Bagian 8 - Damai?

283 46 5
                                    





"Permisi..." Seorang polisi melewati tirai memasuki bangsal dimana Anggita yang sudah dalam posisi duduk dikelilingi sahabatnya

"Maaf sebelumnya mengganggu waktu istirahat kalian."

"Iya ada apa Pak?" Indah berdiri menghadap

"Saya ingin menyampaikan jika pihak dari mobil yang terlibat kecelakaan bersama kalian ingin bertemu, dan kami akan menjadi mediator mempertemukan kalian untuk selanjutnya itu kami serahkan pada kalian. Ingin dilanjut proses hukum mengingat kecelakaan terjadi akibat kelalaian pihak sebelah, atau berdamai." Jelasnya menerangkan

Indah melihat sahabatnya satu persatu, Helisma berdiri mendampingi

"Kita temuin aja dulu Ndah, gue sekalian pengen liat muka tuh orang masih gedeg soalnya." Bisik Helisma

"Ya udah pak, kami akan menemui mereka."

"Mari ikut saya."

"Niel, titip dulu Gita. Gapapa kan Git?" Tangan Indah merengkuh tangan Anggita memastikan

"Gapapa Ndah." Jawabnya lemah

Berjalan beriringan, Indah bersama Helisma menuju ruangan yang sudah disiapkan pihak rumah sakit dan ketika pintu terbuka terlihat punggung dua orang perempuan yang sudah terlebih dahulu ada didalam ruangan

"Silahkan duduk Mbak." Petugas lain sudah menunggu

Betapa terkejut Helisma melihat kedua perempuan yang dimana salah satunya dia kenali wajahnya.

"Lo..?" Tunjuknya dengan wajah merah padam mengingat kejadian hampir bertabrakan

Shanira yang mendengar itu mengangkat wajahnya yang sempat Ia senderken dibahu Kathrina "Lo kan? Temennya dia kan?" Tanyanya mengingat Anggita

"Lo kenal Kak?" Bisik Kathrina

"Dikit."

"Kenal dikit itu gimana deh." Heran Kathrina

"Kenal lo, Li?" Indah pun ikut berbisik mempertanyakan

"Yang waktu itu Oniel ceritain pas dia jemput Gita di rumah sakit, Ndah. Inget ngga?"

"Ouhh yang di rooftop?" Helisma mengangguk menganggapi


"Baiklah karena sudah kumpul saya jelaskan terlebih dahulu kronologi kejadian yang menimpa kalian ya."

Dengan perlahan petugas polantas memaparkan kronologi kejadian setelah sebelumnya melihat rekaman cctv

"Silahkan dari pihak Mbak, ada yang mau disampaikan?" Melihat kearah Shanira dan Kathrina

"Makasih Pak." Jawabnya "Saya minta maaf karena hampir membuat kalian semua celaka, saya ga ada maksud apapun itu murni kelalaian saya saat menyetir." Lanjutnya menatap Helisma dan Indah

"Minta maaf aja ga cukup!" Lantangnya suara Helisma memotong "Lo tuh udah bikin teman kita yang trauma ke trigger. Udah dia masih masa penyembuhan malah ketambah ada kejadian gini. Harusnya kalo lo emang sakit gausah bawa mobil sendiri. Bahayain orang lain, masa gitu aja ga ngerti sih." Geram Helisma

Lani & RayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang