33

1.5K 166 34
                                    

Jennie Pov

Aku merasa berada dalam ambang batas yang dimana aku tidak bisa menentukan isi hatiku sendiri. seharusnya aku lebih tau dimana hatiku memilih, seharusnya aku tau siapa yang lebih aku cintai persis seperti yang jisoo unnie katakan namun apa ini? aku sang pemilik hati ku sendiri tidak tau jawabannya.

"ayo" aku masuk dalam mobil setelah selesai menetralkan fikiran ku yang sebenarnya masih sangat kacau ini.

beberapa waktu ini yang aku lakukan hanya sibuk bolak balik ruang dance dan ruang rekaman walaupun dengan perasaan yang sangat hancur. Kegiatan fisik ku dan fikiran ku sama sama sibuk. Perkataan jisoo unnie yang juga telah aku benarkan bahwa aku harus mampu memilih siapa diantara mereka sangat mengganggu perasaan ku. rasa takut kehilangan keduanya juga cukup menakutkan untukku.

Karena semua fasilitas di bawa naungan Mnb group membuat ku berbolak balik ke Gedung agensi, sesekali aku melihat lisa namun dia benar benar menganggap ku tidak ada. Aku tau aku salah yang telah menyalahkannya begitu saja. aku baru sadar bahwa walaupun lisa memprovokasi taehyung tidak seharusnya Tindakan taehyung aku benarkan. namun bolehkah aku kembali di beri kesempatan untuk sekedar mengobrol dengannya. Aku sangat merindukannya dan juga aku ingin minta maaf padanya.

"kau tidak apa apa"

"aku tidak tau unnie aku tidak tau apa apa" jisoo unnie menatap ku sekilas dengan heran. Jawabanku memang terdengar ambigu.

"jawaban yang sangat bodoh, bagaimana dengan taehyung tadi apa kau sudah memaafkannya" tanyanya lagi aku menggeleng.

"untuk apa aku memaafkannya?" tanyaku semakin membuatnya heran aku mengalihkan tatapan ku darinya.

"selama ini aku menghindar padanya karena dia tidak pantas meminta maaf padaku unnie, faktanya aku yang harus minta maaf padanya, aku yang lebih banyak melakukan kesalahan. bisa dikatakan aku telah berselingkuh darinya" fikiran ku menerawang jauh mengingat semua hal yang aku lakukan dengan lisa selama ini.

"Walaupun aku tidak memiliki status dengan lisa namun aku sering berpelukan, kami sering berciuman bahkan lisa sudah menikmati semua tubuhku unnie dan aku membiarkan dia menyentuhku pada malam itu seharusnya aku juga bisa menyerahkan tubuhku pada taehyung yang menjadi kekasih ku sejak lama hal wajar jika dia menuntut hal itu yang dimana disini sangat lazim dilakukan"

aku juga seharusnya bisa memberikan tubuhku pada taehyung seperti dimana aku menyerahkan tubuhku pada lisa. karena aku tau bahwa taehyung lebih berhak mendapatkan tubuhku dibandingkan lisa.

"Harusnya aku yang memohon maaf padanya harusnya aku yang minta mengampunan padanya. unnie kau tau hal paling sangat membuatku jahat aku tidak membawa penyesalan sedikitpun setelah tidur bersama lisa sampai sekarang"

"aku sadar bahwa orang yang paling pantas disalahkan disini adalah aku sendiri, aku tau lisa sangat pemaksa namun jika aku tidak terlena aku bisa saja menolaknya namun tidak! Aku malah terjebak dengan kenyamanan yang dia berikan, sisi yang taehyung tidak dia miliki ada pada lisa sehingga aku merasa bahwa itu adalah kenyamanan"

"menjadi dirimu diposisi sekarang memang sulit kau benar bahwa kau salah membiarkan semuanya tanpa menghindar. walaupun kau tidak tau sekarang siapa yang lebih kau cintai tapi aku yakin suatu saat hatimu akan menemukan jawaban itu" aku mengangguk.

"Tapi semoga saja sebelum salah satu diantara mereka ada yang pergi lebih dulu dan membawa mu masuk dalam penyesalan" lanjutnya.

"unnie apa ini nasehat atau kau menyumpahiku" dia hanya tertawa.

Apa yang dikatakan jisoo unnie benar mungkin saja aku akan hidup dalam penyesalan saat dimana aku salah memilih diantara keduanya atau bisa saja aku tidak memiliki kesempatan untuk memilih salah satunya karena mereka memilih meninggalkan ku. sampai saat ini walaupun ketakutan itu terus menyerang aku sama sekali belum bisa mengambil keputusan.

COMPULTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang