"Bagaimana istirahatnya, bu Irene? Pasti anda sudah tidak sabar untuk menikmati treatment kaki dari Spa Traditional", sahut Rara dengan suara derak yang menggema. Dia berbicara melalui mikrofon yang berada di ruangan yang berbeda dari ruangan tempat Irene menjalani pesakitan-nya.
"Tante, ... tante gak perlu seperti ini", Irene merengek, "Irene sudah cukup tante! Ampun, tante! Ampun! Maafin Irene".
Tidak pernah dalam hidupnya, Andrew melihat istrinya memohon-mohon seperti anak kecil. Memohon kepada orang asing yang baru saja dikenalnya. Semua ini hanya membutuhkan waktu kurang dari dua jam.
Tante Rara memang hebat.
Andrew melihat istrinya begitu panik. Dia menarik-narik pergelangan kakinya yang terperangkap, menggeliat ke kiri dan ke kanan. Tidak hanya itu, Andrew melihat dua wanita bertubuh gemuk sedang mengambil posisi duduk di atas pergelangan kaki, menindih pergelangan kakinya sebelum menjepit sisi-sisi kaki Irene.
Sekarang kaki Irene terkunci, tidak dapat bergerak bebas lagi. Irene tidak dapat menggerakan kakinya ke kiri dan ke kanan, bahkan ke depan dan ke belakang. Separator silikon yang memisahkan setiap sela-sela jari kaki membuat sang istri tak sanggup mengepalkan jari kakinya. Praktis dengan semua kekangan yang ada membuat Irene harus merasakan setiap sentuhan di telapak kaki kebanggaannya itu.
"Dia pasti panik", kata Andrew, "ini membuat saya senang, bu Rara. Terima kasih banyak".
"Sudah saya bilang, kan ... anda pasti berterima kasih pada saya, Pak Andrew", jawab Rara sambil terkekeh, "nikmati setiap detiknya".
Andrew duduk dan menempatkan ponselnya di samping dashboard mobil sambil menikmati saat-saat yang dia tunggu-tunggu. Sang suami bisa menikmati pemandangan kaki telanjang istrinya sendiri. Jari kaki Irene yang gemetaran dan senyum Andrew semakin sumringah.
Rasain kamu, ...
Suara derak mikrofon kembali memecah kesunyian dan Irene bisa mendengarkan suara Rara.
"Hmmm, hmmm, hmmm, ... kaki anda sangat seksi, bu Irene ... dan telapak kaki anda akan mendapatkan pengalaman terbaik dari perawatan spa kami".
"Saya gak mau treatment kaki, tante! Please! Ampun! Ampun, tante! Cukup mainan spa-spa nya ini", teriak Irene. Dia terlalu tegang atas situasi yang dialaminya saat ini.
"Ayo semua, ... kita mulai treatment-nya. Bu Irene adalah wanita yang tidak suka menunggu lama".
Setelah mendengar instruksi dari Rara, kedua terapis itu mendekatkan jari-jari mereka ke telapak kaki Irene. Mereka membelai telapak kaki wanita itu dengan lembut sebelum mereka menggeliatkan kuku-kuku mereka yang tajam.
"Bagaimana rasanya, bu Irene? Cukup geli untuk kaki anda?".
Irene mulai merasakan ujung kuku mereka di telapak kakinya.
"Geli! Geli banget! Gak kuat!", Irene mulai panik. Dia mencoba memutar pergelangan kakinya untuk menghindar. Tidak peduli seberapa keras dia bergoyang, kakinya tetap di tempat dengan telapak yang terbuka lebar. Perasaan gatal dan geli menjadi satu kesatuan yang tak tertahankan.
"Ampun! Jangan di kaki, mbak! Ampun, mbak! Ampun!", Irene menjerit terbahak-bahak.
Pemandangan ini sudah cukup untuk membuat Andrew mencari kepuasannya sendiri. Jeritan Irene berubah menjadi kegilaan. Pekikan siksaan istrinya sungguh memekakan telinga. Untung Andrew melihat semua itu dari layar ponselnya. Andrew yakin gendang telinganya akan pecah kalau dia ada di ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hukuman untuk Sang Istri
RomanceHukuman untuk seorang istri yang dominan kepada suaminya, ... Tapi yang menghukum sang istri bukanlah sang suami, ... Female led relationship! Soft BDSM! Cerita ini adalah karya fiksi. Semua karakter, peristiwa, dan tempat di dalamnya adalah hasil...