sesaat saja?

106 13 4
                                    

Beberapa hari terasa cukup menyenangkan untuk Yibo. orang tuanya dan kakaknya selama tiga hari berturut-turut datang ke rumah hanya untuk merawatnya yang terluka karena kejadian di kantor Xiao Zhan saat itu. Dan bahagianya lagi adalah Yibo selama 3 hari itu dapat merasakan kasih sayang Xiao Zhan dan waktu luang darinya.

Yibo sangat senang karena perlakuan Xiao Zhan berubah, bahkan mereka sering duduk berdua dan pria yang lebih tua menanggapi ucapannya dengan lembut. Sungguh membahagiakan.

"Apa yang kalian bicarakan? Sepertinya seru sekali?" Yuwen duduk di single sofa berseberangan dengan anak dan menantunya sembari tersenyum. Dia senang putranya bahagia atas pernikahannya. Setidaknya dia bisa tenang melihat Yibo baik-baik saja saat bersama Xiao Zhan.

"Zhan ge melihat-lihat resep-resep makanan enak ma" ucapnya dengan senyum cerah terpatri di wajah cantiknya"pilih saja apapun yang Gege suka, Yibo akan buatkan semua untuk Gege hihihi"

"Zhan bahkan lebih pandai menyentuh dapur daripada dirimu bocah" Yibo langsung menatap tajam sosok menyebalkan yang langsung duduk di sofa kosong dekat mamanya. Atau mama mereka. Dia mengulurkan tangannya untuk meraih anggur dan menyuapi Yibo sebelum ia mulai protes karena tidak terima.

"Jangwan mengwejekku xuwan gwe" Xuan terkekeh mendengarnya. Dia menerima suapan dua buah anggur sekaligus hingga mulutnya tak bisa bicara dengan benar. Bahkan pipinya menggembung gemas, bisa di bayangkan bukan.

"Kau tak perlu menyentuh dapur" Yibo sontak menoleh pada Zhan dan menelan anggurnya dengan susah payah. Apa suaminya juga mendukung Gegenya jika dia tidak pandai di dapur? Bibirnya bahkan sekarang sudah mengerucut sedih karena di tolak mentah-mentah

"banyak barang berbahaya yang harus kau hindari di sana" seketika telinga dan wajah itu memerah karena malu. Zhan terdengar begitu perhatian padanya hingga memperhatikan kondisinya yang rentan terhadap benda berbahaya yang mampu menggores kulitnya.

"Eiyy... Lihatlah wajah itu, merah merona... Apa kau perlu ke dokter Didi, hahaha..." Wajah Yibo semakin memerah mendengar godaan dari Haoxuan. Netra phoenix milik Zhan melirik reaksi Yibo di samping lalu diam-diam merotasi. Dia hanya asal bicara apa itu bisa membuatnya begitu tersipu? Zhan teringat apa yang pernah dikatakan Lusi padanya.

Ge... Dia hanya pria gay sialan yang suka perhatian, Jika ada orang yang memujinya atau memberinya sedikit perhatian siapapun orangnya, dia pasti akan tersipu, sungguh menjijikan. Kenapa aku harus bersaing dengan pria seperti itu.

Kelihatannya memang benar, dia gila akan perhatian dan berlebihan dalam menanggapinya, menjijikan. Jika orang mengetahui pemikiran Xiao Zhan mungkin semua orang akan berpikir aneh dan menganggap Zhan bodoh. Apa yang salah dari tersipu?

🦁🦁

"Sepertinya kau sudah baik-baik saja sayang, mama akan pulang okee, Zhan.. tolong jaga Yibo ya, dia benar-benar ceroboh"

"Hishhh... Aku sudah dewasa mamaaa" sunguh yang termuda disana. Wanita itu tertawa mendengar gerutuan putra bungsunya lalu mengusap kepalanya dan benar-benar berlalu pergi bersama putra sulungnya.

"Hey bobo... Orang dewasa tidak mengadu hanya karena tersandung kayu" Xuan langsung menancapkan gasnya sebelum adiknya berhasil mengejarnya karena kesal. Dia sungguh suka membuat Yibo emosi.

Setelah mobil mewah itu tidak terlihat dari pandangan, Yibo tiba-tiba merasakan cengkeraman kuat di tangannya yang membuatnya menoleh "Zhan ge tangan Yibo sakit" dia pikir Zhan tidak sadar mencengkram terlalu erat namun tiba-tiba tubuhnya di tarik paksa masuk dan tubuhnya dilempar menabrak tembok saat sudah memasuki kamar mandi.

Dorongan Zhan terlalu kuat hingga benturan di tubuhnya juga sangat kuat. Kepalanya baru saja sembuh dari cidera. Semua terasa berputar di pandangan Yibo hingga dia tak dapat mendengar apapun yang di ucapkan Zhan padanya.

"Kau tak mendengarku jalang!! Kau mengabaikanku?" Zhan meremas rambut lebat Yibo dan membuatnya mendongak. Namun pandangan Yibo benar-benar kabur hingga ia tak ada dapat menatap dengan benar. Sekelilingnya semakin berputar saat dia merasakan kepalanya terbentur begitu kuat pada tembok.

"Kau benar-benar membuatku muak! Kau sengaja membuat mamamu dan Gegemu disini? Untuk apa? Memberitahu jika aku tidak berperilaku baik padamu? Jika aku tak pernah menganggap mu ada? Kau seharusnya sadar diri, gay sialan sepertimu tidak akan pernah mendapat ruang sedikitpun dalam hidupku"

Zhan membanting kepala itu ke lantai lalu pergi begitu saja meninggalkan tubuh Yibo yang perlahan hilang kesadaran. Tangan kecil itu berusaha meraih namun kegelapan sudah menghampirinya. Baru beberapa hari dia dapat merasakan kasih sayang dan kebahagiaan dari cintanya namun dalam satu kedipan mata semua itu menghilang begitu saja.

Apa memang dia hanya di beri kebahagiaan sesaat saja?
.
.


.
.
TBC

Zài jiànTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang