Semanjak hari itu, Salma dan Rony semakin dekat. Rony yang selalu menghampirinya, ketika dia pulang dari kantor.
Rony juga memberikan Salma pekerjaan untuk bernyanyi di cafe nya, meskipun saat ini Salma tengah bekerja, dia tidak pernah meninggalkan Syarla di rumah. Salma selalu membawa anak nya kemanapun dia pergi.
"loh Ron, kok udah di sini?" tanya Salma yang baru saja keluar dari ruangan yang ada di cafe Rony, dia bertemu dengan Rony saat hendak membuka pintu. Salma memanggil Rony dengan hanya nama sesuai dengan permintaan Rony.
"udah selesai nyanyi nya?" bukan nya menjawab Rony malah balik bertanya.
"sudah"
"yaudah, ayo pulang" ajak Rony pada Salma.
mereka berjalan beriringan, dengan Syarla yang berada di dekapan Salma. bak pasangan yang romantis, mereka hanya kebetulan dua orang yang baru saja kenal 3 minggu yang lalu, dan memiliki latar belakang cerita yang hampir sama.
Rony membukakan pintu mobil untuk Salma, lalu dia masuk ke dalam mobil nya, dan menjalankan nya dengan pelan dan aman.
"kok tadi ngga ngecek dulu ke ruangan kamu?" tanya Salma pada Rony.
"udaaah, tadi udah dikirim Rachel ke email soal laporan cafe" jawab Rony dengan senyum dan pandangan pada Syarla.
"ini kamu dari kantor, atau dari rumah?" tanya Salma lagi.
"dari kantor, cuman tadi mampir ke rumah bang Nayl, yaudah sekalian pinjem baju nya"
"oh" Salma hanya ber oh ria sebagai jawaban nya.
suasana berubah menjadi hening seketika, sampai mereka tiba di kontrakan milik rony yang di tinggali oleh Salma.
Salma berjalan ke dalam kamar, menidurkan Syarla dan segera ke dapur untuk mengambil minuman buat Rony.
"silahkan di minum Ron" ucap Salma dengan lembut.
"makasih Sal"
Rony menaruh kembali gelas yang ada di tangan nya ke atas meja, dia memutar sedikit tubuh nya menghadap pada Salma, matanya pun menatap lekat mata Salma.
"Sal, aku mau bicara sesuatu" ucap Rony.
"yaa?"
"Sal, sejauh ini aku dekat dengan Syarla, aku merasa kembali menemukan rasa bahagia, aku menemukan rindu yang tidak aku dapatkan dari anak ku" Rony menghela nafas nya sejenak "Salma, ayo menikah dengan ku, biarkan aku menjadi ayahnya Syarla"
"Ron,"
"Sal, aku tahu ini terlalu cepat, tapi aku benar benar tulus dengan hati aku Sal"
Salma dian seribu bahasa, ungkapan perasaan dan ajakan menikah dari Rony terlalu cepat menurut nya, bahkan rasa trauma nya akan pernikahan saja belum sempat dia obati.
"Syarla butuh ayah Sal"
ucapan Rony mmebuat Salma berpikir keras, dia memejamkan mata, membayangkan masa depan Syarla, dan kembali pada semua perlakuan Diman terhadap nya.
"Sal" Rony semakin erat menggenggam tangan Salma.
"tapi anak kamu Ron?" Salma mulai menanyakan keraguan nya.
"aku sudah lama tidak bertemu dengan dia Sal, sejak dua tahun yang lalu. Bunga melarang ku untuk beetemu dengan Anggis, dia memblokir semua media agar aku tidak bisa lagi menghubunginya, atau bahkan melihat anak ku dari layar kaca" jelas Rony pada Salma.
"kenapa gagal Ron?"
"Bunga tidak pernah menghargai aku Sal, ambisi nya untuk menjadi artis terkenal membuat dia terus melawan dan tidak pernah mendengar ucapan ku. menurutku, uang bulanan yang aku berikan sudah terlalu lebih dari kata cukup untuk dia diam dan mengurus kita di rumah, tapi ego dia terlalu besar, dan membuat kita berakhir dengan perpisahan"
"Sal, dari kamu aku tau, jika tidak semua wanita egois untuk dirinya sendiri" Rony kembali menarik tangan Salma. membuat Salma menatap mata nya "menikah dengan aku Sal, jadi istriku, dan izinkan Syarla panggil aku ayah"
"tapi Anggis?" lagi lagi Salma bertanya soal Anggis.
"aku sudah berkali kali mencari nya Salma, berkali kali aku datang ke rumah nya, berkali kali aku kirimkan uang, berkali kali juga uang itu kembali di depan pintu rumah. aku tidak menyerah untuk Anggis Sal, aku yakin, jika dia besar nanti, dia akan mencari aku, dan tau semua kenyataan tanpa membenci ku yang tidak pernah menemui nya Sal"
"Sal, mau yaaa, nikah sama aku?"
Salma menarik tangan nya dari genggaman Rony, dia menghela nafas, lalu menjawab pertanyaan Rony "boleh aku minta waktu Ron? aku mau berfikir dulu, untuk mengambil langkah yang baik untuk aku dan Syarla" ucap Salma.
"iya Sal" Rony tersenyum "kamu tidak perlu menjawabnya hari ini, tapi kalau sudah selesai berfikir nya, aku harap jawaban nya iya Sal"
Malam itu Rony pulang dengan hati yang lega karena telah mengungkapakn isi hati nya pada Salma. Rony harap, Salma akan mengiyakan semua ajakannya.
13.10