memasak

160 16 5
                                    

Wajah manis itu terus melemparkan senyuman lebar dan tengah berkutik di dapur. Para maid yang ada di sana hanya menatapnya takut-takut karena bagaimanapun dia adalah putra kesayangan sosok tersohor. Mereka tak begitu peduli dengan dapur yang kini sudah cukup berantakan namun mereka mengkhawatirkan bayi manis itu.

"Apa yang kalian lakukan?"

Sret.. "aww..." Tak peduli dengan suara yang sebelumnya Kini mata mereka langsung menyorot pada pria kecil di dapur yang tiba-tiba mendesis. Mereka ingin melangkah tapi ada tuannya di sana.

Yibo nampak diam menatap jarinya yang mengeluarkan darah sembari menggigit bibirnya karena ingin menangis. Dia tidak boleh menangis, tidak ada papa yang akan memeluknya tapi ia ingat ada Zhan yang akan menghapus air matanya(?).

Dia tiba-tiba berbalik ingin menatap sosok yang datang lalu menangis namun tatapan tajam nan dingin yang ia dapatkan "z-zhan ge.. sakit hiks" pria yang lebih tua itu tak peduli. Bahkan darah itu mengalir hingga sudah menetes ke lantai Zhan tetap tidak berkutik.

"Siapa yang menyuruhmu ke dapur?" Suaranya yang dingin dan menusuk membuat Yibo takut. Tak pernah sekalipun ada yang berbicara kasar padanya entah itu temannya sendiri. Mereka selalu memanjakan Yibo membuatnya nyaman seolah dia begitu rapuh.

Para maid sudah sangat khawatir dengan Yibo karena darah yang mengalir tidak berhenti malah semakin keluar. namun tuannya tidak pernah mau di sela. Apa yang harus dilakukan? Walau tubuh itu sudah terlihat memucat mereka tetap tak bisa melakukan apapun.

"Y-yibo ingin memasak untuk Zhan ge"

Plak... Semua orang membeku melihat bagaimana tangan itu sangat ringan menampar sosok manis di hadapannya hingga tersungkur. Air mata Yibo menetes, dia tak pernah sekalipun di perlakukan kasar apalagi di tampar.

"Z-zhan ge~"

"Jangan memanggilku seperti itu, kau tahu itu menjijikkan, aku hanya terpaksa menikahi mu jadi jangan berharap cinta dariku.. jika tidak karena pak tua Xiao itu aku tidak akan Sudi menikah dengan gay sialan seperti dirimu"

Tidak hanya Yibo yang termenung tapi semua orang yang mendengarnya ikut membeku. Mereka sama-sama merasakan sakit hati atas kalimat menyakitkan yang tuan Xiao itu lontarkan pada si manis.

Zhan melangkah pergi meninggalkan semua kerusuhan yang terjadi di dapur. Bibi Li, kepala pelayan di sana langsung berlari menghampiri tuan muda Wang itu dan memeriksa keadaannya. Wajahnya pucat pasi bahkan bibirnya memutih dan sudutnya terluka. Luka di jarinya semakin banyak mengalirkan darah.

"Bibi... Yibo pusing.." semua orang berteriak saat melihat Yibo ambruk dalam pelukan bibi Li. Salah satu maid langsung berlari dan mencari paman Chen supir pribadi Wang yang di kirim oleh Wang Ziqi untuk menjaga Yibo saat keluar. Apa yang terjadi pada Yibo? Tidak ada yang tahu kenapa pria itu tiba-tiba pingsan namun mereka semua khawatir.

"Tuan muda Wang..." Paman Chen langsung membopong Yibo dan membawanya menuju mobil agar dapat segera melesat ke rumah sakit. Salah satu dari mereka tidak ada yang ikut, dan mereka juga tidak berani. Di sisi lain mereka masih mengkhawatirkan Yibo karena melihat wajah khawatir supirnya saat tahu keadaan Yibo. Darah itu sungguh banyak hanya untuk luka di jari hingga para maid menerka-nerka mengenai keadaan sang tuan muda Wang di tambah perlakuan tuan mereka yang begitu kasar tadi...

Semoga Yibo baik-baik saja...
.
.
.
.
.
TBC

Zài jiànTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang