"apa kau akan meninggalkan ku ge? Setelah kalian menikah kau akan putus denganku dan pergi dariku? Aku tidak mau ge hiks... Dasar pria jalang sialan, kenapa dia merebutmu dariku hiks" Zhan memeluk kekasihnya. Karena dia sibuk beberapa hari Lusi mengira dia melupakannya.
Dia sibuk mengurus kantor bukan bersama pria sialan itu. Untuk apa juga dia bersamanya membuat muak saja. Dia juga tak mungkin lupa janjinya untuk tetap bertahan disaat perjodohan itu sampai ditelinga kekasihnya jadi ia memaklumi jika Lusi berpikir negatif.
Zhan berhubungan dengan Lusi sudah bertahun-tahun dan mereka sudah beberapa kali melakukan hubungan seks. Bukan tanpa alasan Zhan melakukannya, otaknya yang stress dan di suguhi lekukan tubuh yang di balut pakaian mini nan seksi tidak serta Merta Zhan anggurkan. Dia dengan nafsunya dan Lusi yang menggodanya membuat mereka akhirnya mulai saling menyerahkan diri hingga bertahun-tahun.
Zhan hanya mencintai Lusi tidak peduli orang tua maupun siapapun melarang. Hanya Lusi yang bersamanya ketika dia terpuruk dan hanya Lusi yang ada di sampingnya disaat dia membutuhkan sandaran. Tidak ada orang lain dan Zhan tidak membutuhkan yang lain. Hubungan orang tua dan anak itu telah berakhir sejak Zhan memutuskan untuk mengakhirinya. Dia terlalu lelah.
"Aku tidak akan pergi sayang, kau tahu aku tidak mencintainya... Aku hanya mencintaimu dan sebentar lagi aku janji, aku dan dia akan berpisah dan kita akan menikah hmm"Zhan mengusap lembut bahu itu tanpa dia tahu jika senyum licik terukir.
"Lalu... Kenapa kau tidak menemuiku beberapa hari hiks?" Air mata jalang, itu kata Cheng jika sudah bersangkutan dengan wanita yang katanya kekasih baik kakaknya walau dimata Cheng semua kebohongan namun Zhan memang tidak bisa diajak bicara.
"Kantor sedang banyak pekerjaan, bahkan aku tidak pulang dan langsung menemuimu... Aku ingin melihat senyummu bukan wajah buruk gay sialan itu, tersenyum okay? Gege ingin menghilangkan lelah" wanita itu melepas pelukannya dari Zhan dan mengusap air mata palsunya lalu tersenyum yang di balas oleh yang lebih tua, bodoh.
"Ge.. bagaimana aku bisa tenang, kalian serumah dan pria itu akan selalu menempel padamu, aku tidak suka, kau hanya milikku" Zhan tersenyum lalu mengecup bibir manyun kekasihnya "gege~ ini di tempat umum" ucapnya dengan nada yang dibuat sok imut.
"Menggemaskan sekali kekasih Gege, tenang saja sayang... Aku memilihmu, Pria sialan itu tidak akan bertahan di rumah, tak lama dia akan pergi dengan sendirinya"
"Sungguh? Aku akan menunggu hari itu.. karena aku akan bersamamu" wanita itu kembali memeluk tubuh Zhan dengan seringai tipisnya. Dia kesal dengan kehadiran Yibo yang membuat semuanya hancur, Lusi sebentar lagi akan mendapatkan semuanya tapi orang tua bodoh itu dengan mudahnya menghancurkan semua.
Kau pikir anakmu yang bodoh ini akan mudah melepaskan ku? Yibo bukan halangan, dia hanya debu yang perlu di tiup dan menghilang...
KAMU SEDANG MEMBACA
Zài jiàn
Fanfiction"aku tidak akan mengganggumu lagi" "K-kau tak mengingatku? A-aku Zhan ge, Yibo" Awal yang sudah menyedihkan itu membuat Yibo harus bertahan dalam kerasnya rumah tangga, hati yang rapuh dan kondisi tubuh yang buruk membuat Yibo menjadi semakin terpur...