{Love And DeepSpace Fanfiction}
500 Tahun setelah wanderers tak ada lagi di dunia ini. Rafayel, Xavier dan Zayne menjalani kehidupan mereka dengan perasaan hampa karena tak lagi menemukan tanda-tanda y/n reinkarnasi kembali terutama Rafayel yang ham...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di malam hari setelah mengantar Y/n kembali ke apartemennya, Rafayel mendatangi kamar Apartemen Xavier tanpa sepengetahuan Y/n.
Xavier menyuguhkan segelas coca cola dan beberapa cemilan untuk Rafayel. Rafayel melirik seisi apartemen Xavier, ruang tengah tampak begitu berantakan yang rupanya lelaki itu tengah bermain Game.
Xavier duduk di sofa depan Rafayel sembari mengambil gelas coca cola miliknya. "Di minum, gak gue masukin racun kok!"
"Percaya sih gue! Tapi...Lo udah berapa lama main game?" Tanya Rafayel.
"Seharian!"
"Gak kuliah???"
"Gua izin sakit!"
"Sakit pantat lo? Alesan mulu, mau cepet lulus ga?"
"Gue udah janji sama Zayne, gak akan lulus sampe Y/n lulus!"
Rafayel mengambil gelas coca cola nya lalu tersenyum. "Zayne..."
"Iya! Selagi dia pergi, gue yang dititipin harus jagain Y/n!"
"Tapi sekarang kayaknya lo gak perlu repot-repot!"
Xavier mengeluarkan cahaya dari telapak tangannya lalu mengancam Rafayel. "Lo ngapain Y/n? Lo ancem dia???"
"Ngapain gue ancem cewek yang gue cintai?"
"Terus apa maksud lo barusan?"
"Y/n mengingat masa lalunya! Dia mengingat, bahwa dia ternyata ada pengantin gue! Orang yang selama ini gue nantikan di setiap reinkarnasinya!" "Gue harap lo jaga jarak sama cewek gue!" Ucap Rafayel sembari meminum coca cola nya.
"Ngapain juga jaga jarak? Gue bakal tetep jagain dia walaupun dia bukan punya gue!" Ucap Xavier sembari tersenyum ke arah Rafayel.
Rafayel mengajak Xavier untuk melakukan cheers dan Xavier melakukannya sembari tersenyum pada Rafayel.
"Selagi janur kuning belum melengkung, dia masih bisa gue tikung!" Batin Xavier.
⋇⋆✦⋆⋇
Di pulau kecil dengan Goa Nereid, Zayne berkemah disamping pantainya. Lelaki itu membuat api unggun untuk menghangatkan tubuhnya.
Setelah api siap lelaki itu mengambil gambar yang berserakan di sampingnya.
"Y/n? Bagaimana kabarnya sekarang?" Batin Zayne.
Bohong jika lelaki itu berkata bahwa ia sama sekali tidak memperdulikan Y/n. Lelaki itu menyembunyikan rasa sayang dan cinta dibalik wajah datar dan suara dinginnya.
SRAKKKK...
Terdengar suara dari balik semak-semak yang ada di belakang Zayne. Lelaki itu pun bangkit lalu perlahan menghampiri semak-semak itu.
