Tiga tahun berlalu, Syarla telah tumbuh menjadi anak yang manis atas didikan Salma dan Rony. Dengan umur Syarla yang baru saja menginjak empat tahun, dia harus tahu kenyataan bahwa Rony adalah ayah sambungnya. yaa, hanya ayah sambung yang memberikan banyak memori dalam kehidupan nya.
"ibu, besok Cala harus ikut ayah Diman ya?" tanya Syarla pada ibu nya saat mereka berdua tengah berada di dalam kamar Syarla.
Salma hanya diam, dia terus mengusap usap rambut Syarla dengan tenang.
"kenapa ayah tidak merawat Cala dari bayi bu? apa dulu ayah Diman juga sering mengusap perut ibu seperti ayah Rony mengusap perut ibu setiap hari?" pertanyaan Syarla menohok hati Salma, tanpa terasa air mata nya luruh seketika.
kejadian beberapa hari terakhir ini benar benar menguras tenaga dan pikiran nya. Kehadiran Diman yang meminta Syarla untuk ikut bersama nya membuat Salma stress dan berkali kali kontraksi atas kehamilan nya.
atas kejadian ini Rony tidak tinggal diam, dia terus berusaha mengalahkan Diman dalam persidangan, namun mau tak mau dia harus kalah atas kepicikan yang di perbuat oleh Diman.
Rony hanya bisa terus menerus menguatkan istri nya, dalam kondisi hamil seperti ini mudah sekali memicu stress pada Salma yang akan berpisah juga dengan Syarla.
"buu, kok ibu diam?" pertanyaan Syarla menyadarkan Salma.
"hmh" Salma mencium pelipis anak nya.
"nak, ayah Diman adalah ayah kandung kamu. Ayah Diman juga sering mengusap perut ibu saat kamu ada di dalam kandungan, seperti ayah Rony mengusap perut ibu. Syarla gausah khawatir yaa nak, mau sejauh apapun Cala pergi, ibu akan tetap ada di hati Cala"
"sampai kapan pun" air mata Salma tumpah seketika, dia memeluk erat anak yang sangat di jaga nya. anak yang sangat di perjuangkan hidup nya oleh suaminya.
"ibu kok nangis" Syarla mendongak menatap mata ibu nya "jangan nangis bu, kan ada adek nanti yang jagain ibu sama ayah"
"iya nak"
"kok ayah belum pulang yaa? inikan udah malam" celotehan Syarla di sahuti oleh Rony yang baru saja masuk ke dalam kamar nya.
"ayah di sini sayang" suara tegas Rony membuat Syarla bangkit dari rebahan nya. dia merentangkan tangan seolah olah minta di gendong oleh Rony.
"uuhhh, anak ayah makin gede" ucap Rony seraya mengangkat tubuh kecil Syarla.
"udah makan malam belum?" tanya Rony.
"udah, tinggal bobo aja sama ibu"
"tapi kok masih belom bobo?" tanya Rony menyelidik.
"karena nungguin ayah, mau bobo bertiga, besok kan Cala harus ikut ayah Diman" ucapan Syarla membuat Rony menatap istirnya, dia melihat wajah Salma yang sudah sembab dan hidung memerah.
"yaudah, kalau gitu, kita tidur di kamar ayah sama ibu aja gimana? kalau di sini kan kasurnya kecil"
"boleh, ayoo buu"
"iya nak" jawab Salma.
"ayo Sal" Rony pun turut mengajak istrinya.
mereka bertiga berjalan keluar dari kamar Syarla, dengan posisi Syarla berada dalam gendongan Rony, dan Salma mengikutinya di belakang.
*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^****^*^*^**^***********
Di tengah keramaian resto yang saat ini mereka datangi untuk menyerahkan Syarla. tidak henti genti nya Salma menangis dan terus memegang tangan suaminya.
"sabar yaa, ini yang terbaik buat Cala" bisik Rony di telinga Salma. dan Salma pun mengangguk sebagai jawaban.
mereka berdua menatap gadis kecil yang sedang asyik memakan ice cresm yang ada di depan nya. dia merasa bahwa dunia nya akan baik baik saja berpisah dari ayah dan ibu yang merawat nya sejak kecil.
"Cala" panggilan Rony membuat Syarla mendongak dan menatapnya.
"makasih ya nak, maafin ayah, kalau ayah belum sepenuhnya menjadi ayah yang baik"
"ayah baik kok, Cala seneng jadi anak ayah"
"Cala, nanti kalau kamu sudah dewasa dan mengerti, jangan lupa kembali ya nak, ayah dan ibu selalu nunggu Cala datang ke rumah"
"siap ayah🫡 hehe"
"ibu sayang sama kamu nak" Salma turut bersuara dengan senyum tipis pada anak nya.
tanpa terasa Diman telah datang, dia mengambil Syarla dengan sedikit lagak songonnya. tanpa berkata apapun, dia menggendong Syarla dan membawa nya pergi.
Diman benar benar memposisikan Salma dan Rony seolah olah penculik anak nya. tanpa ucapan maaf dan terimakasih, Diman telah membawa Syarla pergi dari kehidupan nya.
11.24