17 : Kehilangan Keduanya

370 44 1
                                    

Pagi hari nya Y/n datang ke rumah Rafayel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari nya Y/n datang ke rumah Rafayel. Gadis itu mengenakan dress pendek motif bunga dengan kardigan pink, rambutnya yang panjang ia ikat satu, ia juga membawa sesuatu di tangannya.

Y/n masuk kedalam studio dan tak mendapati Rafayel disana, ia pun berbalik lalu pergi ke kamar. Terdengar suara shower menyala yang artinya Rafayel tengah mandi saat ini.

Y/n menaruh barang bawaan nya di atas meja kecil. Lalu menghampiri salah satu patung seorang wanita, terdapat cat merah yang mengenai patung itu. Perasaan Y/n tidak enak disaat melihat cat merah itu.

KREKKKK...

Rafayel keluar dari kamar mandi sembari menggosok rambutnya yang basah dengan handuk. Langkahnya terhenti disaat melihat Y/n yang sedang tersenyum kearahnya.

"Sejak kapan kamu disini?" Tanya Rafayel.

"Baru!" Jawab Y/n.

Rafayel menggantung handuknya pada sandaran kursi lalu menghampiri Y/n untuk memeluknya. Rafayel memeluk Y/n dengan erat sedangkan gadis itu merasa tak nyaman dengan rambut basah Rafayel.

"Rafa...Rambut kamu basah!" Rengek Y/n.

Rafayel melepas pelukannya lalu tersenyum pada Y/n.
"Keringin!"

"Yaudah duduk!"

Rafayel pun duduk di kursi, Y/n membantu lelaki itu mengeringkan rambutnya dengan menggunakan hair dryer. Tercium aroma shampoo mahal yang di gunakan Rafayel membuat Y/n memejamkan mata menikmati aroma itu.

"Kamu bawa apa?" Tanya Rafayel sembari mengambil jinjingan yang ada di meja sebelahnya.

"Sarapan!"

Ada 2 wadah makanan berisikan sandwich dan juga nasi goreng buatan Y/n, lelaki itu menikmatinya selama Y/n mengeringkan rambutnya.

"Y/n!" Panggil Rafayel.

"Mm?" Jawab Y/n.

"Ayo kita menikah!"

Suara hair dryer tiba-tiba berhenti bersamaan dengan Y/n yang tiba-tiba saja diam membeku. Rafayel melihat ekspresi gadis itu dari depan cermin.

"Y/n?"

"Kamu serius?"

Rafayel mengangkat wadah makannya.
"Masakan kamu enak! Jadi istri aku aja biar tiap hari aku bisa makan enak!" Ucap Rafayel di barengi dengan cengiran.

Y/n terkekeh malu.
"Aku kira serius... "

"Tapi emang serius! Aku bakal nikahin kamu suatu hari nanti!"

"100 Tahun lagi?" Tanya Y/n.

Rafayel pun terdiam.
"Kamu... Beneran bakal pergi?"

Y/n menghela nafas lalu mematikan hair dryer nya.
"Aku harus pergi!"

My Nereid || Rafayel X Readers {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang