Yibo berjalan dengan riang sembari menenteng sebuah kotak makan yang ia bawa menuju sebuah gedung menjulang tinggi di pusat kota Chongqing. Kakinya melangkah dengan sedikit lompatan sembari bersenandung riang dan juga senyum cerah yang terpatri di wajah manisnya. Setelan kebesaran yang ia kenakan membuatnya terlihat seperti anak kecil menggemaskan, kalau kata Yibo ini oversize bukan kebesaran.
Langkahnya terhenti saat sudah memasuki pintu kaca yang dapat terbuka sendiri ketika ia melangkah. Pria manis itu mengerjap mendapati banyak mata memandangi dirinya, apa dia membuat kesalahan? Kenapa semua orang menatapnya?.
"Didi... Apa yang kau lakukan di sini? Apa kau tersesat?" Yibo menoleh saat mendapati seorang pria bertubuh besar dengan setelan jas kantornya yang terlihat rapi membalut tubuhnya. Yibo tersenyum lalu kembali cemberut lesu saat sudah berhadapan dengan pria itu.
"Kuan ge... Apa Yibo membuat kesalahan? Kenapa mereka menatap bobo?" Pria itu terkejut, dia kira anak kecil mana tersesat di kantor Xiao ini. Pria bernama Liu Haikuan itu mendekat dan mengusak kepala Yibo gemas.
"Gege kira kau anak kecil tersesat bobo... Kenapa kemari?" Yibo semakin menekuk bibirnya karena pria itu merusak tatanan rambutnya yang sudah susah payah di tata hingga bibi Li membantu. Banyak orang memekik gemas melihat tingkah Yibo namun juga ada yang berbisik karena melihat kedekatan direktur Haikuan dengan pria asing itu.
"Gege~ kau merusak tatanan rambutku... Aku sudah menatanya demi Zhan ge, huh..." Haikuan hanya tersenyum, tuan muda ini sungguh lucu walau saat mengamuk seperti ini.
"Okee maafkan Gege... Kau mau menemui Zhan bukan? Ayo Gege antar?" Yibo mengangguk senang, dia tak tahu dimana ruangan Zhan ge nya dan Haikuan mau langsung mengantarnya.
"Apakah boleh ge?"
"Kenapa tidak nyonya Xiao, ayo!"Haikuan melangkah lebih dahulu dan terkikik karena sempat mendapati telinga dan wajah Yibo memerah. Bagaimana Zhan bisa buta hingga tidak melirik sedikitpun pria manis ini.
Mendengar kata nyonya Xiao yang keluar dari bibir direktur tampan itu semua orang kembali mulai berbisik. Bukan rahasia jika CEO Xiao memiliki kekasih, bahkan kekasihnya setiap hari datang. Mereka tak menyangka jika orang dengan pangkat tertinggi di perusahaan sudah menikah.
"Dia begitu menggemaskan, tapi CEO masih bersama kekasihnya... Apa CEO tidak menyukainya? Sungguh di sayangkan"
"Tapi bukankah kekasih CEO sedang ada di kantor?"
beberapa bisikan itu masuk ke telinga Haikuan namun tidak dengan Yibo. Pria manis itu sibuk membayangkan berdua dengan Gegenya di dalam kantor dan makan bersama.
🫥🫥
"Gege pergi saja, biar bobo masuk sendiri" tangan Haikuan yang akan mengetuk berhenti dan mengangguk atas permintaan Yibo "xiexie Gege..."
"Tak perlu berterima kasih, teman a-cheng juga temanku" Yibo mencibir mendengar jawaban Haikuan.
"Dasar bucin..." Haikuan hanya tersenyum lalu pergi meninggalkan Yibo sendiri. Dia akan menemui suaminya dan Haikuan tidak tahu jika wanita ular itu ada di sana, dia tidak mendengar bagian ini tadi.
Ceklek... "Zhan ge~ Yibo membawa-" ucapan Yibo berhenti di saat matanya menangkap dua sosok berbeda gender sedang sibuk bercumbu bahkan wanita di pangkuan Zhan dalam posisi setengah telanjang.
Kotak makan yang berada di tangannya terjatuh, matanya terasa panas setelah melihat orang yang begitu ia cintai bercumbu panas dengan orang lain. Walau Yibo masih begitu polos Yibo tahu apa yang sedang mereka lakukan, dia tidak sebodoh itu.
Langkahnya melebar dan menarik lengan wanita yang duduk di pangkuan suaminya dengan kasar. Tangannya melempar wanita itu hingga terjatuh ke dinginnya lantai. Matanya menatap tajam pada wanita yang kembali menatapnya dengan air mata yang mulai menetes.
Yibo menyadari itu wanita yang ada di mansion Xiao beberapa hari lalu. Melihat Zhan masih memiliki hubungan dengan orang lain Yibo memaklumi karena pernikahan mereka ada pernikahan paksa, tapi dengan bercumbu? Yibo tidak terima, dia cemburu.
"Jangan sentuh Zhan ge-"
Plak... Semua terjadi begitu cepat. Pipi Yibo terasa panas dan dirinya kini sudah menyatu dengan dinginnya lantai di bawah sana "apa yang kau lakukan sialan!!" Zhan meraih tubuh wanita yang tersungkur di lantai tadi dan menatap tajam pada Yibo.
"Zhan ge, tapi jalang itu menggodamu" mendengar ucapan Yibo membuat Zhan semakin marah. apalagi mendengar rengekan kekasihnya yang menambah sumbu kebencian pada Yibo.
"Ge~ dia memanggilku jalang hiks... Dia jahat padaku, lihat dia membuat tubuhku lebam Gege hiks" wanita itu bergelayut sembari menangis pada Xiao Zhan dan membuat Yibo semakin kesal melihatnya. Senyuman licik di bibirnya tidak luput dari pandangan Yibo hingga membuatnya semakin marah.
"Lepaskan tanganmu sialan, Zhan ge.. dia ber-"
Bugh... "Akh... " Untuk kesekian kalinya tubuh Yibo kembali bertemu dengan lantai. Matanya berkunang karena kepalanya sempat terbentur oleh rak dengan keras. Yibo meremas rambutnya karena rasa pusing yang mendera kepalanya karena benturan itu.
"Jangan sentuh kekasihku!! Siapa yang memperbolehkanmu kemari, sialan?!"sentak Xiao Zhan sembari mendekat untuk meraih kerah Yibo dan sekali lagi melayangkan tamparan keras pada pipi Yibo yang sudah memerah.
Yibo hanya diam, dia tak mampu melawan atau hanya sekedar mendorong tubuh Zhan yang masih sibuk menambah rasa sakit di wajah Yibo. Yibo sudah tidak tahan, kepalanya begitu sakit. Dia ingin meminta tolong namun siapa yang akan datang di ruangan kedap ini, bahkan dari luar tadi Yibo tak mendengar apapun cumbuan Zhan dengan wanita itu.
"Z-zhan ge- s-sakit" tubuh itu kini terkulai lemah dengan darah mengalir di dahinya. Benturan itu cukup keras hingga membuat dahi Yibo mengalirkan darah begitu banyak hingga memenuhi sebagian wajahnya dan sudah mengenai bajunya.
"Bo Didi~...
.
.
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Zài jiàn
Fanfic"aku tidak akan mengganggumu lagi" "K-kau tak mengingatku? A-aku Zhan ge, Yibo" Awal yang sudah menyedihkan itu membuat Yibo harus bertahan dalam kerasnya rumah tangga, hati yang rapuh dan kondisi tubuh yang buruk membuat Yibo menjadi semakin terpur...