"UANG KAS KENAPA KURANG 900 RIBU?" Rendra sangat kesal dengan Zafran, Devina dan Gilbert mengenai kurangnya uang kas itu. "Perasaan kemarin bukan begini totalnya." lanjut Rendra dengan nada naik satu tingkat oktaf. "Gimana kita tahu Ren, gue dan Devina gak ngurusin ini karena." timpal Zafran namun pernyataan Zafran sebelumnya, membuat Rendra semakin marah.
"KATA SIAPA KALIAN LEPAS TANGGUNG JAWAB TERHADAP UANG KAS? MAKSUD SAYA WALAUPUN KALIAN MENJADI SEKRETARIS, WAKIL KETUA PANITIA, KALIAN JANGAN LUPA SAMA URUSAN TANGGUNG JAWAB KALIAN MENGENAI UANG KAS." protes Rendra pada pernyataan Zafran, namun Zafran terus menimpali pernyataannya.
"GIMANA ENGGAK REN, KALO MASALAH KAYAK GINI, SEHARUSNYA TANYA ZEFA ATAU ARYAN DONG, MEREKA UDAH DI KASIH MANDAT BUAT ITU," Zafran tampak sedikit membantah pada Rendra. "I KNOW TUGAS GUE SEKARANG JADI SEKRETARIS, TAPI GUE MASIH PERDULI SAMA KONDISI KEUANGAN OSIS, MAKANYA GUE TANYA KE LO, MUNGKIN SAJA LO TAHU DIMANA UANG ITU DI KELUARIN TERUS GUE CATAT," lanjut Zafran dengan nada sedikit emosi, namun Rendra memanggil Aryan dan Zefa.
"Panggil Zefa sekarang atau Aryan," suruh Rendra dengan nada sedikit kesal, setelah itu Devina pergi mencari Zefa dan Aryan, setelah itu Zefa dan Aryan datang bersamaan di sekretariat OSIS. "Uang kas mana ya?" tanya Zefa dengan kondisi ngos-ngosan.
"EHH DEVINA GIMANA?" tanya Zafran yang panik dengan kebingungan Devina. "Gue gak lihat Devina, emangnya dia cari gue?" jawab Zefa dengan jujur, yang membuat Zafran menepuk dahinya. "UDAH LO SUSUL AJA DEVINA SANA," suruh Gilbert mendorong Zafran untuk keluar.
Setelah Zafran keluar, Rendra pun memberikan pertanyaan pada Zefa dan Aryan. "Uang kas kenapa bisa kurang 900 ribu?" tanya Rendra dengan sedikit menakutkan, Zefa tersentak mendegar uang kas tersebut, masalahnya uang kas itu hilang dengan nominal yang sangat fantastis hampir mendekati 1 juta.
Zefa pun terkejut ia tak mau menyebabkan permasalahan itu, ia saja terkejut kapan mereka mengeluarkan uang kas dengan nominal yang sangat banyak. "Gue sama Aryan keluarin nya cuma 16.500 doang buat beli dekorasi mungkin saja Zafran atau Devina deh yang ngeluarin." jawab Zefa dengan jujur. "Tapi kata Zafran, ia tidak pernah pegang uang kas itu, bahkan ia tidak pernah mengeluarkan uang kas akhir-akhir ini," ungkap Rendra pada Zefa mengenai uang 900 ribu itu.
"Devina kali, dia diam-diam tuh, Aryan lo kasih uang kas sama Devina?" tanya Zefa dengan nada panik, Aryan pun meng klarifikasi hal itu. "Gue sedikit klarifikasi Ren, uang kas itu udah di kasih sama Devina, katanya Dev butuh," Aryan membicarakan dimana uang kas itu berada, setelah itu Devina masuk ke ruangan Sekret OSIS. "Itu dia orangnya, Vina uang kas katanya di keluarin sama Dev?" Zefa menghampiri Devina untuk menanyakan hal itu. "Iya buat Dev," Devina mengatakan itu sambil menyengir, tak lama Zafran datang ke ruangan tersebut.
"Zafran boleh minta tolong cari Dev lagi?" Rendra menyuruh Zafran lagi, namun Zafran mengeluh. "Gilbert dah suruh cari Devina, lo nyuruh cari Dev, kalo perlu semua pengurus OSIS lo panggil Ren," jawab Zafran dengan nafas tersengal-sengal. "Atau Gilbert aja," usul Rendra, Gilbert menunjukkan dirinya. "GUE? NDRA GUE TUH SAMA DEV ADA KONFLIK GITU JADI—" Gilbert belum selesai bicara namun di potong oleh Rendra. "GUE GAK PERDULI LO ADA MASALAH SAMA SIAPAPUN, CARI DEV SEKARANG!!!" pekik Rendra yang semakin marah, Gilbert pun mencari Dev.
Setelah Gilbert pergi, Zefa bertanya serius pada Devina. "Devina lo jangan bermain ya, buat Dev maksud lo?! Dev pakai uang kas buat apa!!" Zefa memohon pada Devina, ekspresi Devina tepat, ia tak tau apa yang harus ia katakan. "GUE TAKUT LO PAKE BUAT KEPERLUAN PRIBADI, JAWAB NGGAK?" Zefa semakin meracau tidak jelas, ia menarik kerak baju seragam Devina.
Aryan melepaskan Zefa pada Devina, agar kejadian ini tidak terulang lagi. "Zefa cukup, kita tunggu Dev aja bisa?" timpal Aryan yang menenangkan Zefa dalam emosi itu, Devina pun juga menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dejavu In 2005 (ON GOING)
Novela Juvenil"Ketika anak Gen Z jadi Gen milenial?" Zafran Radityatama menjabat sebagai pengurus inti OSIS harus berhadapan dengan rekan yang terkesan menyudutkan, Aryantama yang juga sama-sama pengurus OSIS namun ia sangat tidak menyukai Zafran, bahkan selalu m...