"Bila keluar dulu yaa, mami mau cuci ini dulu" ucap Salma sembari menyiram baju Nabila yang terkena banyak darah.
"tapi mi, katanya kan ngga baik kalau pakaian yang kena darah haid di cuciin" jawab Nabila dengan nada sangat lemas.
Salma tersenyum, tangan nya mengurai rambut panjang milik anak nya "mami ini ibu kamu, yang lahirin kamu, untuk pertama kalinya ini, biarin mami yang cuci ya"
"hiks i-yah mi"
"yaudah sana keluar, rebahan di kamar, minta temenin sama papi"
"iyah"
Nabila pun keluar dari kamar mandi, dia melihat papi nya sudah berada di dalam kamar nya dan duduk di atas ranjang.
"sayang, sini nak" ucap Rony sembari menyambur anak nya dan membantu nya untuk naik ke atas kasur.
"hiks, pahpii peruth Bila sakit" adu Nabila dalam rengekan nya.
"iya iya, sini tidur di lengan papi" Nabila pun menuruti ucapan papi nya.
setelah di rasa posisi nya nyaman, Rony pun meletak kan bantal panas yang sudah di buat nya ke atas perut Nabila.
"ini apa pii?"
"itu bantal panas sayang, biasanya mami pake kalo lagi dapet"
"tapi ini kenapa sakit banget yaa pi?"
"Bila rileks aja ya, sambil papi elusin, bila coba netralkan rasa sakit nya" Rony mulai mengelus lembut kepala Nabila. sesekali di cium nya pelipis anak gadis nya.
~Anak papi udah gede, tanggung jawab papi juga jadi semakin gede. pokonya Bila harus bahagia ya nak~ Rony bergumam dalam hati nya.
Rony terus mengusap kening anaknya dengan pelan, sampai terdengar dengkuran halus dari Nabila. lagi lagi, Rony meluncurkan kecupan nya pada pelipis anak nya.
~Anggis, papi kangen sama kamu~
*^*^*^*^*^*^*^*^*^**^*^*^*^*^*^^^*^*^^^^
Salma keluar dari kamar mandi, dia dengan baju yang sedikit basah. semua pergerakan Salma terlihat oleh Rony.
"Bila tidur Ron?" Tanya Salma pada suaminya.
"iya" jawab Rony "kamu nangis Sal?" terlihat jelas hidung dan mata merah Salma saat sudah berada di dekat nya.
"engga" elak Salma.
"aku keluar bentar ya, may beli obat sama softex buat Nabila"
"aku anterin Sal"
"ngga usah Ron, kamu temenin Bila aja ya"
"kalau gitu minta tolong pak Jono aja ya"
"jangan, biar aku aja ya"
Rony menghela nafas nya "kalau gitu kamu hati hati ya"
"iya" Salma mengambil tangan Rony dan mencium nya.
beberapa saat kemudian, Salma tiba di rumah nya dengan membawa beberapa kantung kresek di tangan nya.
Salma berjalan masuk ke dalam, dia mendapati Rony yang sedang duduk di ruang tv sembari bermain ponsel.
"Ron" sapa Salma dan duduk di sebelah suaminya.
"hei, naik apa tadi?" tanya Rony pada Salma setelah menaruh ponsel nya.
"motor" jawab Salma sekenanya.
"tadi nangis kenapa Sal?"
Salma menggeleng samar "cuma keinget sama Cala" hidung Salma mulai kembang kempis kembali. Salma membuang muka, lalu menyandarkan kepala nya di bahu suaminya.