9. She

145 11 1
                                    

Senin. Pukul 10:07. Di sekolah

"Aaaaaahhhh! Sebenarnya dimana sih si Kio itu? Gue cariin di rumah gak ada. Gue tungguin di sekolah juga gak ada!" Ucap Agito dengan keputusasaannya.

"Gue juga gak tau. Dia bolos gak ngabarin kita dulu. Gue chat dianya juga gak jawab jawab. Sampe numpuk chat gue tiga hari ini" Ucap Nobuo sambil melihat layar ponselnya dengan harapan segera dapat jawaban.

Tak! Tak!

Dua remaja laki-laki itu langsung meringis sakit sambil mengusap-usap kepalanya yang baru saja dijitak oleh ketua kelas paling garang se jagad raya plus paling cerewet. "Enak aja ya bilang Akio bolos! Dia udah ijin sama wali kelas kita. Kalian berdua aja yang gak tau!"

Salena Kirana Salsabila

Biasa dipanggil Lena oleh teman-temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Biasa dipanggil Lena oleh teman-temannya. Ia adalah gadis yang dijuluki ketua kelas paling garang sejagad raya karena sifatnya yang tegas, disiplin dan cerewet. Sekaligus gadis yang menaruh perasaannya pada Akio.

"Duh Len! Kami mah tau si Kio tu gak bolos. Cuma cara kami nyebutnya aja yang begituan. Main jitak aja." Ucap Nobuo dengan kesalnya.

"Iya nih. Kayaknya si Lena gak mau crushnya diapa-apain..." Timpal Agito yang kini terlihat sedikit kesal.

Wajah Lena auto memerah. Siapa yang gak salting coba kalau di singgung-singgung begituan. "Iih! Apaan sih?! Gue cuma... Nasehatin doang!"

"Nasehatin apa nasehatin...?" Ucap Agito dengan maksud menggoda perasaan Lena yang tengah berbunga-bunga.

Lena auto salting brutal dan langsung duduk kembali di bangkunya. Untung saja saat ini adalah jam istirahat, sehingga tak ada lagi siswa atau siswi di kelas selain mereka bertiga. "Oh iya. Tapi katanya wali kelas kita, si Kio ijin gara-gara sakit."

Seketika mata kedua sahabat itu membulat. Sakit katanya? Memang hal biasa jika seorang murid ijin tidak masuk sekolah karena sakit. Tapi kasus Akio berbeda, bukankah ia terlahir spesial? Jika ia sakit, pasti lebih menyakitkan bukan? Terlebih beberapa hari yang lalu mereka menyaksikan bagaimana rasanya jika salah satu organ Akio itu berulah.

Agito dengan cepat menekan salah satu tombol yang ada pada benda pipih miliknya. Disana tertera nama "Our leader Kuro" Dengan gelisah, kedua sahabat itu menunggu untuk jawaban dari seberang.

Tapi setelah selang beberapa menit, mereka tak kunjung mendapat jawaban. Kekhawatiran mereka tentu semakin besar. "Nobuo, telpon gue gak diangkat-angkat sama tu anak. Nanti sepulang sekolah temenin gue buat ketemu si ketua OSIS itu ya?"

Nobuo mengangguk, menyetujui usul dari Agito karena mencemaskan sahabatnya. Tapi Lena yang sedari tadi mendengar pembicaraan mereka tampak bingung. Untuk apa para berandalan itu menemui ketua OSIS? Apa mereka tobat karena sahabatnya sakit? "Eh, kalian ngapain nemuin Kak Tsuki? Emang kalian kena masalah lagi ya?"

[✓] My Brother My HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang