Setelah masalah itu selesai, Zafran Akhirnya pulang kerumah setelah di antar oleh Rendra. Zafran sedang menonton TV namun ia belum mendapatkan acara yang cocok. Ia pun kemudian mengganti channel yang ada di TV.
"Bosen argh." Zafran berceloteh kesal. Ia sudah hampir 5 menit tidak mendapatkan acara yang sesuai untuk memperbaiki mood-nya, yang sedang rusak. Ia kini masih memakai pakaian putih abu-abunya yang masih melekat dibadannya.
"Hari Kamis emang ngebosenin ya? kapan masalah ini cepat selesai," gumam Zafran yang ingin masalah itu cepat selesai dan segera berlalu. Zafran sudah bosan untuk bersandiwara untuk hal ini.
Ia mencoba mencari salah satu acara yang menurutnya cocok. Tak lama Zafran melihat sebuah tabloid harian yang ada di meja. Ia mencoba mencari jadwal televisi. Namun sayangnya, tak ada satupun acara yang disukai nya Zafran, terkecuali hari sabtu.
"Pengen cepatin hari sabtu deh gue mau nonton chart Ampuh hm," protes Zafran yang ingin cepat-cepat untuk menemui hari Sabtu.
Zafran menyukai acara itu karena acara tersebut merupakan kiblat para pecinta musik yang berlomba-lomba untuk memperebutkan kursi jawara berdasarkan album dan acara itupun juga Zafran semakin update dan selalu membeli CD Album berdasarkan rekomendasi acara itu.
Namun tetapi semenjak Zafran sudah menjadi inti OSIS. Ia sampai rela tak mah membeli CD album terbaru siapapun itu. Tetapi karena ia yakin, bahwa ia tak pernah melakukan korupsi dan Dev meyakinkannya, ia hari ini sangat tidak sabar membeli album baru yang ia incar.
Setelah Zafran mematikan TV yang menyala, tak lama kemudian, setelah itu tiba-tiba muncul SMS Dev, yang menanyakan soal wacana mereka ke toko CD.
"Zafran gimana udah siap belum"
Seketika Zafran terbangun dari kebosannya itu, ia pun dengan cepat membalas SMS Dev.
"udh siap nih"
Tak lama pesan dari Dev muncul di HP Zafran.
"udah gue di depan rumah"
Zafran pun shock, ternyata Dev sudah di depan rumah. Ia pun segera ganti baju secepat kilat, karena ia tak mau Dev menunggu lama karena Zafran. Setelah 5 menit akhirnya Zafran turun dan bertemu dengan Dev. "Ready" ucap Dev kepada Zafran menandakan, bahwa ia siap. "Helm nya udah?" Zafran pun mengambil helm nya dan segera menaiki motornya Dev.
***
Di rumah Zefa sedang mengalami stress berat. Ia tampaknya sudah terlalu membenci Zafran. "shit, kenapa Zafran gue gituin tadi arghh." Zefa mengumpat sambil menepuk kepalanya. "Harusnya gue, maluin Devina bukan Zafran dan di kantin malah gue menyinggung dia tadi." Zefa berbicara sendiri di depan cermin kamarnya. Atas penyesalan yang ia perbuat. Zefa tak mau, karena permasalahan inilah yang membuat ia dengan Zafran berakhir.
Kemudian Zefa terduduk lemas, ia kini semakin habis kesabaran yang ia hadapi. "ZAFRAN MAAFIN GUE, GUE LAKUIN INI KARENA DI SURUH ARYAN," sesal Zefa yang tengah lemas. Yernyata selama di rapat OSIS, Zefa berpihak pada kontra, itu semua karena ajakan Aryan. Walaupun Zefa sedikit kesal dengan Zafran, tetapi ia lebih perduli dengan Zafran.
Tak lama Zefa membuka foto album disitu ada foto Zafran yang ia tak sengaja ia simpan. Ia pun memegang foto itu seakan-akan mengganggap itu Zafran. "ZAFRAN MAAFIN GUE AGAINN YAA, GUE BESOK BALIKIN CD ALBUM LO OKE." Zefa berjanji bahwa ia akan mengembalikan semua CD album yang ia pinjam ke Zafran atas semua penyesalan yang ia perbuat.
***
Zafran dan Dev akhirnya sampai ke toko CD musik langganan mereka, Zafran ke rak new album released yang menunjukan bahwa rilisan terbaru sudah keluar. Sedangkan Dev ke rak Indie album. Meskipun Zafran dengan Dev berbeda selera musik, tapi itu tidak menghambat persahabatan mereka. Zafran menyukai musik pop dan rock, sedangkan Dev menyukai band Indie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dejavu In 2005 (ON GOING)
Novela Juvenil"Ketika anak Gen Z jadi Gen milenial?" Zafran Radityatama menjabat sebagai pengurus inti OSIS harus berhadapan dengan rekan yang terkesan menyudutkan, Aryantama yang juga sama-sama pengurus OSIS namun ia sangat tidak menyukai Zafran, bahkan selalu m...