tenang saja.
Iya, tapi tidak ada di antara mereka yang anggota keluarga kerajaan.
Kenapa dia harus jatuh hati pada seorang pangeran? Argh.
Waktu Beau memutuskan untuk bergabung dengan tim dokter berangkat ke Kenya, dia sama sekali tidak tau kalau seorang calon raja Britain sedang berada di sana ikut membantu membangun rumah sakit yang layak. Beau tidak pernah mengikuti berita keluarga royal—tidak ada untungnya. Lagipula, mana mungkin seorang pangeran sungguh-sungguh berkecimpung di lapangan dan bukan cuma basa-basi datang. Di Kenya, Fred ikut membangun dinding, memasang paku, memikul batu-bata. Dia tidak pernah segan menyisingkan lengannya kalau tenaganya dibutuhkan. Setiap hari peluhnya bercucuran namun dia selalu terlihat bahagia. Fred jauh dari apa yang Beau kira bagaimana seorang pangeran seharusnya. Dan itu yang membuatnya jatuh cinta.
Ketika Beau menerima permintaan Fred untuk menjadi kekasihnya enam bulan silam, itu bukan keputusan yang mudah. Iya, kalau soal perasaan, sedikit pun Beau tidak ragu. Tapi banyak yang harus dia pertimbangkan—hubungan mereka tidak akan seperti hubungan percintaan Beau sebelum-sebelumnya. Fred sendiri yang meminta Beau memikirkan jawabannya matang-matang. Fred sadar diri kalau dia akan membawa beban di hidup Beau seandainya gadis itu bersedia menjadi kekasihnya.
Tapi Beau menerima. Terlepas dari Fred seorang calon raja atau bukan, gadis itu mencintainya.
"Tidak perlu khawatir. Sudah kubilang bukan, Jim ada di sana juga. Selama ada dia, siapapun akan terlihat jauh lebih baik di mata kakekku—bukannya kau membutuhkan itu. Ada tidak ada Jim, kau tetap aman."
Dari celotehan Fred, Beau tau kalau diam-diam kekasihnya juga gugup. Seharusnya ini membuat Beau jauh lebih cemas, tapi Fred benar—kehadiran Jim memang yang paling membuat Beau tenang. Sudah sangat sering Fred bercerita tentang adiknya, sampai-sampai Beau merasa sudah mengenal pria itu dengan sangat baik. Beau tidak pernah bosan mendengar cerita tentang Jim, karena selain cerita-ceritanya menarik dan menghibur, melihat bagaimana Fred mengagumi adiknya terlepas dari banyaknya ulah yang adiknya perbuat membuat Beau semakin jatuh hati pada kekasihnya.
"I love you," ucap Beau sembari memegang wajah Fred dan tersenyum.
Fred mengulum senyumnya, wajahnya berubah hangat. Dia menatap mata Beau sama dalamnya. "I love you."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Royal Rogue
RomanceBerkisah tentang Fred dan Jim, dua putera mahkota kerajaan Inggris yang memiliki sifat bertolak belakang. Menjadi yatim piatu di usia yang terbilang muda, keduanya memiliki hubungan yang sangat erat. Lalu datang Beau Etson, kekasih Fred dari Amerika...