~• First meet•~

131 7 3
                                    

Seorang gadis yang tengah berjalan ringan dengan menggunakan seragam sekolah nya. Tas yang berada di pundak serta buku yang sedang ia baca dengan teliti di setiap kata nya.

Ia, adalah Mei salah satu murid dari SMA Yongsan International School Of Seoul (YISS).
Mei berparas cantik, berkulit putih, bibir tipis berwarna pink alami, mata yang lebar sedikit sipit, serta postur tubuh yang ideal dan tinggi yang standar. Yang ada pada dalam diri Mei seolah-olah ia bagai bak princess dari Kerajaan-kerajaan bangsawan.

Mei seorang gadis yatim piatu kedua orang tuanya telah meninggal sekitar 3 tahun lalu akibat kecelakaan mobil, polisi turun tangan untuk menyelidiki kasus orangtua Mei. Setelah diselidiki bahwa terdapat rem yang blong pada mobil itu. Mei tidak aneh dengan pernyataan tersebut karena ia tahu orang         tuanya terdapat banyak sekali musuh dalam bersaing nya perusahaan mereka hingga saling menjatuhkan satu sama lain. Tidak perduli mereka bermain tak-tik secara bersih atau kotor.

Mei anak tunggal tidak mempunyai saudara. keluarga Mei di takdirkan dari dulu hingga sekarang menjadi keluarga terkaya ke-2 di negara Korea Selatan. dengan perusahaan yang didirikan "Shinhan Financial Group" perusahaan finansial yang dikenal sebagai Bank pertama di Korea dan Jeju Bank yang mempunyai bisnis manajemen aset dan asuransi jiwa. Mei gadis yang mandiri ia menolak untuk memakai bodyguard untuk pergi kemana pun. Dengan sifat yang terkenal pendiam Mei yang irit bicara jika ia ada dimana pun. Tapi sebenarnya, Mei gadis yang ceria kalau ia merasa nyaman dan akrab sama hal nya seperti di mansion nya sendiri. Sifat Mei yang dikenal manja oleh maid-maid nya dan pintar sekali mencairkan suasana sehingga memberi kesan hidup yang berwarna.

***************

Mei yang bersenandung ria pun tidak sadar bahwa tidak jauh dari sana ada seorang yang berjalan berlawanan arah dengan Mei. tiba-tiba Mei terkejut ia menabrak seorang laki-laki hingga buku yang ia pegang sekarang terjatuh ke bawah. Beberapa detik mereka saling bertatapan mata.

Mei merasa mata laki-laki itu sangat menyejukkan sangat menenangkan sehingga ia nyaman walau terdapat garis tajam pada bola mata hitam pekat itu. Tapi Mei sangat terbuai untuk bertatapan lama dengan mata tersebut.

Seakan tersadar Laki-laki itu pun dengan cepat mengambil buku yang tidak sengaja ia jatuhkan lalu langsung memberikan kepada Mei dengan senyuman yang terpatri di bibir laki-laki tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seakan tersadar Laki-laki itu pun dengan cepat mengambil buku yang tidak sengaja ia jatuhkan lalu langsung memberikan kepada Mei dengan senyuman yang terpatri di bibir laki-laki tersebut.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun laki-laki itu langsung berlalu pergi melewati Mei yang malah terpana oleh senyuman nya. Dengan gerakan Slow-motion Mei mencoba menengok ke arah belakang bibir Mei membentuk Smirk yang khas.

Perihal nya, baru kali ini Mei merasa tertarik dengan seorang laki-laki biasanya Mei selalu menemui laki-laki yang kebanyakan nya penjilat, fuck boy, bullshit dll. But, ia merasa laki-laki yang tadi terlihat berbeda dengan aura Positive yang dia tebarkan.

Mei yang senang pun melanjutkan perjalanan untuk sampai ke sekolahnya.
Setibanya di sekolah, Mei langsung ke arah kelas nya dan duduk di bangku barisan kelima paling pojok dekat dengan jendela. Mei yang senang pun tidak sadar bahwa ia senyum-senyum sendiri dari tadi dengan menatap ke arah luar jendela. Bahkan sahabat Mei yang menghampiri ke meja nya seolah tidak sadar dengan kehadiran nya itu.

Kim Yoo-Jung. Merasa kesal dari tadi dia di cuekin oleh sahabatnya dan di panggil-panggil nama Mei. akhirnya, Yoo-Jung pun mendorong keras bahu Mei. Seakan tersadar Mei terhuyung kesamping sehingga jidat mulusnya membentur sisi jendela.

"Aishhhh Shiballl, lo apa-apansi sakit tau kalo jidat gw kenapa-napa gimana? lo mau tanggung jawab??"

"Lagian gw panggilin dari tadi gak nyaut-nyaut budeg ya kuping lo? terus lo kenapa dari tadi senyum-senyum sendiri kayak orang gila tau enggak??"

dengan raut wajah yang cemberut bibir yang di condongkan ke depan Mei menimpali ucapan sahabat nya itu

"Enak aja gw yang cantik gini kayak Princess kerajaan dibilang orang gila" Mei yang merasa mood nya berubah pun langsung ingin menggunakan Earphone untuk mengembalikan jiwa mood kesenangannya.

"Eh,eh,eh tunggu-tunggu jangan pake Earphone dulu gw mau kasih info nih, lu mau tau enggak??" tanya Yoo-Jung dengan alis yang di turun naikkan.

dengan malas Mei menjawab "Info apa? gw yakin pasti gak penting ya kan??"

"Ini penting tau" Yoo-Jung menaikkan satu oktaf suaranya. merasa kesal dengan tanggapan sahabatnya yang super-super menjengkelkan.

"yaudah apa infonya? oh, gw tau jangan-jangan lu ketemu Bucket bunga lagi didalam loker lemari lo? atau lo berhasil dapetin pujaan hati lo itu siapa si? ohh, si Oppa-oppa senior itu?" tebakan yang tertera sekalian pertanyaan Mei untuk sahabatnya.

"Mei bukan. bukan yang itu lu tau enggak si kalo hari ini kedatangan senior baru kelas XII IPA 2. katanya gw denger-denger dia ikutan Ekskul Basket juga kayak Crush gw sama kan??" Jawab Yoo-Jun dengan wajah yang sangat berbinar.

"Ya terus? apa hubungannya sama gw. Lagian gw gak minat sama cowok basket kurang Gentleman okeyy??"

"Bukan gitu cuman tadi gw liat pas mau ke toilet sumpah gw gak bohong, ganteng banget Mei gw yakin si lu bakalan terpanah sama tatapan nya. Mata nya yang hitam pekat, postur wajah dan tubuh yang sangat-sangat Perfect bagai dewa yang turun ke bumi Mei dia lagi latihan Basket di lapangan bareng Crush gw. Eh btw enak aja lu bilang tadi kalo cowok basket kurang Gentleman jadi lu ngatain crush gw juga dong" Jelas Yoo-Jung panjang kali lebar dengan kesal tetapi dia mengingat lagi sosok yang ia temui di lapangan basket tadi. mata yang terus menerawang ke atas bagaimana sosok laki-laki itu berputar-putar mengelilingi pikirannya.

"Udahlah gak penting. Buruan duduk di tempat lo. tuh liat, udah ada guru yang dateng" dengan usiran yang alus Mei mendorong bokong Yoo-Jung untuk cepat-cepat kembali ke tempat duduknya kalo enggak bisa-bisa mereka di hukum oleh guru Killer.

Bunyi alarm bel istirahat pun terdengar Mei yang sedang memasukkan buku yang sudah ia kerjakan dan sudah di berikan nilai oleh guru.

Perut Mei yang keroncongan pun terdengar oleh Yoo-Jung. Mei memasang muka senyum garing nya. Akhirnya, mereka memutuskan untuk makan di kantin.

Jarak kantin lumayan agak jauh dari kelas nya jadi mereka harus melewati lapangan Basket terlebih dahulu. Disaat sedang asyik bercanda dengan Yoo-Jung tiba-tiba Mei berhenti mendadak. Yoo-Jung yang terkejut langsung menabrak punggung Mei.

"Mei sakit tau lo berhenti mendadak. ada apaansi emangnya??" merasa tak ada jawaban Yoo-Jung mengikuti arah pandang mata Mei.

"DIAAAA?? DIAAA KANN??" gumam Mei yang menunjuk ke arah yang ia maksud dan gimana itu masih bisa terdengar oleh Yoo-Jung.

Bersambung.......

__________________________________________________

Reader's maaf kalau typo nya masih banyak, kurang baku, dan cerita terlalu kependekan.

saya sangat berterimakasih kepada kalian yang sudah mau membaca dan mampir ke lapak cerita saya.

saya do'a kan kalian semua sehat selalu dan bahagia selalu.

Lanjut gak nihh?? comment yah??
Jangan lupa juga Vote nya yahh.

TERIMAKASIH.

Monster under the bedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang