RAPAT LUAR BIASA

7 2 10
                                    

"Terkadang manusia sama, tapi sikap dan perilaku yang berbeda"

Zafran 01 Desember 2005

Jam pulang sekolah, semuanya mulai keluar gerbang untuk pulang kerumah. Namun, kecuali pengurus OSIS. Habis pulang sekolah yang ada mereka mengadakan sebuah rapat atau event yang mereka akan laksanakan dan membahas hal tersebut.

Kali ini 8 inti OSIS mengadakan rapat luar biasa, mengenai kasus Zafran. Zefa dan Aryan sudah menyiapkan kata-kata mutiara untuk menghujat Zafran dan mencari titik terlemah Zafran.

Sementara itu Devina harus ikut dengan mereka. Karena selama ini Devina memang tidak terlihat saat rapat ataupun event. Untuk menanyakan kondisi Zafran kali ini, ia merasa sangat gugup, layaknya seperti lagu di atas Chaotic.

Bukan dari liriknya yang menggambarkan situasi Zafran, tapi dari judulnya sudah mewakili Zafran. Yang artinya, ia kacau dengan rapat ini. Entah sudah berapa kali pikirannya mulai kacau memikirkan soal rapat tersebut. Mengingat rapat ini adalah penentu Zafran selamat atau tidak.

Aryan dan Zefa sudah banyak mengumpulkan banyak bukti untuk menyudutkan Zafran dan Devina. Dari rencana Zafran dan Dev membeli CD album sampai Devina di duga berhenti di halte dengan rok mini. Semua rencana itu sudah disiapkan mereka untuk menjatuhkan Zafran dan Devina. Bahkan mereka sudah mencetak foto yang di duga Devina.

Devina sebenarnya ia juga ingin ikut rapat itu, karena banyak unek-unek yang ingin ia keluarkan selama ini mengenai Zefa. Banyak hal yang ia ingin bahas selama ia menjadi pengurus OSIS.

Gilbert, Kika, Rendra dan Yara hanya mengikuti alur. Mereka tak ingin menghakimi Zafran dan Devina. Begitupun dengan Yara, ia tak mau Zafran keluar dari OSIS karena hujatan Aryan dan Zefa.

Mulut Zefa sepertinya ingin menghujat saat melihat sosok Devina menuju ke ruangan sekret OSIS dengan rambut terurainya layaknya seperti Artis.

Tampaknya ia melihat Devina berjalan dengan perasaan biasa saja."Hai Devina, udah kayak artis papan atas aja lo hari ini? udah merasa paling cakep gak ikut rapat?" sarkas Zefa yang memuji Devina layaknya seorang artis papan atas. Namun, Devina mencoba tak mau terpancing lagi dengan mulut Zefa yang selalu menyindirnya.

"Gue gak ada urusan sama lo Zef, gue mau ikut rapat," timpal Devina yang tak ingin mencari masalah pada Zefa. Dengan sikap dinginnya Devina, mulut Zefa mengeluarkan kata untuk menyindir lagi."Belagu amat si lo. Dasar beban." Namun Devina tak menggubris Zefa.

Tak lama Zafran dan Devina masuk bersamaan. Namun, disambut kata pedas yang meluncur di mulut Zefa. "Nih favorit couple kita. Udah berasa kek artis aja di sambut," ucap Zefa dengan wajah muak melihat Zafran dan Devina datang ke sekret OSIS. Keempat inti OSIS hanya diam melihat kelakuan Zefa dan Aryan terhadap Zafran dan Devina.

Tak lama Rendra duduk di meja khusus OSIS. Begitupun juga inti lain duduk di kursi masing-masing sesuai dengan papan nama mereka, sekaligus dengan jabatan mereka. Rendra pun memulai rapat. "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, shalom, om Swastiastu, namo budhaya dan salam kebajikan." Rendra mengucapkan salam sebagai pembuka rapat.

"Jadi seperti yang kita ketahui, bahwa kita mengadakan rapat meeting class. Sekaligus dengan kasus kemarin dengan Zafran," sambut Rendra dengan suara dinginnya. Dengan kata itu Aryan dan Zefa tersenyum seperti iblis, mereka berdua tampak siap menjatuhkan Zaftan dan Devina melalui rapat ini. "Makan itu Zafran," batin Aryan yang senang melihat Zafran menderita.

"Lihat tuh Zefa dan Aryan. Udah kayak Siska dan Rika aja," bisik Yara ke Gilbert menyinggung Zefa dan Aryan layaknya seperti pemain sinetron antagonis.

"Terinspirasi kali, jangan-jangan Zefa malam selasa dia sok sibuk padahal mah nonton TV," balas Gilbert dengan nada berbisik ke Yara. Tak lama Rendra melihat mereka berdua berisik. "Gilbert dan Yara, kalian bisa nggak serius dulu. Ini penting," tegur Rendra kepada Gilbert dan Yara. Mereka berdua kompak menjawab. "Siap!"

Dejavu In 2005 (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang