19

1.5K 132 13
                                    

Jennie Pov

"yak!! Jennie kau mandi atau kau sudah mati didalam!!" aku bersumpah setelah keluar aku akan memukulnya. Aku membuka pintu lalu menatap tajam seseorang yang selalu saja cerewet setiap waktu. Siapa lagi kalau bukan managerku.

"aku bersumpah aku akan merobek robek mulut mu unnie jika kau berteriak memanggilku sekali lagi" dia hanya terkekeh manusia satu ini memang sangat suka menguji kesabaran ku.

"ini bajumu" aku menerima baju putih itu namun setelah melihat bentuk bajunya tentu saja mataku menatap tajam padanya.

"ini bahkan lebih sexy dari kostum panggung ku unnie ku mohon jangan bikin perkara taehyung baru saja menghubungiku" melasku setelah mencoba baju itu didepan cermin tanpa memakainya.

"ini kostum yang disedikan oleh Mnb Group aku yang harusnya berharap kau tidak buat lagi perkara untuk menambah finalti kita, aku menunggumu di luar" jisoo unnie pun keluar .

Aku kembali menghela nafas lalu memperhatikan baju yang sebenarnya sangat cantik ini namun aku benar benar tidak ingin membuat kekasih ku marah lagi.

"apa kau keberatan dengan bajunya" aku berbalik saat kulihat lisa berjalan kearahku sudah sangat rapi dengan setelah kemeja hitam yang sedikit menampilkan dadanya itu.

"maukah kau menggantinya" tanyaku penuh harap namun itu pupus saat aku melihatnya menggeleng.

"saat kau menerima tawaran menjadi model CK saat itu pula hidupku akan berubah jennie kau tidak akan mengerti saat ini tapi hal yang harus kau lakukan adalah belajar memakai pakaian yang terbuka"

"ta-pi aku kurang percaya diri"

"itu karena kau takut pada kekasihmu" aku menunduk lisa memegang kedua pundakku aku sedikit canggung karena sejujurnya aku hanya memakai bra dan celana dalam saja setelah keluar dari kamar mandi tadi.

"percaya padaku aku berjanji tidak akan ada yang berani memotret mu tapi kau harus percaya diri hmmm" ucapnya dengan lembut aku mendongak lalu menatap matanya, mata yang penuh keyakinan membuatku dengan otomatis mengangguk.

"good girl" lisa mengelus rambutku lalu berjalan menuju balkon aku melihat semua pergerakannya saat dia mengeluarkan rokok lalu membakarnya.

Aku tidak ingin perdulikan itu aku memilih memakai make-up tipis karena aku tidak suka seseorang merias wajahku karena aku bisa melakukannya sendiri setelah make up ku selesai aku memakai baju itu aku tersenyum didepan cermin menampilkan diriku yang berbeda dari biasanya.

"waoww kau sangat cantik dan sexy jennie" aku kembali berbalik dan kenapa orang orang masuk tanpa mengetuk pintu. Aku melihat seulgi tersenyum padaku lalu berjalan kearah balkon menyusul lisa disana yang masih asyik dengan rokok.

"aku fikir kita bisa menambahkan make up itu sedikit" ucap seseorang yang tak pernah bosan aku lihat dia begitu cantik.

"aku fikir ini sudah cukup irene unnie" kulihat wanita bak dewi itu menggeleng

"kita perlu menambahkan warna sedikit dimatamu kemarikan wajahmu" ucapnya antusias melihat itu aku dengan terpaksa mengikuti sarannya.

"kau benar benar sangat cantik" ucapnya setelah selesai aku tersipu malu saat dia mengecum pipiku gemesh

"sayang kita sudah harus pergi dan kau lisa berhenti merokok jika kau masih ingin menikmati hartamu, dan kau kekasih hatiku jangan dekat padanya jika dia sedang merokok aku tidak ingin kau mati lebih cepat dariku" ucap irene unnie lalu mengajak paksa seulgi keluar dari kamar.

Aku terkekeh saat kulihat bagaimana seulgi diseret seperti anak kecil oleh kekasihnya sendiri. Sepertinya aku sudah terbiasa dengan hubungan sesama jenis.

COMPULTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang