7

1.4K 152 7
                                    

Jennie Pov

Seminggu ini lisa tidak menggangguku dan aku sangat bersyukur akan hal itu. lisa memang tidak pernah memintaku menemuinya setiap hari entah bagaimana aku merasa lisa tau jadwalku sehingga mungkin dia tidak mengganggu di waktu kerjaku. Terakhir kali aku bertemu dengannnya saat pertama kali aku melihat foto itu dan kalian mungkin juga ingat betapa aku begitu kencang menamparnya. Aku tau itu sakit karena akupun merasakan tanganku begitu panas setelah menamparnya. Walaupun bukan pertama kali aku menampar seseorang tapi ini kali pertama aku menampar seseorang begitu kencang. Tak perlu aku jelaskan kenapa karena pada dasarnya amarah ku benar benar pada titik puncaknya hari itu.

Hari itu aku tidak punya pilihan selain aku setuju mengikuti keinginannya untuk menyelamatkan diriku dari foto tersebut. Aku tidak tau apa dia mendekatiku karena nafsu atau bukan. Tapi yang jelas aku tau dia sangat bisa mematikan karir ku dengan satu pergerakan. Bagiku ini sangat tidak adil karena aku membangun karirku betul betul dengan perjuangan yang berat dan kini karier itu akan di hancurkan oleh orang yang aku hanya tau nama dan betapa kayanya dia.

Tapi hal kedua yang membuatku menyetujuinya karena dia seorang perempuan jadi aku rasa aku bisa aman mengikuti segala perintahnya walaupun sebenarnya aku muak melihat wajahnya yang datar itu.

Kufikir ketenanganku akan berlangsung lama namun sayangnya tidak. Mungkin dia tau kalau aku sudah berada di korea setelah konser beberapa hari di Thailand. Hari ini aku seharusnya beristirahat Tapi sepertinya tuhan tidak mengijinkan karena dia iya lisa ada didepan apartemenku sekarang.

Betapa menyebalkan dirinya saat aku tidak ingin membukakan pintu apartemenku dia dengan enteng mengirimkan pesan memperlihatkan kembali foto telanjang ku dengan gaya yang lebih vulgar entah berapa banyak foto telanjangku yang dia miliki dihanphone sialannya itu tapi terlepas dari jumlah foto yang dia ambil Aku ingin berdoa lebih dulu semoga dia kehilangan jari jari panjangnya sekarang juga.

Setelah Aku kembali tidak punya pilihan lain akhirnya aku membukakan pintu untuknya. Si jalang ini masuk seperti dia yang membelikan aku apartemen ini. namun Aku heran saat aku melihat ella berlari dengan antusias kepadanya seolah olah mereka begitu dekat. Tidak ini bukan lagi seolah olah tapi mereka memang dekat. Ya tuhan apa lagi yang diperbuat wanita gila ini.

"minum" aku melotot padanya saat dia memerintahku seperti aku ini seorang pelayan namun mau tidak mau aku harus mengikutinya. Bukankah tamu harus dilayani dengan baik walaupun dia seorang tamu yang sama sekali tidak aku undang. Kehadirannya tidak mungkin aku harapkan!!

"aunty kau tidak membawa hasil gambalku kemalin" aku harap aku hanya salah dengar ini perlu di pertanyakan.

"sayang kemarin kau bertemu dengan aunty" tanyaku setelah memberikan lisa air minum yang dia terima langsung. Karena penasaran aku mengambil ella dalam pangkuan lisa membawanya duduk dipangkuanku. Senyuman itu terus terpancar di wajah cantik anakku yang tidak pernah lepas melihat lisa. aku meroling mataku malas mengetahui fakta bahwa anakku sangat menyukai penculik mommynya.

"hmm aunty balbie membawa ella ketempat banyak anak menggambal mommy" aku menghela nafas walaupun aku berusaha untuk biasa saja didepan ella karena aku sebenarnya tidak ingin dia tau siapa lisa sebenarnya. Kini tatapan ku teralihkan di lisa tentu saja aku memakai tatapan yang menajam yang bisa membuat siapa saja takut namun lihatlah dia hanya diam dengan wajah datar sialannya. Tidak ada rasa takutnya sama sekali.

"sayang bantu mommy please tolong ambilkan ipad mommy dikamar" ella mengangguk mantap lalu turun dari pangkuanku. Anak kecil itu tersenyum kepada lisa lebih dulu setelah itu berjalan dengan kaki mungilnya.

Kini tatapan ku serius kelisa yang duduk di sofa tunggal sampingku.

"Lisa kali ini aku minta tolong padamu tolong jangan ikutkan anakku kau bisa menjadikan ku budak atau apapun terserah padamu tapi jangan melibatkannya. Kau sudah memiliki foto menjijikkan itu kan seharusnya ella tidak menjadi ancaman lagi. Aku sudah sepakat mengikuti apa maumu tapi tolong jangan mengganggu anakku lisa"

COMPULTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang