END 1 OF 2

3.4K 384 45
                                    

“Aku rasa kita sudah pernah membicarakan ini, kenapa sekarang tiba-tiba membahasnya lagi, Jaemin?” tanya Jeno, dari raut wajahnya tergambar jelas kebingungan.

Jaemin menunduk atas pertanyaan kekasihnya, hanya bingung yang ia dapat, belum lagi pikiran yang terasa kacau karena mencari alibi atas pertanyaan kekasihnya.

Apa jawaban yang harus dia berikan?

Karena dia sendiri pun bingung, apa yang membuatnya begitu takut.

Lantas, haruskah dia mengatakan tentang kedatangan Guanlin tempo hari yang menjadi penyebab takut dan gusarnya dia?

Jaemin rasa, itu bukan pilihan yang tepat. Mengingat tempo hari bagaimana Guanlin mengira dia adalah biang dari keputusan Jeno untuk berhenti menjadi preman. Jika Jaemin mengatakan yang sebenarnya, dia tahu kemungkinan yang akan terjadi. Itu tak baik baginya.

Tapi, apa alasan yang bisa membuat Jeno percaya? Sedangkan jawaban Jeno sudah cukup jelas dan membahasnya lagi justru dapat menimbulkan curiga dan perdebatan bagi mereka.

“Tidak, Hyung. Aku hanya berpikir bahwa kau mungkin kesulitan meninggalkan kebiasaanmu.”

Ya, alasan yang bagus Jaemin.

“Tak masalah bagiku. Aku justru merasa lebih tenang seperti ini.”

Bahkan Jeno mampu menjawab dengan seulas tawa membuat hati Jaemin tersentuh. Jika pun Jeno harus berhenti dari pekerjaan itu, Jaemin yakin bahwa dia akan aman, Jeno akan melindunginya meskipun ancaman terbesarnya adalah Guanlin.

“Tapi, bagaimana dengan teman-temanmu, bos besarmu?”

Pertanyaan itu mampu membuat Jeno menoleh bingung. Ada apa dengan kekasihnya yang terus membahas perihal lingkungan lamanya.

“Sebenarnya, apa yang membuatmu harus membahas perihal pekerjaan lamaku, Jaemin? Aku sudah menjelaskan semuanya. Aku hanya ingin kita fokus pada rencana masa depan kita.” Tutur pria Taurus itu dengan jemari bergerak menggenggam jemari mungil kekasihnya.

Jaemin terdiam mendengar pertanyaan itu, dia kemelut hingga ketakutannya tergambar jelas dan menimbulkan kecurigaan bagi kekasihnya.

“Ada apa? Ada yang mengganggumu?” Tanya Jeno yang di balas gelengan kepala oleh Jaemin.

“Aku sudah menemukan pekerjaan baru yang lebih baik, tapi kau masih membahas soal pekerjaan lamaku, pasti ada sesuatu. Katakan!”

“Tidak ada Hyung.”

“Kita akan menikah, lalu, mengapa tidak terbuka satu sama lain. Sebuah hubungan tidak akan berjalan baik jika kita menutupi sesuatu.”

“Tapi Hyung, terkadang ada hal yang seharusnya tidak kita ketahui agar semuanya baik-baik saja.”

“Kau baik-baik saja menyimpannya sendiri?”

Pertanyaan itu, berhasil membuat Jaemin bingung.

Dia tak ingin Jeno tahu hari di mana Guanlin datang, dia ingin menyimpannya sendiri. Tapi Jeno juga benar, dia tak baik-baik saja atas kejadian itu. Dia takut Guanlin melakukan sesuatu karena terlalu marah, jika tidak cerita pada Jeno, mungkin dia tidak akan mendapatkan perlindungan jika terjadi sesuatu padanya.

“Ada apa? Katakan padaku apa yang terjadi?”

Yang di tanya hanya diam, masih memikirkan apakah dengan menceritakan tentang Guanlin adalah pilihan tepat?

“Jaemin...”

“Sebenarnya, beberapa hari yang lalu, bos besarmu datang dan menemuiku Hyung.” Ia mulai bercerita dan itu cukup membuat Jeno berkecamuk.

ONLY LOVE... [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang