Happy reading, maaf typo bertebaran.
“Kakek hiks bangun~ kenapa? Kenapa kakek pergi? Hiks Yoongi tidak memiliki siapapun “
“Ada aku, tenanglah”
“Kita berpisah saja”
“Yoongi! Andwae! Yoongi!! “
“Yoongi!“
“Presdir-”
“Presdir-”
“Kim Taehyung- Gwaenchana? “
Taehyung bernafas dengan kasar, berusaha mendapat asupan oksigen sebanyak mungkin.
“Kook, Yoongi masih hidup kan? “
“Kamu mimpi buruk? “ Taehyung mengangguk.
“Sepertinya karena pertemuanku dengan pengacara Choi kemarin”
“Jangan terlalu dipikirkan. Pulang dan istirahatlah, sudah larut.”
“Kita harus menyelesaikan-”
“Sudah saya selesaikan saat anda tidur nyenyak presdir” potong jungkook dengan bahasa yang tiba-tiba formal.
Plak
Satu map mendarat mulus di lengan kelar asisten presdir kim taehyung.
“Menurutku tidak ada salahnya kau mengikuti saran dari tuan Choi”
“Diamlah jeon jungkook”
Taehyung sampai di rumahnya, rumah yang lebih tepat di sebut mansion.
Sepi, tentu saja. Hanya ada penjaga di pos dekat gerbang. Maid pun hanya datang saat pagi hingga sore untuk bersih-bersih atau menyiapkan makanan jika tuannya menginginkan. Dan satu orang penghuni lainnya entah ada di rumah atau tidak.
“Yoongi? “
Taehyung melihat Yoongi terlelap di sofa dengan topi dan masker yang masih melekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seesaw
FanfictionApakah ini akan menyenangkan? Semua orang tampak bahagia mengapa kami tak merasakan apapun tidak ada cinta tidak ada kebencian permainan tanpa pertengkaran hanya naik turun membosankan kita harus turun sebelum saling menyakiti kita harus mengakhiri...