otto yang sedang tumbuh gigi membuat will lelah karena ia karang harus berjaga semalaman untuk memastikan otto tidak rewel dan bisa tidur, seperti hari ini will kembali sibuk dan pagi sudah menjelang baru saja namun will belum tidur sedikitpun meskipun otto baru terlelap.
mendengar ketukan di pintu will pikir itu adalah patrick yang baru pulang dari luar koat hingga ia bergegas ke pintu depan, will menyeka keringat di wajahnya lalu menbuka pintu.
"selamat pagi will"
tangan will yang memegang botol susu otto terjatuh dengan tangan nya bergetar hebat, ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat dan senyuman laki laki itu masih sama tidak berubah.
tidak ada yang memulai percakapan dan hanya saling diam karena mereka tidak tahu harus mulai darimana, will memainkan jari jemarinya sendiri sambil menunduk dalam.
"siapa nama nya will?"
"otto, aku harap kau tidak masalah dengan nama itu"
"nama yang bagus, kau mengurusnya dengan baik"
"ia bagian dari mu dan anak ku, aku sangat menyayanginya karena ia alasan ku untuk bertahan"
"seandainya kau lebih sabar...."
"aku cukup sabar dengan bersama mu setahun tanpa tahu mengapa aku bekerja hanya untuk menyaksikan kekejaman mu dan membuat ku seperti kau, aku cukup sabar menunggu mu hingga otto lahir dan sebesar itu"
"aku pikir tidak akan mencarimu, sampai aku pikir aku seharusnya mencari mu dan otto karena menyesal itu sangat menyebalkan"
"jadi apa alasan mu datang, hanya ingin berkunjung atau....."
ada ketukan di pintu membuat ucapan will terhenti dan ia segera bangkit, perlahan pintu di buka yang ternyata itu adalah patrick yang datang dengan oleh oleh untuk will dan otto.
patrick terkejut melihat will ada tamu dan ia menduga itu adalah ayah otto dan orang yang will tunggu selama ini, suasana sangat canggung dan hannibal membantu will menyiapkan makan malam dan patrick bersama otto karena otto batu saja bangun.
"ia pacar mu?"
"bukan, namun ia sangat baik padaku dan rumah ini aku sewa darinya"
keduannya berbicara sangat pelan agar patrick yang berada di ruangan lain tidak mendengar.
"kau menyukai nya, mengapa tidak bersama nya saja bukan menunggu ku"
will jadi emosi dan menancapkan pisau yang ia pegang pada talenan lalu menatap hannubal dengan geram, ia tahu malsud percakapan mereka.
"kau bacakan surat ku, tega sekali kau menganggap ku serendah itu dengan mudah aku berpindah hati dan jika kau kemari untuk menyakiti hati ku sebaiknya kau pergi......sungguh hannibal, aku sangat kecewa padamu"
gigi will gemeretak karena kesal nya dan ia terbakar emosi, ia menunggu selama ini hanya untuk merasakan kecewa.
"kau salah paham"
"oh ya, bagian mana yang salah paham tolong jelaskan"
"will tennaglah, marah marah tidak baik untuk mu"
"aku baik baik saja dan merasa lega dengan menumpahkan amarahki selama ini, pergilah hannibal nikmati hidupmu tanpa aku maupun otto"
hannibal mendekat dan memegang bahu will yang kebingungan.
"aku datang untuk ini will"
will terkejut melihat wajah mengerikan hannibal dan langsung menggigit bahu will membuat will berteriak keras karena kesakitan dan patrick berlari menuju suara namun langkah nya terhenti, tidak ada yang bisa patrick lakukan melihat hannibal menandai will.
"apa yang terjadi, kenapa aku ada di tempat tidur.....otto"
will bergegas bangun namun ia jadi sempoyongan dan hannibal muncul menangkap tubuh nya, ia mendudukan will kembali ke tempat tidur.
"seharusnya kau tetap di tempat tidur"
"otto"
"ia baik, otto tidur dengan nyenyak dan teman mu sudah pulang"
"apa yang terjadi padaku?"
"aku menandaimu"
will menatap tidak percaya pada hannibal karena rasajya itu tidak mungkin, will menyentuh bahunya yang berdenyut sakit yang menandakan ia bukan sedang bermimpi lalu will terisak dan memeluk hannibal erat.
"hannibal aku mau pulang"
"ya kita akan pulang, besok pagi kita akan pergi dari sini"
"ya ya pagi ini kita pulang bersama otto"
will mengangguk dan membalas pelukan hannibal, hannibal tahu ia tidak akan bisa menyangkal perasaan nya pada will yang terus tumbuh.
end
KAMU SEDANG MEMBACA
Master & Slave (end)
Randomseri panjang dari Master & Slave "The Daddies" (nggak ada kesamaan cerita dengan seri Hannibal ya?)