Taesan telah melalui hari-hari yang berat dalam hidupnya, menjadi trainee di usia muda, berpisah dengan orangtua, dan serangkaian peristiwa acak yang menjadi jalan hidupnya berkontribusi dalam pendewasaan seorang Han Dongmin. Cara berpikir yang semakin rumit, dan kata tanggung jawab yang tak pernah lepas dalam benaknya. Membernya juga salah satu tanggung jawab besar yang ia pikul selain nama baik grupnya. Taesan dengan tanggung jawab rumitnya, dan keharusan untuk melakukan yang terbaik tanpa kesalahan satu pun.
Panggung akan selalu menanti namanya, dan ribuan penggemar akan mendesingkan Han Dongmin sebagai sebuah penghargaan terbaik dalam karirnya. Perlahan tapi pasti, nama mereka mulai dikenal dimana-mana. Lelahnya terbayar dengan konstan tatkala wajah-wajah penggemar tersenyum hangat pada Taesan. Sekali lagi ia berhasil membangun rumah yang hangat, rumah yang diimpikan siapapun, lewat lagunya Taesan berharap mereka menemukan makna rumah yang sesungguhnya. Bukan hanya sekedar tempat untuk pulang, tapi berperan sebagai bahu lebar yang menopang segala keputusasaan dan menbagikan kebahagiaan lewat musik dan irama yang menenangkan.
Kemarin malam berakhir dengan banyak tawa, para anggota senang setelah berjumpa dengan fans mereka. Rumah kecil itu, perlahan-lahan dibangun dengan pondasi kepercayaan dan kebahagiaan, seiring berjalannya waktu semua orang akan menetap disana sebagai penghuni yang berarti dan begitu bermakna untuk grup tersebut. Euforia itu masih terasa, Woonhak berceloteh dengan senyuman tanpa henti sepanjang pagi. Leehan mengantuk, dipaksa Riwoo untuk tetap terjaga agar tak melewatkan reaksi adik kecil mereka. Jaehyun dengan gemas ingin terus mengusak dan menempeli si bungsu. Sementara Sungho memasak sambil sesekali curi dengar apa yang sedang Woonhak hebohkan.
Sedangkan Taesan termenung di toilet lantai atas sendirian dalam kebingungan dan ketakutan. Sebuah benda tergeletak begitu saja, ia pandangi dengan seksama dari 10 menit yang lalu. Dunianya terasa menyepi, deru kendaraan mobil bahkan tak terdengar. Gesekan ranting setiap pagi di samping rumah turut membisu, kicau burung berhenti entah sampai kapan. Pemilik dorm atas itu memilu, hatinya terlanjur kacau, babak belur tanpa sisa. Padahal ia pernah berkata di dalam benaknya, siap atas apapun yang akan terjadi. Tapi ini terlalu cepat, begitu cepat sampai ia tak bisa berpikir sejernih air sungai Han yang kadangkala ia jenguk setiap kali lelah sepulang latihan.
Ia harus apa? Dunia seakan berputar delapan puluh derajat. Taesan menangis, kali pertama dalam 6 tahun perjalanan hidupnya. Airmatanya yang sempat kering kerontang kini kembali lagi, saking beratnya beban yang ia tanggung. Jaehyun harus tahu, tapi bagaimana? Lelaki itu memberi jarak rumit antara keduanya, setelah malam yang mereka lewati beberapa minggu lalu. Terkesan acuh tak lagi sering menggoda, bahkan interaksi mereka hanya terjadi di depan kamera itu pun jikalau staff menyuruh keduanya. Myung Jaehyun yang selalu jahil pada Han Dongmin kini tak ada lagi, keberadaan Taesan transparan di mata Jaehyun. Entah itu sebuah penolakan atau penyesalan karena menghabiskan malam bersama Taesan.
Pemuda itu sering terlihat menempeli Sungho, anggota tertua mereka. Bahkan repot-repot memberikan nama panggilan Yeppi yang berasal dari kata Yeppeo dengan arti cantik. Taesan iri kadang cemburu, perasaannya semakin lama semakin dalam tapi ia tak mampu mengungkapkan. Kegetirannya dimulai ketika Jaehyun melupakan atensi Taesan yang juga penting dalam grup. Lalu Taesan harus bagaimana?
"Dongmin-ah, ayo kebawah aku sudah mema-" Sungho terdiam, mempelajari situasi. Taesan yang menangis di lantai, dan sebuah benda yang cukup asing di pengetahuannya sebelum ia ingat pelajaran biologi. Testpack, alat tes kehamilan. Apa ini? Taesan memiliki seorang pacar? Lalu menghamilinya? Rasa-rasanya dunia Sungho turut hancur, runtuh beserta kemungkinan-kemungkinan di otaknya yang menyangkut masa depan grup mereka. Ia sebagai yang paling tua turut bertanggung jawab atas apa yang dilakukan membernya. Semua orang punya tanggung jawab yang sama, mempertahankan grup dengan enam anggota tetap bersama-sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue (Ddingdongz)
FanficJaehyun merusak masa depannya sendiri, ia turut menyeret masuk Taesan ke dalam masalahnya. **** Psttt, up suka-suka BxB