Keduanya diam selepas ungkapan Jaemin.
Pria dominan itu jelas terkejut saat Jaemin memilih mengungkapkan perasaannya lebih dulu. Tak menduga bahwa pria yang hangat, baik, cantik dan periang itu, jatuh cinta pada sosok brandal sepertinya.
Dan suasana terasa begitu dingin setelahnya.
“Apa kau tahu orang seperti apa yang sedang kau sukai?”
Dan Jeno tak bisa memberikan jawaban selain melontarkan tanya seperti itu. Dia bersyukur di cintai orang seperti Jaemin, namun dia tak ingin Jaemin lupa seperti apa dirinya.
“Tahu, aku sangat tahu.” Jaemin menyahut dengan cepat.
“Aku tahu kehidupan apa yang kau jalani, tapi nyatanya kau tidak seburuk itu Hyung. Saat di mana kau mengantarku pulang, bagaimana kau memperlakukanku, bagaimana kita tertawa. Bahkan dengan aku yang menyukaimu, itu sudah menjadi bukti bahwa kau juga memiliki sisi baik. Hanya penampilan dan kehidupanmu, tapi hatimu, aku tahu tidak semenakutkan yang orang pikirkan.” Lanjutnya.
“Terlalu berisiko untuk bersamaku.”
“Tapi aku juga tak bisa mengontrol perasaanku untuk jatuh cinta padamu, Hyung. Tolong jangan salahkan aku atau pun perasaanku.” Timpalnya membuat Jeno tersenyum getir.
Tak ia sangka ada orang mencintainya setulus Jaemin. Dia pikir, dia tidak layak untuk di cintai dengan kisahnya yang begitu gelap, hidupnya yang hancur dan kata orang tidak memiliki masa depan.
Meski Jeno juga khawatir apakah itu benar cinta, saat yang menyukainya adalah pria muda. Ia khawatir apakah Jaemin yakin akan perasaan itu, atau hanya sesaat karena gejolak asmara.
“Aku minta maaf jika aneh bagimu mendengar ini, tidak ada alasan lain. Aku hanya merasa gusar pada diriku sendiri sehingga aku sulit berkonsentrasi menjalani hidupku. Maka dari itu, aku ingin menyelesaikan semuanya, setidaknya, aku menjadi lebih tenang.” Celotehnya.
Dan Jeno masih tak memberikan jawaban apa pun membuat Jaemin bingung dan juga malu.
“Kalau begitu aku permisi, Hyung. Jika kau tak nyaman, anggap saja seperti angin lalu.”
Jaemin membungkuk hormat beberapa kali dengan perasaan bergemuruh, dia tak berani menatap Jeno karena terlalu malu. Dia dengan cepat berbalik untuk pergi karena tak tahan berada di dekat Jeno lagi.
Namun Jeno dengan cepat menarik lengannya membuat tubuh itu berbalik dan langsung memeluk Jaemin membuat pupil matanya membelalak.
“Kenapa kau pergi sebelum menyelesaikan semuanya?” Tanya Jeno memeluk Jaemin.
“Hyung...” Lirih Jaemin.
“Lanjutkan, apa yang akan terjadi setelah ungkapan suka itu?” Tanya Jeno.
Jantung Jaemin benar-benar sudah berdebar tidak karuan, dia hanya bisa menatap Jeno dari pelukan mereka. Pikirannya seperti benang kusut membuatnya pusing karena jawaban Jeno yang membuatnya menaruh harapan tinggi, belum lagi reaksi Jeno yang memeluknya seperti ini.
“A-apa? Harusnya jawabannya ada padamu, Hyung.” Jawab Jaemin kelabakan.
“Ayo berkencan denganku, itu adalah jawabanku.” Jawab Jeno membuat mata itu membulat kian lebar.
“Apa?” Tanya Jaemin tak percaya.
“Hyung, benarkah ini?” sekali lagi ia bertanya untuk memastikan.
Dan pria itu mendehem sebagai jawaban, “Aku juga merasa ada yang aneh dengan diriku, aku sedang mencoba meyakinkannya tapi kau memulainya lebih dulu.”
Jaemin tersenyum malu mendengar jawaban Jeno, dia langsung balas memeluk Jeno membuat sang dominan sempat kaget.
“Ayo berkencan.” Ucapnya semangat membuat Jeno tertawa dalam pelukan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY LOVE... [NOMIN]✓
FanfictionCOMPLETED!! Judul lengkap : Only Love Can Hurt Like This. Jaemin terjebak pada sebuah pekerjaan gelap yang mempertemukan dia dengan seorang gangster bernama Jeno. this is nomin. BXB. MPREG!