Rudal om om

345 20 5
                                    

Dia bahagia. Lebih dari bahagia, gun menyanyi-nyanyi kecil sambil mengeringkan rambutnya, pagi ini dia akan kekampus dengan keadaan lebih semangat dari sebelumnya, tentu saja karena semua ulah off. Papi gula hot husky itu.

Lelaki manis itu tersenyum, menggigit bibirnya sambil terkikik geli. Gun sampai meloncat-loncat karena begitu bahagia.

Off akan menjemputnya, dan hot husky akan mengantarkan ke kampus, persetan dengan gunjingan semua orang, gun bahagia dengan hidupnya sekarang, dia merasa sedang berada di taman bunga dengan banyak kupu-kupu mengelilingi perutnya.

"Pagi-pagi udah bikin sayang, siangnya bisa kali ajak nikah," gumam gun dan menggeleng kembali menyadari kebodohan yang dia lakukan. Kenapa saat bersama off dia malu luar biasa? Padahal saat berjauhan dia merasa jika dia bisa melakukan banyak hal bersama off, menggoda hot husky, memuji papi gula.

"Banyak sekali julukan untuknya. Tapi, siapa suruh dia buat nyebut aku kitten." Setelah rambutnya kering, gun juga merapikan rambutnya, agar terlihat lebih keren.

Lelaki manis itu memakai celana bahan motif kotak-kotak cocok dipadukan dengan kaos putih simple, dan flat shoes. Gun melihat penampilannya di cermin, sama seperti anak kuliahan lainnya, jika berjalan bersama off memang terbanting jauh, tapi dia tidak peduli selagi off nyaman padanya.

Dia mengambil parfum yang banyak untuk menyemprot tubuhnya. Wanginya cukup untuk membuat bulu hidung off rontok. Gun senyum terakhir sebelum keluar dari kamarnya.

Dia mengintip seperti biasa, semoga tidak berjumpa dengan ayahnya. Aneh memang, orang yang memberi dia makan, tapi dia berusaha untuk menghindar.

Gun turun ke tangga, dia juga tidak sempat untuk makan.

"Kenapa?" tanya alice lagi. Aturan tidak tertulis di rumahnya yang mewajibkan makan sebelum keluar rumah. Gun masih mengintip jika ada ayahnya dia terpaksa makan, jika tidak ibunya bukan orang yang keras.

Gun berbalik dan hanya minum susu yang selalu disediakan ibunya.

"Udah," ucap lelaki manis itu tersenyum lebar pada ibunya sambil menunjuk gelas kosong yang dia habiskan dalam sekali teguk.

"Bye, mama tercinta. Do'akan anak laki-laki mu selalu bahagia." gun memeluk ibunya, membuat alice mendelik sebal.

Lelaki manis itu keluar dari rumahnya, dia menunggu off menjemputnya. Gun menunggu di ujung gang seperti biasa, tak berselang lama mobil kesayangan itu datang, karena yang ada di dalam mobil adalah manusia favoritnya.

Gun tersenyum, dan berjalan masuk.

Senyuman off cukup untuk membuat gun semangat seharian.

"Kamu wangi sekali, kitten." gun selalu memerah jika off menyebutkan kata kitten. Seolah dia disayang, dan juga dia juga jadi anak kecil kesayangan off.

"Om-om hot husky juga makin hot," puji gun tapi juga menutupi wajahnya karena malu, off terkekeh. Tangannya terulur untuk memegang rambut gun membuat lelaki manis itu terdiam.

"Wangi."

Gun hanya mampu tersenyum.

Gun dan off bercengkrama tentang banyak hal, dan off senang bergurau yang membuat gun terus tertawa.

Hidupnya diselimuti kebahagiaan sekarang.

__________
Gun tak berani keluar karena melihat joss, teman dekat oab yang sangat rese. Dia sering mengejek gun membuat lelaki manis itu menyimpan dendam, dan suatu hari dia
harus membocorkan kepala joss.

"Kenapa?" tanya off. Gun masih memegang seat belt miliknya, berbalik melihat sang kekasih dan hanya menggeleng.

Joss masih berdiri di sana, dan mengobrol dengan beberapa teman. Off juga ikut mengintip ada dengan gun ? Lelaki manis itu enggan untuk keluar.

TERPIKAT PESONA MANTAN AYAH MERTUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang