Jeno berdiri di samping sebuah mobil yang terparkir di bawah pohon besar di area halaman rumah makan tempat Jaemin bekerja. Dia pandangi Jaemin yang berinteraksi dengan teman-temannya, tengah berpamitan pulang dengan senyum ceria dan lambaian tangan.
Tingkah perangnya selalu membuat Jeno jatuh cinta.
“Hyung!” Jaemin memekik saat berbalik melihat kekasihnya sudah menunggu di samping mobil mewah.
Dia dengan cepat menghampiri kekasihnya membuat Jeno tertawa kecil. Apalagi wajah bahagia Jaemin yang menyambutnya, seolah dengan senyum itu, cukup meredakan segala penat yang Jeno rasakan.
“Karena pekerjaanku kemarin berhasil, aku mendapat bonus. Jadi aku ingin mengajakmu makan, ayo.” Ajaknya mengacak rambut Jaemin membuat Jaemin membulatkan matanya dengan senyum bahagia.
Pria itu berbalik lalu membuka pintu mobil membuat Jaemin kaget lagi.
“Kita naik mobil?” Tanya Jaemin.
“Aku meminjam mobil tugas. Silakan masuk, Tuan Putri.” Ucap Jeno membungkuk membuat Jaemin tersenyum malu seraya menutupi mulutnya dengan tangan.
“Kau berlebihan, Hyung.”
“Princess treatment.” Jawab pria itu membuat Jaemin hampir meleleh.
Sebelum menutup pintu, dia mengacak rambut Jaemin karena selalu merasa gemas dengan tingkah kekasihnya lalu dia mengambil posisi duduk pada kursi kemudi, setelah menyalakan mesin, mobil pun melaju menuju tempat mereka hendak makan malam.
Selama dalam perjalanan, belum ada pembicaraan yang berarti, mereka hanya menikmati kebersamaan dengan tenang, Jeno sempatkan menoleh ke arah Jaemin membuat sang submissive yang merasa di tatap pun lantas menoleh.
Keduanya sama-sama melempar senyum malu.
“Kemarin ada yang mengatakan padaku bahwa dia rindu, tapi sekarang dia bahkan hanya diam.” Sindir Jeno membuat Jaemin tertunduk malu.
Karena gemas melihat reaksi kekasihnya, tangannya pun bergerak mengacak rambut Jaemin lalu menarik jemari mungil itu untuk di genggam.
Laju mobil Jeno melambat membuat Jaemin menarik jemarinya saat tahu Jeno hendak menarik tuas persneling, tapi Jeno justru menahannya, menggenggam jemari mungil itu sembari menarik tuas persneling membuat Jaemin menatap kekasihnya penuh tanya.
“Aku suka menggenggam tanganmu seperti ini. Jadi biarkan seperti ini.” Ucap Jeno membuat Jaemin tersipu malu.
Dia berakhir menatap keluar jendela menutupi senyum itu membuat Jeno pun ikut tersenyum, dia menambah laju mobilnya hingga mereka tiba pada sebuah departemen store.
Jeno turun lebih dulu agar dia bisa membuka pintu untuk Jaemin, dan pria yang lebih muda itu dengan cepat memeluk lengan kekasihnya lalu keduanya pun masuk pada pusat perbelanjaan itu.
Mengingat hari semakin larut, pengunjung pun sudah tak terlalu ramai. Mereka hanya mencari makan dan memilih rumah makan Jepang sebagai pilihan.
“Bagaimana pekerjaanmu hari ini?” Tanya Jeno di sela menyantap ayam katsunya membuat Jaemin menoleh sekilas.
“Selalu melelahkan, Hyung. Tapi aku senang karena mendapat banyak tip, aku sedang menabung untuk S2ku, jika saja aku tak dapat beasiswa lagi.” Jawabnya membuat aksi makan Jeno terhenti.
Dia pandangi Jaemin yang menyantap mi udonnya dengan lahap dengan senyum kecut. Kepalanya menggeleng lalu kembali melanjutkan makannya.
Seusai makan, mereka pergi dan memilih untuk berkeliling, menikmati jalanan kota Seoul di larut malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY LOVE... [NOMIN]✓
FanficCOMPLETED!! Judul lengkap : Only Love Can Hurt Like This. Jaemin terjebak pada sebuah pekerjaan gelap yang mempertemukan dia dengan seorang gangster bernama Jeno. this is nomin. BXB. MPREG!