(Typo dan kesalahan penulisan kata harap maklum. Kadang kaya udah bener pas ngetik taunya berubah😅)
Happy reading
Usai tapi tak usai
Seharusnya kata Tamat menghentikan waktu. Sayangnya hidup terus berjalan meski tokoh utama merasa jengah dengan kisahnya.
Mata kucing Yoongi menatap salju yang turun dari balik kaca jendela sebuah cafe. Ia tidak sendiri, seseorang yang selalu menunggunya duduk berseberangan dengannya.
“Salju pertama ya. Seokjin pasti marah sekali karna tidak melihatnya denganku”
“Ani. Aku tidak marah.”
“Eh? Jin-ah” Namjoon gugup seperti tertangkap basah sedang selingkuh. Pasalnya ia berbohong.
“Aku bisa jelaskan”
“Kita putus kim Namjoon” Seokjin beralih menatap Yoongi yang terlihat cuek, ia bahkan tak berusaha membela Namjoon setidaknya agar hubungan keduanya tidak berakhir.
“Yoongi”
“hmm? “
“Ini tidak ada hubungannya dengan Yoongi” Namjoon mencoba meredam amarah Seokjin.
“kau sangat beruntung” ucap Seokjin pada Yoongi kemudian pergi dari cafe.
“Kejar Kim” ujar Yoongi kelewat santai
“Gi~”
“Sorry” sesal Yoongi, ia tidak tahu pasti apa hubungan dirinya dengan pertengkaran duo Kim yang sudah cukup lama menjalin hubungan. Berawal dari friends with benefits berakhir dengan pernikahan yang seharusnya terjadi 2 bulan lagi.
Yoongi tahu bahwa Kim Namjoon masih menyimpan perasaan padanya. Tapi Yoongi sudah menegaskan sejak dulu bahwa dirinya mencintai kim taehyung. Dan tidak akan kembali pada Namjoon. Hubungan keduanya tidak lebih dari hubungan antar produser,sahabat. Yoongi berada di cafe itu pun karena undangan Namjoon, ia bilang ada hal yang ingin diceritakan. Dan ya, Yoongi menjadi pendengar yang baik.
Namjoon menyayangi Seokjin tapi tidak bisa mencintai seperti dirinya mencintai Yoongi. Namjoon hanya ingin tidak dibatasi oleh Seokjin, Yoongi terlalu berharga untuk ditinggalkan sendiri. Bolehkah Namjoon egois? Toh selama ini dirinya tidak melakukan hal aneh. Memperlakukan Yoongi seperti rekan dan teman-temannya yang lain, tidak ada perlakuan special walau nyatanya memiliki tempat yang spesial dalam hati.
“Joon-ah”
Namjoon menoleh, Yoongi menggenggam tangan besar itu dengan lembut.
“Tidak ada yang mencintaimu sebaik kim Seokjin. Jangan mempermainkannya lagi, jika kau tidak ingin bersamanya maka katakan dengan jelas. Kalian hanya saling menyakiti.”
“Pergilah joon, aku bukan lagi alasan kebahagiaanmu” lanjut Yoongi dengan tatapan tulus.
Namjoon menunduk, menggenggam tangan Yoongi erat. “Kau benar, Terima kasih yoon. Berjanjilah kau juga akan menemukan kebahagiaanmu”
“Tentu saja” Namjoon meninggalkan Yoongi setelah mendapat keyakinannya kembali.
Yoongi menyentuh cangkir putih berisi coklat panas yang tak lagi panas. Ia meneguk perlahan sambil merenung.Beruntung katanya? Bagian mana dari hidupnya yang disebut beruntung. Ah mungkin menjadi produser musik satu-satunya hal yang membahagiakan dalam hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seesaw
FanfictionApakah ini akan menyenangkan? Semua orang tampak bahagia mengapa kami tak merasakan apapun tidak ada cinta tidak ada kebencian permainan tanpa pertengkaran hanya naik turun membosankan kita harus turun sebelum saling menyakiti kita harus mengakhiri...