Master & Slave (end)

8

will bangun agak siang karena ia merasa kurang tidur akibat perut besar nya menbuatnya jadi tidak nyaman untuk apapun, ia menyiapkan sarapan untul nya sendiri karena patrick akan datang manti karena ia harus bertemu seseorang.

setelah sarapan will akan mandi dan bersantai di teras depan menikmati pemandangan alam yang sangat indah namun will merasakan perutnya sakit hingga ia berpegangan ke meja, will memegang perutnya yang terasa keras.

will berpikir kalau ia mengalami kram namun baru beberapa lamgkah ada air merembes keluar dan perut will semakin sakit, will ambruk namun masih dalam keadaan sadar dan ia mau meraih ponselnya namun rasa sakit di perutnya sangat membuatnya sulit bergerak.

patrick yang menemukan will tidak sadarkan diri segera membawa will ke rumah sakit dan will terlalu lemah untuk melahirkan normal hingga mereka melakukan operasi sesar, karena darurat patrick terpaksa mengaku sebagai suaminya will dan menadatangani surat surat demi will.

bayi laki laki terlahir dengan selamat dan patrick tersenyum melihat bayi berwajah lucu dan menggemaskan itu bergerak dalam gendongan perawat, ia lalu menemui will yang masih belum sadar dari pengaruh obat.

sorenya will tersadar dan ia melihat patrick duduk di dekatnya, will melihat sekeliling ruangan dna ia melihat bayinya terlelap dalam boks kaca hingga will merasa lega melihatnya.

"bayi laki laki yanh sehat will, selamat"

"terima kasih patrick, aku tidak ingat apa yang terjadi tadi"

"aku menemukan mu terbaring di lantai dapur will, aku pikir kau akan melahirkan karena aku melihat ada genangan air di dekat mu dan mereka terpaksa melakukan operasi sesar karena kau sangat lemah"

"ah ya aku agak bingung melihat orang berpakaian putih"

"aku mau minta maaf, aku mengaku sebagai suami untuk menandatangani surat surat jaminan demi kau saat mereka bertanya"

"tidak apa apa will, aku mengerti niatmu baik"

will kembali tertidur karena ia masih lelah.

"kau sudah punya nama untuk anak mu?"

"sudah, aku suka sekali nama itu"

"siapa namanya?"

"otto, aku harap ayah nya tidak keberatan"

"will sebenarnya mengapa kau pergi meninggalkan semuanya di belakang, kau berjuang sendiri hingga sejauh ini?"

"bukan aku tidak mau jujur patrick tapi aku tidak bisa dan aku lakukan ini untuk masa depan, jika aku cerita maka aku tidak akan ada lagi dan kemungkinan anak ku juga jadi ku harap kau mengerti"

"baiklah, aku bertanya karena aku harap bisa membantu mu jika ada masalah"

"terima kasih, kau sudah terlalu banyak membantu ku selama ini membuat ku merasa tidak ada yang harus aku khawatirkan"

patrick tersenyum.

"kau penyewaku, tetanggaku satu satu nya will"

keduanya tertawa pelan karena tidak mau membangunkan si kecil yang tidur.

"aku harap kalau aku adalah laki laki yang kau tunggu untuk menjemputmu will, seharusnya ia segera mencari dan menjemputmu karena kau orang paling sabar yang aku kenal karena kau menunggu begitu lama"

"karena aku tahu ia mencintaiku seperti aku mencintainya, ia tidak akan bisa menyangkalnya sekuat apapun ia menolak"

"ia sangat beruntung bukan?"

"aku nya yang kurang beruntung patrick namun aku juga bersalah, aku berharap terlalu tinggi sampai aku jatuh sesakit ini hehe tragis"

patrick tersenyum miris dan mengusap lengan will, seandainya will mencintai nya maka ia akan lakukan apa saja untuk membuat will bahagia.

hari hari will menyenangkan karena dengan adanya otto maka hidupnya tidak lagi sunyi karena ada tangis dan tawa otto jadi will menikmati leran nya sebagai orang tua, will harus membeli keperluan otto namun patrick sedang keluar kota jadi terpaksa ia pergi membawa otto ke kota terdekat.

dengan menaiki bis maka beberapa menit saja will sudah tiba di kota dan hari ini kota sedikit lengang namun will merasa ia sedang di perhatikan tapi saat ia mengedarkan pandangang, tidak ada yang aneh dan orang orang sibuk dengan kegiatan nya masing masing.

"ah apa yang aku pikirkan, ini hanya perasaan ku saja"

will memasuki sebuah toko dan mulai sibuk memilih sambil menggendong otto yang terkantuk kantuk di gendongan nya, will memutuskan untuk istirahat sebentar karena ia merasa lelah.

otto benar benar tidur sekarang ini karena ia merasa nyaman dalam gendongan will yang duduk di salah satu kafe, ia akan pulang setelah otto bangun dan makan siang karena kasihan jika otto tidur saat naik bis yang terguncang.

tbc