Chapter 8

35 5 44
                                    

Bai Lu's POV

"Lulu, semua sudah siap? Ayo kita berangkat sekarang," aja Keiza yang sudah merapikan semua barang keperluan kami nanti.

Aku mengangguk dan sambil mengingat-ingat apa lagi yang harus dibawa untuk pemotretan nanti. "Sudah tidak ada, ayo berangkat," jawabku lalu mengambil tas jinjing dan menyampirkan ke pundak.

Kami berdua berjalan meninggalkan apartemen dan langsung masuk ke lift, Keiza beberapa kali melirik jam tangannya saat kami berada di dalam lift.

"Tenang, Kei. Kita tidak akan terlambat," kataku yang melihat Keiza.

"Semoga saja. Aku tidak mau kita kena omel karena terlambat datang," sahut Keiza.

'Ting'

Segera kami meninggalkan lift dan berjalan ke parkiran. Keiza membuka pintu bagasi mobil dan memasukan semua barang bawaan kami. Baru setelahnya kami memasuki mobil, Keiza yang menyetir karena ia bilang aku tidak boleh kelelahan.

Mobil perlahan memasuki jalan raya, Keiza melajukan mobil dengan kecepatan yang cukup kencang. Beruntung jalanan terlihat cukup sepi karena saat ini masih pukul lima pagi. Semoga saja kami akan sampai dengan selamat. Jujur aku sedikit takut jika berkendara dengan kecepatan tinggi.

"Kei, tidak bisa lebih lambat sedikit. Kita tidak akan terlambat," kataku mencoba mengingatkan Keiza.

"Tenang, Lulu. Kita akan sampai dengan selamat," jawab Keiza sambil tersenyum padaku.

"Hmm ... "

Selanjutnya aku hanya diam tidak kembali mencoba mengingatkan Keiza lagi, karena aku tahu apa yang aku bilang tidak akan pernah ia dengarkan. Jadi aku hanya bisa berdoa semoga kami bisa selamat sampai tujuan.

Keiza mulai melambatkan laju mobilnya begitu kami sampai di pantai tujuan kami, perlahan Keiza membawa mobil ini memasuki parkiran.

"Benarkan kataku?" tanya Keiza seraya mematikan mesin mobil.

"Iya, tapi aku rasa jika kita tidak ngebut seperti tadi juga, kita tidak akan terlambat. Lihat belum ada kru yang datang, kan?" balasku yang melepaskan sabuk pengaman lalu berjalan keluar lebih dulu.

Keiza pun menyusul dan mengeluarkan semua barang bawaan kami dan mengajakku masuk ke dalam kawasan pantai untuk menunggu kru lain yang datang.

Kami berdua menunggu di pinggir pantai sampai kira-kira hampir setengah jam, baru terlihat beberapa kru dan juga Dilireba berjalan menghampiri.

"Kei, kenapa kau tidak bilang sesi foto ini bersama Reba?" tanyaku yang terkejut sekaligus senang.

"Ya, ini kejutan untukmu. Aku tahu kau pasti akan senang bisa bertemu dengan Reba," sahut Keiza sambil tersenyum bangga.

"Jadi apa ini juga alasanmu untuk berangkat buru-buru?"

Keiza tersenyum dan lagi-lagi mengangguk.

"Nona Bai Lu?" tanya seorang pria yang berjalan menghampiri kami.

Kuanggukkan kepala.

"Mari ikut aku, kita ganti baju," sambung pria tersebut dan mempersilakan aku untuk mengikutinya.

Kami pun berjalan menuju ruang ganti yang berupa sebuah tenda yang ada di pinggir pantai dan begitu sampai di ruang ganti, kulihat Dilireba sudah berganti baju. Ia terlihat sangat cantik, saat pandangan kami bertemu ia tersenyum padaku.

"Silakan, Nona," katanya begitu kami sampai di kamar ganti dan di sana terdapat bilik untuk berganti pakaian.

Salah satu kru di sana memberikan aku sebuah dress dan memintaku untuk memakai dress tersebut untuk sesi pemotretan pertama. Dengan segera kumasuki bilik dan mengganti baju dengan cepat.

7 Years Wait For You ( HeLu Fanfic )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang