Fifth Line

14 6 8
                                    

Awokawok, janlup cium bintang nyaa sengg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awokawok, janlup cium bintang nyaa sengg..

Btw, bab ini lumayan panjang. Jadi bacanya pelan-pelan ajaa..

✧༺ HAPPY READING ༻✧



"Bantu aku untuk sembuh, Athaya"

--Lukan Dekanwara
༶•┈┈⛧┈♛ 𝓕𝓲𝓷𝓲𝓼𝓱 𝓛𝓲𝓷𝓮 ♛┈⛧┈┈•

Bukan maksud karina membuat wajah tampan Laksa dipenuhi memar seperti ini. Gadis itu saja tidak mengira pada saat itu Laksa berada di gedung Mipa, tepatnya Koridor kelas 11. Kini Karina jadi merasa bersalah, karena membawa Laksa dalam pertengkaran-nya dengan Faleryna tadi. Tapi bukan kah Laksa juga salah? Untuk apa lelaki itu nangkring-nangkring ke gedung Mipa?. Jadi jelas itu bukan hanya kesalahan Karina kan?,

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sekitar belasan menit yang lalu. Namun Karina dan juga Laksa masih setia berada di kantin. Gadis itu sedang mengucapkan rasa terimkasih-nya dengan membantu mengobati Luka di setiap sisi wajah Laksa. Bahkan di saat memar seperti ini saja, kadar ketampanan Wajah lelaki itu tak berkurang barang sedikit-pun, dengan adanya luka ini, wajah Laksa malah terlihat sangar namun pembawaanya Kalem.

Untuk kejadian di ruang BK, sudah jelas ke-empat siswa itu mendapat hukuman yang sama. Untuk minggu depan, jam pulang mereka akan lebih lambat, karena harus membersihkan seluruh lingkungan sekolah. Karina jelas tidak masalah. Itu artinya ia akan memiliki waktu lebih banyak di sekolah dibandingkan di rumah berdiam diri.

Dengan telaten, Karina mengompres wajah Laksa dengan es batu yang di balut dengan kain. Gadis itu sibuk mengompres pipi kanan Laksa yang memarnya memang lebih parah dari memar yang lain-nya. Sedangkan Laksana, Lelaki itu malah sibuk memperhatikan wajah manis Karina yang sedang fokus.

Terlihat dari sudut manapun, Karina memang memiliki paras yang sangat cantik. Bulu mata yang lentik dengan mata bulat yang memiliki iris berwarna abu-abu, sangat langka. Hidung yang tidak terlalu mancung dan juga tak terlalu pesek itu terlihat cocok di wajah oval-nya.

"Ngapa lo?, naksir sama gue?.. "

Hei, dari mana gadis itu tau jika Laksa sedang memperhatikan-nya. Bahkan dari tadi saja Karina tak melihat arah lain selain pipi, pelipis dan--eumm sudut bibir Laksa.

Laksana, lelaki itu haya menampilkan seulas senyuman tipis, seraya berucap, "kalau gue bilang iya, gimana? " tandas-nya.

Sontak, Tangan Karina yang sedang sibuk itu mendadak berhenti. Menatap manik mata Laksana dengan tajam. Sedangkan lelaki itu hanya menampilkan kedipan mata polos dan cengiran tengil lebarnya.

Jari-jemari besar Laksa beralih meraih jemari lentik Karina yang sedang dalam mode 𝘣𝘳𝘦𝘢𝘬 itu. Laksa menggenggam erat jemari Karina. Jemari mungil gadis itu nampak cocok sekali dengan tangan besar Laksa.

Finish Line [ Karina's Secret ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang