13

29 2 0
                                    

HAPPY READING ~




⚠️TYPO BERTEBARAN⚠️

Yoona menyeruput teh kotak yang ia pegang menuju kekelas. Baru saja ingin masuk kedalam, ia dihalangi oleh seseorang yang sudah sedari tadi didepan pintu. Yoona mengangkat sebelah alis.

"Lo Yoona kan?" ucap gadis itu.

"Ngapain nyari gua?"

"Lo diipanggil ke ruang guru katanya" ucap vivi yang juga tengah berada didepan pintu

"terus?" Ucap Yoona tak peduli

"Kesana lah" ucap jell

"Males" Setelah Yoona mengucapkan perkataannya, ia kemudian masuk kedalam kelas tanpa memperdulikan gadis didepan pintu tadi. ia kemudian duduk di bangku

Gadis itu menggelengkan kepala "Seterah aja. yang penting gue udah ngasih tau lo" Jell kemudian beranjak pergi.

Sedangkan Vivi yang tadi didepan pintu, berjalan ke bangku Yoona. Vivi menghela nafas kasar, lalu membanting buku kas dimeja yang ia pegang.

"Gavin anjing! kemana lagi si tu bocah" kesal Vivi

"Kenapa lagi si Gavin" tanya Yoona yang tengah duduk bersandar

"Uang kasnya udah nunggak sebulan!"

"lah? tadi gue liat dia beli bakso didepan sana, sama teh anget dingin" Ucap Berlinda yang sudah kembali dari ruang guru mengambil absen kelas. ia kemudian duduk dibangku Vivi.

Nafas Vivi seketika memburu "Awas aja tu bocah balik kesini. Gue tempelengin palanya!" kesal Vivi

"Yaelah Lo, ngomong doang kaga dilakuin" Ucap Yoona.

Berlinda mengangguk "hooh, kemarin kemarin aja nagihin uang kas Gavin, ngomong lemah lembut." ucap Berlinda yang hanya dibalas cengiran Vivi.

"Lo aja yang nagihin ya Yoon, pliss" ucap vivi menyatukan kedua tangannya.

"Dih? ngapa gua?"

"Gue traktir lo deh, seminggu"

"Oke" mendengar apa yang barusan Yoona dengar membuatnya langsung mengiyakan.

"Gue nggak?" ucap Berlinda menunjuk diri sendiri.

"Ga dulu" ucapan Vivi berhasil membuat Berlinda memutar bola mata malas

Yoona mengambil buku kas yang tergeletak didepannya, lalu berdiri "Lo berdua tunggu sini" ucap Yoona dengan anggukan Vivi dan Berlinda.

sebelum Yoona pergi mencari Gavin, ia mengambil ranting kayu yang lumayan besar disekitar depan kelasnya.

Sedangkan Gavin tengah asik bermain dengan kawannya di belakang sekolah.

"Yaelah kalah lagi" Ucap Gavin dengan wajah memelas

senyum jahil Reyhan muncul.

"Pelan pelan" Ucap Gavin, Reyhan memajukan tubuhnya beberapa senti dari Gavin, lalu menyentil lumayan keras.

Gavin memegang dahinya setelah disentil oleh Reyhan "ANJING! PELAN PE-"

ucapan Gavin terpotong kala seseorang dengan tiba tiba menjewer telinga.

"Bagus Lo ya, gua cariin ternyata disini" itu Yoona, daritadi ia mencari Gavin dikantin ternyata tidak ada. tau tau berada di belakang sekolah.

"Ngapain nyari gua? pens gua ya Lo?" Goda Gavin

Yoona semakin kuat menarik telinga Gavin "ogah!.

"aduh sakit Yoon, lepasin kek!" Gavin merengek kesakitan saat Yoona tak kunjung berhenti menjewer telinganya.

ARONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang