Jaemin dan renjun saat ini menjadi tokoh utama dimana semuanya benar-benar kaget sekaligus merasa tak enak pada jaemin Tempo hari saat jaemin hanya berniat menguji mereka. Tapi, apa boleh buat mungkin memang tak jodoh mereka dengan jaemin, hanya saja ada satu orang yang tak terima soal ini sama sekali.
"Tenanglah beomgyu, kau bisa membuat semua orang merasakan kemarahanmu itu." Ucap Jungkook pelan pada anaknya.
"Ibu tahu seharusnya aku yang menikah dengan Na Jaemin. Aku mencintainya, tahu kalau dia hanya berpura-pura, aku saja kemarin yang mengikuti sayembara itu." Ketus beomgyu.
"Jangan perlihatkan ketidaksukaan mu itu, lagian kita punya jalan lain untuk membuat keduanya segera berpisah." Ucap Jungkook.
"Maksud ibu?"
"Lihat dan saksikan saja. Ibu akan memastikan putera mahkota meninggalkannya dan melihatmu." Ucap Jungkook tersenyum licik sedangkan beomgyu hanya menatap kesal pada
Taeil dan Doyoung lantas mendekat pada keduanya karena sangat kaget melihat jaemin bisa berjalan.
"Sebenarnya ada apa ini? Kenapa tiba-tiba jaemin bisa berjalan?"
"Ini hanya sandiwara ibu, karena putera mahkota ingin mendapatkan istri yang tulus. Tanpa memandang kalau dia bisa saja menggantikan yang mulia raja kapanpun."
"Kau membuat bibi benar-benar sangat takut jaemin."
"Maafkan saya bi." Ucap jaemin dengan wajah datarnya.
"Pangeran jaemin, selamat ya nak." Ucap taeil tersenyum pada keponakan dari pihak istrinya itu. Lalu yuta, taro bahkan jungkook dan beomgyu mendekat.
"Saya benar-benar tak mengerti semua ini pangeran." Ucap yuta.
"Maafkan saya tuan Huang, tapi ini hanya sandiwara karena saya ingin melihat ketulusan semua orang yang mengikuti sayembara menjadi istri saya. Dan saya menemukan kalau orangnya adalah anak tuan." Ucap jaemin dengan wajah datarnya.
"Injunie." Ucap taro memeluk kembarannya itu.
"Jujur kami sangat kaget karena berita kelumpuhan putera mahkota." Ucap Jungkook tersenyum tapi jaemin hanya menatapnya datar ntah kenapa dia sangat curiga pada orang dihadapannya ini.
"Kalian sangat dekat sekali sepertinya." Ucap taeyong melihat taro dan renjun.
"Mereka selalu bersama yang mulia. Karena mereka kembar, dan renjun adalah kakak kembarnya." Ucap yuta.
"Mereka kembar tak seiras?" Ucap taeyong.
"Hmm, renjun menuruni semua wajah mendiang istriku dengan baik, dan shotaro mengikuti saya yang mulia."
"Aku bisa mengerti, dan aku sangat yakin kalau ibu dari mereka sangat cantik."
"Hmm Anda benar." Ucap yuta menganggukkan kepalanya.
Setelah acara pernikahan selesai disini sekarang renjun berada di kediaman putera mahkota di kerajaan itu, yang juga akan menjadi kediamannya sampai akhir hayatnya.
"Kenapa yang mulia memilih saya?' Ucap renjun menatap suaminya dan jaeminpun mendekat lalu diapun duduk disebelah renjun yang duduk diatas tempat tidur berhias yang akan mereka tepati bersama mulai malam ini.
"Karena kau adalah orang yang tulus dan aku percaya dengan apa yang aku.lihat."
"Bagaimana kalau pangeran salah?"
"Aku yakin tak akan salah, juga ada hal yang ingin aku minta darimu."
"Ada apa yang mulia?"
"Jika hanya kita berdua, cukup panggil namaku saja. Karena kita suami-istri, dan selamanya akan seperti itu."
"Tapi?"
"Ini perintah." Ucap jaemin dan renjunpun mengangguk tanda mengerti.
"Coba katakan."
"Ye?"
"Coba katakan namaku."
"Jaemin."
"Bagus, kau juga boleh membuat nama panggilan untukku, sama seperti yang kau punya, terlihat sangat lucu." Ucap jaemin mengelus kepala renjun. Dan renjun hanya mengangguk saja karena dia tak tahu harus bersikap seperti apa, karena sudah cukup.lama dia tak merasakan rasa aman, nyaman dan hangat seperti ini lagi.
"Ingin bersih-bersih lebih dulu?" Uvap jaemin.
"Jaemin saja duluan."
"Baiklah." Ucap jaemin lalu diapun pergi ke dalam toilet. Renjun lantas beranjak dari duduknya lalu diapun membuka jendela kamar itu dan melihat langit malam yang sangat cerah dengan dihiasi oleh bintang-bintang.
"Mama? Apa pernikahan yang terjadi denganku saat ini adalah keinginan Mama? Apa aku akan bahagia Mama? Tapi aku adalah benda rusak? Apa pangeran tak akan menyesal karena menikahiku Mama?" Monolog renjun dengan airmata yang keluar dari mata indahnya itu.
At. Kediaman bangsawan Huang.
Beomgyu yang berada didalam kamarnya benar-benar sangat marah lalu diapun memberantakan semua barang-barang nya.
"Aaarrggggg!!!!"
"Kenapa harus anak yang sudah rusak itu yang menikah dengan na jaemin. Tahu akan begini aku pasti akan langsung menerima mengikuti sandiwara ini. Dia benar-benar tak akan aku biarkan bahagia. Kau lihat saja Huang Renjun, aku akan pastikan kalau kau tak akan pernah bahagia dengan pernikahan ini, aku pastikan Na Jaemin adalah orang yang akan meninggalkanmu nantinya. Aku bersumpah untuk itu." Monolognya sembari mengepalkan kedua tangannya.
Sementara itu di kamar shotaro diapun membuka jendela kamarnya dan melihat langit malam yang di penuhi oleh bintang-bintang itu.
"Mama aku harap renjun bahagia dengan pernikahannya. Aku harap putera mahkota bisa membahagiakannya. Renjun harus hidup bahagia ma. Renjun sudah hidup menderita karena kehadiran mereka berdua ma. Jadi, aku mohon semoga Renjun bahagia setelah keluar dari rumah ini. Tolong sertakan kebahagiaan padanya selalu ma." Monolognya sembari menatap bintang itu.
🍃🍃🍃

KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle vol.2 (jaemren)
FanfictionNa Jaemin yang merupakan putera mahkota kerajaan Neo tak kunjung menikah karena dia yakin semua anak bangsawan yang di perkenalkan padanya hanya ingin posisi dan segalanya. Hingga dia memutuskan untuk berpura-pura lumpuh walaupun semua keluarga mene...