Nabila duduk di meja kantin sembari bermain ponsel, dia membuka room chat papi nya untuk menanyakan siapa yang akan menjemputnya hari ini.
~papooiiii, yang jemput Bila hari ini siapa?
papi sama mami, kamu pulang nya jam berapa ?~
~okeii, jam 2 seperti biasaaa
yaudah, tunggu mami sama papi yaa~
Jauh di tempat lain Salma dan Rony sedang di sibuk kan dengan pekerjaan masing masing. Salma yang akan merilis single terbaru nya pun kerepotan dengan beberapa hal. meski begitu, dia tidak lupa untuk tetap memperhatikan semua kebutuhan Rony, termasuk makan siang kali ini.
Selesai rekam suara, Salma berjalan ke arah ruangan Rony yang berada di studio. sembari menenteng ponsel dalam genggaman nya. Jika di bilang Salma sangat sibuk dengan pekerjaan nya, Rony pun jauh lebih sibuk dibanding kan istrinya.
"haii Ron" sapa Salma saat memasuki ruangan suaminya.
"hai, gimana? lancar rekaman nya?" tanya Rony dengan senyum di bibirnya.
"alhamdulillah, kamu mau makan sekarang?" tanya Salma.
"boleh, udah setengah satu, Bila juga barusan whatsApp aku"
"oh yaudah, ayo makan sekarang" ucap Salma sembari menata beberapa makanan di depan suaminya.
sembari makan, Rony pun kembali bicara pada Salma "kalau kamu cape, ngga usah di paksain yaa, beberapa hari ini kamu pucet Sal"
"aku ngga apa apa kok Ron, lagian kalau aku di rumab juga sepi, Nabilanya udah gede" jawab Salma.
"yaudah, kita bikin aja ade nya Nabila haha" pungkas Rony.
"mau nya juga gitu, aku kan udah ngga pernak kb dari lahirnya Bila. tapi kan-"
"S-sal, maaf" Rony menelan makanan nya dengan berat, dia meletak kan piringnya diatas meja, lalu mengambil tangan Salma.
"S-sal, jangan di pikirin yaa, aku tadi cuma bercanda" jelas Rony sembari mengusap lembut tangan Salma.
"iya, aku paham kok" jawab Salma "kalau pun aku ngga di kasih hamil lagi aku ngga apapa, kan anak aku udah tiga"
"tiga? dua Sal"
"Ron" Salma berbalik mengusap tangan Rony dan menggenggam nya sedikit erat "anak aku udah tiga, Anggis, Syarla, sama Bila" ucap Salma dengan penuh ketegaran.
Kerinduan nya pada Syarla sangat terlihat jelas di mata nya. Sekuat apapun Salma menyimpan, Rony selalu bisa membaca nya.
"tapi kan Amggis ngga pernah ketemu sama kamu"
"Ron, mau ketemu atau enggak. Anggis tetap anak aku. Kamu sudah mencintai Syarla sepenuh hati kamu, dan aku akan melakukan hal yang sama. Anggis, adalah anak ku" jelas Salma penuh penekanan.
Rony tersenyum mendengar penuturan Salma, dia tersenyum semabri mengunyah sisah makanan yang ada di mulutnya.
"makasih ya Sal"
"sama sama, udah buruan lanjut makan, tar kalau telat jemput bisa bunyi terus terompet anak mu satu itu"
"hahaha"