"kalo gak bertabrakan sama matkul oke bang?""hmm..."
Sambungan telepon terputus dengan amando yang lebih dulu mematikannya. Kembali ia tatap sang bunda yang sedang merajuk padanya.
"yakin bunda gak mau peluk aku?" tanya amando jahil.
Indah di buat semakin merajuk, bibirnya sudah monyong sedari tadi menahan kesal pada amando. "pulang cuma dua hari buat apa! Mending jangan sekalian!"
Amando mengulum bibir mendengar ucapan indah yang malah terdengar lucu. "yaudah nanti mando urusin surat pindahnya."
"ishhh bukan gitu!" amando tak kuasa, ia lantas mendekati sang bunda dan memeluknya.
"lebay banget ni nenek ne-auw." cubitan maut jessi mendarat tepat di perut follan kala mendengar suara menyebalkannya itu.
Setelah pelukan terlepas dengan indah yang telah selesai menangis kecil tadi, kini amando beralih pada follan, lalu jessi dan terakhir.
"akhirnya bisa antar kamu ke bandara." ujar gisel dengan senyum amat manis walau tak rela.
Amando balas tersenyum, "thanks len....semoga nanti kamu dapat pasangan yang serius,"
"jangan kayak dulu." tambahnya.
Gisel tertawa paksa, "hahaha kamu sih gak mau seriusin aku." wajah amando mendadak tegang dengan kedua alis terangkat.
"pfff bercanda man."
Wajah amando sontak langsung melemas, menjilat bibirnya sekilas lalu tersenyum tipis. "aku pergi len, dahh bunda kak jessi." pamit amando langsung berbalik pergi.
"oi gue gak di sebut!" sebal follan.
.
.Amando menatap heran indira di depannya, ia lirik sekitar gadis itu namun nihil tak mendapati sosok adel. Indira yang paham gerak gerik amando angkat bicara. "adel ada kelas. Jadi gw yang terpaksa jemput lo!" jelas indira setengah berbohong.
Kejadian yang sebenarnya sebelum adel ingin menjemput amando adalah indira mencegat adiknya dan mengatakan ia juga sedang ingin menjemput temannya di bandara jadi sekalian menjemput amando. Karna adel memang memiliki matkul sore walau masih bisa menjemput amando ia pun menolak tak ingin merepotkan sang kakak. Tapi indira tetap lah indira, gadis itu banyak berkilah hingga adel pun pasrah saja.
Amando mengangguk singkat lantas menadahkan tangannya ke depan indira yang bingung menatap tangannya. "gak usah modus lo mau gandeng gandeng!" ketua indira dengan kening menekuk.
"kunci, biar saya yang menyetir." kata amando datar sedatar dada yang baca:v.
Indira memalingkan wajah malu nya dan memberikan kasar kunci mobil pada amando. Dalam hati kecil amando tersenyum tipis, lucu melihat tingkah gemas indira. Setelah mendapat kunci mobil, ia pun meraih tangan indira yang memekik kaget karna ulahnya.
Namun indira nampak tak memberontak dan mengikuti amando dengan langkah kecil nya. "modus kan lo huuu!" amando terkekeh kecil yang tak di lihat indira.
Sampai nya di dalam mobil indira, amando menyetir santai dengan indira yang memasang lagu berjudul stuck with me : dari ariana grande & justin bieber.
Indira melirik sekilas amando yang fokus dan baru menyadari sesuatu yang beda. "katanya minus? Kok gak pake kaca mata?" lamunan amando buyar dan melirik indira sekilas sebelum akhirnya kembali fokus menatap jalan.
"rusak, jadi di suruh abang pakai lensa." jawab amando jelas padat dan singkat.
"oh, lo punya abang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyesalan - MANDIRA
Fanfiction[ di berhenti kan sementara ] mencintai seseorang yang tidak mencintaimu. dan hidup bersama dengan orang yang tidak kamu cintai sekaligus membenci dirimu. kurang sial apa hidup amando?. "akhirnya aku jadian juga sama dia man," ..... "kita cuma nikah...