0.14 adik ?

894 26 1
                                        

Kini cia sedang merenung di dalam kamar nya ah bukan lebih tepatnya kamar yang di sediakan liam untuknya saat ia tiba di belanda

"apa gw harus tetap atau harus pergi? Apa hubungan cia asli dengan mereka berdua? Apa gw harus tetep ngelaksanain balas dendam itu? Di mana devan ?ah tidak geonio ya itu namanya kan? Arghhh gimana ini"begitulah isi fikiran cia saat ini namun terhenti saat

Tok
Tok

"nona cia apakah anda di dalam"ujar seseorang wanita di balik pintu kamarnya itu

"iya bi ada apaa"

Ceklek

"begini nona anda di panggil tuan ke ruang santai"

"baiklah kau bisa pergi"
Setelahnya cia mengambil HP barunya dan sedikit memakai liptin di bibirnya

Segera ia turun ke lantai bawah dan terlihat dua pemuda tamoat yang sedang menunggunya

Cia segera duduk di kursi kosong dekat dengan liam

"ada apa kalian memanggilku? "..

"apakah kau ingin kembali? "tanya liam pada cia

Mereka berdua dapat melihat raut wajah cia yang berubah

"boleh? "Tanya cia ragu

"bukankah ada dendam yang ingin kau balas kan dengan orang tua mu ah tidak lebih tepatnya ibumu? "ujar vian sedangkan cia yang mendengar itu bingung

"dendam? Ibu? Apa maksud mu"

"hahaha apakah tenggelam di kolam bisa membuat mu hilang ingatan"nada yang terkesan mengejek liam layangkan membuat cia dongkol mendengarnya

"apakah kau tak tau siapa dalang di balik semuanya cia? "tanya vian lembut dengan menatap manik mata cia
Cia yang mendengar itu mengkerutkan dahinya.

"maksud kalian"

"jadi...


.

Sedangkan disisi theo dkk kini mereka sedang berada di kantin sma cakrawala sedari awal mereka memasuki area kantin banyak bisikan bahkan lontaran untuk mereka bahkan saat inipun

"aaaa kenapa kenapa arka imut banget sih"

"arga juga ga kalah imut plus ganteng anjir"

"leo senyum dong"..

"devan kalau lagi jalan dameg nya ga ada obat "

"bukan dameg bodoh tapi demeg"

"ahh kalian salah semua "

"yang penting theo ga ada obatnya"

"resiko jadi ganteng ya gini"celetuk arka mengusap rambutnya ke belakang

"najis"

"dasar kembaran durjana"

"pesen"sela leo memberikan uang pada arka
."oi gue ga sekere itu kaless"

Namun tetap uang itu di terimaNya

Saat arka pergi dua orang gadis mendatangi mereka

"hai boleh gabung ga meja lain penuh"

Namun belum sempat Mereka menjawab keduanya duduk bersamaaan ya siapa lagi jika bukan ona dan ara

"eh kok aku ga pernah liat cia lagi ya"tanya ara pada mereka

"liburan "jawab devan seadanya tak mungkin kan jika ia harus Menjawabnya dengan jujur.

"ih kok dia liburan lama banget sih kan ga baik "

"iya kita itu sekolah untuk nuntut ilmu bukannya malah liburan terus"

"mau cia liburan itu bukan urusan kalian dia liburan ga pakai uang kalian kan"ujar seorang gadis mendatangi meja mereak

"kita ga bermaksud kayak gitu"

Sang gadis tak memperdulikan itu ia malah mendatangi devan

"uang"

Devan yang mendengar itu menyerahkan beberapa lembar pada sang gadis

"ih kamu siapanya devan kok main minta minta uang sih kamu ga punya uang ya"ujar ona polos namun tersirat hinaan di dalamnya

"apa salah Gw minta uang sama abang gw"setelahnya gadis itu pergi meninggalkan meja theo dkk

"siapa"tanya arka yang baru saja tiba
"adek"

"angkat? "..

"iya"

Begitulah percakapan singkat mereka
"nama? "arga bertanya entahlah kalimat itu tiba tiba terlontarkan

"auzora arziani ankara"

"gimana?"

Pertanyaan arka di balas gelengan

Sedangkan ona dan ara yang merasa tak di hiraukan punn bergegas pergi

.

*Haremnya*falencia*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang